BAB 8

0 2 0
                                    

Hari semakin gelap malam pun tiba seluruh siswa sibuk dengan tugas mereka masing - masing. Dimana para laki-laki di tugaskan mencari tambahan kayu bakar untuk membuat api unggun.

Dan para perempuan sibuk memasak untuk makan malam mereka. Cowok-cowok yang di tugaskan mencari kayu bakar sudah datang dengan kayu bakar di genggaman mereka.

"mir kita masak apaan buat ntar malem?" dua gadis itu tengah kebingungan ingin memasak apa untuk makan malam mereka.

"kita buat nasi goreng aja, kan banyak tu yaudah kita bagiin aja sama anak-anak yang lain" saran amira yang langsung di angguki antusias oleh sasya.

"let's go!" sorak sasya dengan gembiranya.

"lo iris bawangnya sya gue mau panasin wajannya dulu" titah amira sambil mengambil wajan yang sudah di sediakan.

"gimana lo udah iris bawang--kok lo malah nangis sya?"

"ihh perih tau mir, udah ya segitu aja ntar kiranya gue cengeng lagi" gadis itu mengusap airmatanya dan menjauh dari irisan bawang.

"yaudah deh sini biar gue yang potong lo cuci muka gih!" amira mengambil alih posisi sasya sambil tetkekeh melihat kepergian sasya.

"ada yang bisa di bantu?"

"doni, udah ngak usah bentar lagi selesai kok" gadis itu tersenyum sambil menggoreng nasi yang sudah bercampur dengan bumbu racik nasi goreng.

"lo masak sampai keringan gitu" doni terkekeh sambil menyapu pelan keringat yang ada di kening amira. Mimpi apa dia semalam dapat perlakuan manis seperti ini.

Jantungnya terasa bekerja lebih cepat dari biasanya, ia menatap doni malu dengan pipi bersemu merah pucat.

***

Acara yang di tunggu-tunggu kini tiba yaitu duduk melingkar mengelilingi api unggun bersama seluruh siswa dan juga guru pembimbing.

"ada yang mau menyumbangkan lagu untuk mengisi acara malam kita biar sedikit meriah?" tanya bu yeni yang kini berdiri di tengah-tengan lingkaran bersama satu murid yang siap memainkan snar gitar miliknya.

"amira aja buk suaranya bagus!" teriak sasya sambil mengangkat tangannya tinggi.

"ya mir, lo aja suara lo kan juga bagus" ujar salah satu siswi dari berbeda kelas.

"amira!amira!amira!" sorak seluruh siswa yang di iringi dengan tepuk tangan yang meriah.

"ayok sayang maju sini!" panggil bu yeni yang sudah di temani  satu siswa yang memegang snar gitar.

Amira beranjak dari duduknya dan perlahan berjalan ke arah bu yeni yang mempersilahkan amira untuk duduk di kursi tunggal di samping si pemegang snar.

Snar gitar muali di petik amira mulai bersiap membuka suara.

"selamat malam semuanya, semoga sukak ya sama lagunya" gadis itu tersenyum lebar dan memlai mengikuti lirik.

"Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali"

Entah kenapa rasanya ia larut dalam lirik lagu yang di nyanyikan.

"Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu"

SELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang