Part 17

1.5K 232 48
                                    






" Goodluck ya Koala Boy. Sorry banget ini kami nggak bisa nyaksiin elo perform." Ujar Renjun sembari memeluk Junkyu.

" Iya Kyu. Tapi kami janji, abis keluar kelas nanti kami bakalan kesana." Sambung Seungmin yang terlihat ragu-ragu ingin memeluk Junkyu. Seungmin kan nggak hobi jadi teletubis. Tapi Renjun buru-buru mendorong Seungmin hingga mau tak mau Seungmin jadi harus memeluk Junkyu.

" Iya gapapa. Lagian kenapa coba ada kelas hari minggu." Ujar Junkyu setelah pelukan Seungmin terlepas.

" Emang dosennya pengen tak hiihh!" Geram Seungmin yang langsung jengkel mengingat weekendnya yang berharga di renggut si dosen Dasar Biostatistikanya.

" Udah yuk Min. Ntar telat." Ujar Renjun.

" Yaudah. Kyu, Wan. Kami pergi dulu. Semangat!" Ujar Seungmin sembari mengepalkan tangannya.

" Masih nggak nyangka lo bisa ambil keputusan ini. But, gue tau lo pasti bisa. Kami semua ngedukung elo Kyu. Fighting Kim Junkyu!" Seru Renjun. Sebelum pergi gak lupa ia mencium pelipis sang adik satu-satunya membuat Junghwan langsung mencak-mencak.

" Koh! Junghwan bukan bocah lagi ya!"

Renjun yang sudah mencapai pintu kembali menoleh ke arah Junghwan yang lagi duduk di depan keyboard sambil meletin lidah bikin Junghwan makin jengkel.

" Emang masih bocah kok." Celetuk Junkyu.

" Gausah mancing-mancing deh. Ayo mulai latihan." Ujar Junghwan sembari mencari lagu Betternya Attom, lagu yang akan Junkyu bawain di festival nanti.

Junkyu nyengir sambil cubitin pipi berisi Junghwan.

" Heh mulai." Ujar Junghwan sambil ngelak dari cubitan Junkyu.

" Ulang ulang!"

Junghwan mendecak tapi tetap.di ulanginya. Musik kembali mengalun, dan tak lama kemudian suara Junkyu mulai terdengar.

Junghwan tersenyum sepanjang lagu. Junghwan tau Junkyu punya kualitas untuk memenangkan festival nanti.

" Sebagus ini? Apa harus kita lanjutin latihan?" Tanya Junghwan setelah Junkyu menyelesaikan lagunya.

Junkyu duduk di kursi di depan Junghwan sembari meraih botol air mineral dan meneguknya.

" Udah hafal banget sih. Tapi nggak ada salahnya buat latihan lagi beberapa kali sebelum kita ke sekolah."

Junghwan mengangguk lalu tersenyum.

" Nggak ada lagi kan yang perlu di khawatirin?" Tanya Junghwan. Junkyu menatapnya sekilas lalu menunduk sembari memainkan jemarinya.

" Tentu ada. Setelah beberapa bulan, aku bakalan tampil lagi di depan pak Yanto. Kalo kejadian kayak kemarin ini terulang gimana?"


" Kali ini apalagi hambatannya?" Tanya Junghwan bikin Junkyu segera mengangkat kepalanya dan menatap Junghwan yang menatapnya dengan serius.


" Hanya takut. Itu aja."

Junghwan menghembuskan nafasnya pelan, lalu dengan sekali gerakan ia sudah berdiri dan berpindah ke sisi Junkyu.



" Takut gugup cemas itu wajar. Yang penting kak Junkyu udah punya niatan buat ngakhirin itu trauma. Kak Junkyu harus lebih semangat. Kak Junkyu harus membulatkan tekad. Aku nggak mau lagi liat kak Junkyu nangis ngegalauin si Kazama, nggak mau liat kak Junkyu terluka karna di bully dan nggak pengen kak Junkyu nangis karna kata-kata jahat dari dosennya kak Junkyu. Bisa kan?"

After You | Hwankyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang