Part 3

21 2 0
                                    

Semoga suka jangan lupa vot and comment nya ya yeorobun😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

.

Happy Reading

*** ***

Ditempat berbeda namun dijam yang sama Vivi sudah berada dirumah Alika. Menepati janji yang sudah terucap sebelumnya.

Vivi menceritakan dari awal ia telat masuk kerja karena kesiangan hingga ia diantar pulang oleh bosnya.

Alika sekarang tinggal sendiri dirumah nya karena ia belum dikaruniai anak dan suaminya pun sedang ada tugas duluar kota selam satu minggu.

*flashback on

Mereka sangat menikmati sarapan nya masing masing. Riki melirik dan melihat Vivi, ada noda bekas bubur yang masih menempel dibibirnya. Dan entah keberanian darimana Riki menghilangkan noda tersebut dengan bibirnya.

Chup

Manis dan ada sedikit rasa bubur yang ia rasakan saat bibirnya menempel pada bibir Vivi. Gadis itu membelalakan matanya tidak percaya dengan apa yang terjadi. Vivi berusaha untuk menghentikan nya.

"Mmhh.... Lep... Aass... Mmhh.."

Dengan sekuat tenaga gadis itu memukul dada pria itu meminta untuk dilepaskan. Tapi apalah daya tubuhnya yang kecil ini tidak bisa apa apa. Dia begitu pasrah dengan apa yang terjadi sekarang.

Riki begitu rakus untuk melahap bibir Vivi yang mungkin sekarang akan menjadi candunya, menuntut Vivi untuk membalas ciuman nya tapi ia enggan membuka mulut. Hingga posisi mereka yang sudah tidak enak untuk dilihat. Riki yang sudah mengunci tubuh Vivi yang kecil itu dibawah tubuhnya yang kekar.

"Mmhh...."

Lagi lagi Vivi memukul dada bidang Riki meminta untuk berhenti karena dia sudah mulai kehabisan nafas. Riki mengerti dengan isyarat itu, ia langsung melepaskan ciuman nya. Merekapun mengambil oksigen dengan nafas yang tersenggal senggal dan membenarkan posisinya menjadi terduduk

"Maaf saya khilaf" Riki merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan pada gadis itu.

Vivi merasa malu ia hanya bisa menunduk dangan mata yang sudah berkaca menahan cairan bening itu keluar dan pergi meninggalkan Riki sendirian yang tampak frustrasi didalam ruangan nya.

*flashback off

"Apa?! Wah parah sih tuh cowok. Awas aja kalo ketemu gue bakal minta pertanggungjawaban dari dia!" kesal Alika yang tidak bisa jika sahabatnya diperlakukan dengan semena mena itu

"Kok pertanggungjawaban sih, gue gak diapa apain sampe hamil juga kali Al. Gue kan cuma di....cium" cicitnya yang masih merasa malu

"Ide bagus tuh, okeh gue bakalan suruh dia buat ngamilin lo dan..." Vivi langsung melotot dan mukul bahu Alika. Bener bener sahabat yang tidak punya akhlak masa Riki disuruh ngamilin Vivi. Iya sih Vivi memang sudah lama menjomblo tapi gak gini juga lah caranya.

"Sembarangan aja lo kalo ngomong, mentang mentang gue jomblo udah lama lo seenaknya nyuruh  orang buat ngamilin gue" kesalnya yang membuat Alika langsung tertawa

"Bhahaha...aduh perut gue sampe sakit nih bhahah..."

"Udah deh ah."

"Iya iya gue minta maaf, gue cuma bercanda kok, tapi boleh juga sih, dia kan ganteng mapan lagi. Ya... Itung itung buat memperbaiki keturunan" ucapnya yang tak hentinya tertawa

"Tuh kan mulai lagi, udah ah gue mau tidur aja ngantuk besok kerja harus bangun pagi bay" Vivi melenggang pergi kekamar Alika dengan wajah yang masih kesal.

"Eh...tungguin"

Mereka sudah dikamar Alika dan memejamkan mata berusaha untuk masuk kedalam mimpi masing masing

"Saran gue sih lo deketin aja Riki" bisik Alika yang masih terdengar oleh Vivi. Mencoba untuk menggodanya kembali.

"Ckh, tuh kan" Vivi kesal, sangat kesal. Andaikan ia bisa menukarkan nya dengan tukang loak yang sering lewat depan rumah Alika Vivi pasti langsung bersujud syukur. Heheh becanda yeorobun. Mereka benar benar terlelap masuk kedalam mimpi masing masing.

.
.
.

.
.
.

9 November 2020
Thank-you😘
.

Pendek ya, maaf ya soalnya autor lagi sibuk🙏🙏

.
.

Jangan lupa vot and comment, follow autor juga
👇
👇
👇

Sold OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang