Bab Empat

12.7K 766 28
                                    


"Sekarang, jujurlah kepada ku. Kenapa kamu mau menikah dengan pria tua itu?" tanya pria berjaket jeans kepada wanita di depannya.

Gisella meletakkan gelas kopi di atas meja setelah meminum sedikit isinya. Dia tersenyum tipis ke arah Lio. "Kalau aku jawab bahwa aku mencintai nya, apa kamu akan percaya?"

Lio tertawa mendengar ucapan Gisella. Dia menggeleng pelan. "Aku mengenal siapa dirimu, Gis. Pria tua bukanlah seleramu. Lagi pula, bukankah kamu masih mencintai ku?" Lio menatap Gisella dengan ekspresi jenaka. Matanya berkedip manja ke arah Gisella.

Gisella tertawa kecil. "Kamu terlalu percaya diri, dear. Tapi benar, aku memang masih mencintai mu. Dan untuk pria tua itu, bukankah sudah jelas kalau aku sangat mencintai uangnya?"

Lio tersenyum semakin lebar. "Dua tahun bersamanya pasti menjadi waktu yang paling menyengsarakan dalam hidupmu. Apa kamu tidak ingin mengakhiri penderitaan itu?"

Kening Gisella mengerut dalam. "Dan kehilangan semua uang dan kemewahan yang ku dapatkan? Apa kamu pikir aku gila?"

"Oh, dear. Bukan seperti itu maksudku," Lio menggenggam tangan Gisella dan tersenyum lembut ke arah wanita itu. "maksudku adalah, kenapa kamu tidak segera menyingkirkan nya dan mengambil semua hartanya. Dengan begitu, kita bisa kembali bersama."

Senyum Gisella terbit saat itu juga. Saran Lio boleh juga. "Kamu benar. Aku juga sudah tidak tahan dengan pria tua itu. Tapi, itu tidak akan mudah." Wajah Gisella berubah murung.

"Kenapa, hmm?"

"Itu, Putrinya. Si Kareen yang menyebalkan itu tidak akan membiarkannya. Aku tahu dia selalu mengawasi ku."

"Hmm..." Lio berpikir sebentar. "Itu artinya, kita harus menyingkirkan nya terlebih dahulu."

"Tapi, dia bukan orang bodoh, Lio. Tidak akan mudah menyingkirkan nya." Gisella agak ragu. Tapi, Lio berhasil meyakinkannya.

"Itu artinya kita harus lebih cerdas dari nya. Kita harus hati-hati. Kamu tenang saja. Aku ada di sini. Aku akan membantu mu."

Gisella tersenyum. "Jadi kapan kita memulai rencananya?" tanya Gisella semangat. Baginya, selama Lio ada, dia merasa terlindungi. Dengan adanya Lio yang akan membantu, untuk menyingkirkan Kareen jelas akan lebih mudah.

"Kamu seperti nya tidak sabar." ujar Lio mencubit gemas pipi Gisella.

Tanpa mereka sadari, seorang pria bertopi hitam yang duduk tidak jauh dari meja mereka, telah mendengar semuanya. Dia juga sudah merekam kedua orang itu untuk dijadikan bukti. Ya, orang itu Alan. Orang suruhan Kareen.

🔥

Kareen tersenyum puas. Akhirnya, semuanya akan berakhir. Kebusukan Gisella akan segera terungkap. Dua tahun sudah lebih dari cukup untuk wanita itu berada di rumahnya. Mempermainkan ayahnya dan mengelabuhi semua orang. Sebenarnya tidak masalah bagi Kareen jika Gisella menikah dengan ayahnya hanya untuk uang saja. Setiap hari berbelanja dan menghamburkan uang masih bisa Kareen toleran. Tapi, wanita itu masih berani bermain dengan pria lain di belakang ayahnya? Dan sekarang, dia berkata ingin menyingkirkan dirinya sebelum menyingkirkan ayahnya? Apa wanita itu masih memiliki kewarasan?

Kareen meremas ponselnya kuat. Setelah menonton video yang dikirimkan orang suruhannya, rasa ingin menghabisi seseorang bernama Gisella Aurelia semakin meronta-ronta. Sabar Kareen, sabar. Sebentar lagi, tinggal sebentar lagi. Wanita busuk itu akan berakhir di tanganmu, Kareen.

🔥

Kareen sudah mencari, tapi dia belum menemukan ayahnya di rumah ini. Tempat terakhir yang mungkin ayahnya kunjungi di rumah ini adalah perpustakaan. Namun, setelah dia mencari dan keluar dari tempat itu, dia belum menemukan Ayahnya.

Love Money [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang