Part 1

21 5 0
                                    

Pagi yang cerah seperti biasa seorang gadis tengah berjalan menuju halte bis dengan terburu buru karena dia sudah ditunggu oleh sahabatnya ALIKA ZIE.

Setelah tiba, VEIY VIVI yah itulah namanya, tiba disebuah cafe yaitu 'Caffe Cancer', cafe ini juga terbilang cafe favorit mereka karena nuansanya yang sederhana namun masih terlihat keren dan menunyapun enak, jangan lupa salah satu barista disini adalah orang yang disukai Vivi.

"Aduuh maaf ya gue telat!" ucapnya sambil tersenggal senggal karena berlari tadi

"hmm iya gak papa kok." ucap Alika tersenyum

"Emang ada apa sih lo nyuruh gue ketemuan sepagi ini?"

"Pagi pagi gundulmu, ini udah jam 9 lo bilang sepagi ini?! Pasti lo baru bangun ya!" tuduhnya setelah menoyor kepala Vivi

"Jangan jangan lo belum mandi juga?!" tuduhnya lagi

"Enak aja gue udah mandi ya."

"Lo lagi butuh kerja kan, nah suami gue punya temen...." ucapannya terpotong

"Apa hubungan nya sama gue yang lagi butuh kerja...."

"Eh ayam makanya dengerin dulu kalo orang lagi ngomong tuh." toyor Alika lagi

"iya iya maaf gak usah noyor juga kali, kalo gue nanti teleng gimana hayo lo mau tanggung jawab!" ucapnya cemberut

"yaelah maaf abisnya gue kan greget sama lo tadi" sambil memegang tangan Vivi yang ada diatas meja

"Iyaa!" senyumnya

"Temen suami gue tuh lagi butuh karyawan diperusahaannya, kalo lo mau gue bisa rekomendasi'in lo ke dia"

"Boleh deh daripada gue nganggur mulu dirumah"

"Oke gue bakal bilang ke suami gue"

*** *** ***

Setelah beberapa menit Vivi sampai disalah satu gedung yang tinggi, dan yah gedung itu adalah perusahaan yang dibilang suami Alika.

"Permisi mbak Vivi ya?"

"Iya saya Vivi, kenapa ya mbak?"

"Mbak sudah ditunggu diruangan Pak Riki, mari ikut saya" Vivi hanya menggangguk dan mengikutinya dari belakang

Dia adalah salah satu karyawan Pratama Group's yang dipimpin oleh ADITYA RIKI PRATAMA, yah dialah yang akan menjadi atasan Vivi.

Tok... Tok... Tok...

"Permisi Pak!  Saya ingin mengantar mbak Vivi"

"Terimakasih, kamu boleh keluar." ucapnya dengan nada dingin

Vivi masih belum melihat wajah calon atasan nya itu karena dia membelakangi nya.

"Duduk!"

"Hah?" ia bingung dengan ucapan calon atasnya itu, yah masih calon karena belum tentu dia diterima

"Duduk!, memangnya kamu mau berdiri terus?!"

"OMG...ganteng banget si nih calon bos gue, eh sadar sadar ini bukan waktunya buat menagumi kegantengan nya, fokus Vi fokus"__Batinnya setelah melihat wajah calon bos nya itu begitu tampan

"Saya tahu kalo saya tampan." dengan kepercayaan dirinya dia memuji diri sendiri

"Ih pede banget sih ni orang." gumamnya yang masih didengar oleh Pak Riki karena didalam hanya ada dirinya dan Pak Riki

"Saya dengar!"

"Eh...ma-maaf pak."

*** *** ***

Sold OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang