CHAPTER 26
LONDON’S P.O.V
Haaahhhh… saya menguap and stretched ke kiri untuk memeluk body tunang saya yang sexy lagi menggiurkan… I’m ready for another round… ggrrrr!
Saya mau makan dia ni hidup-hidup… habis semua kantung nyawa saya dia serap semalaman sampai subuh… belum pernah saya ber-round-round macam semalam…
Saya tengok waktu di handphone saya, 11am…! Lagi saya terkejut bila saya terbangun tanpa si little criminal di sebelah saya… terduduk terus saya… saya gosok mata saya and got out of bed….
Ah, maybe dia di bawah mencari makan… cepat-cepat saya pakai boxers dan turun bawah… mencari konon si tunangan…
Saya turun tangga to the living room dan mendapati dad, Holland and Sydney looking up at me from their sitting position…
“you look a mess…” Holland tegur saya…
“neahhh, he looks… satiated..” Sydney senyum miring…
“Sydney…” dad menegur Sydney yang suka menyakat saya..
I just rolled my eyes and walked to the kitchen… got myself a cup of coffee sambil leher saya memanjang ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang mencari si tunangan…
Saya menghiup kopi saya sambil berjalan keluar dari dapur, mau tengok konon manatau si Kimmy sana di front porch…
“siapa kau cari tu…?” Holland tersengih…
“si paha putih…” sydney menyampuk…Pantas saya pandang dorang… what Sydney meant by ‘si paha putih’?
Nampak mata saya yang memarak, dad berdehem…
“Don…” dad started… saya memandang ke arah dad…
Baru saya sedar they are with their files and documents… They tu Sydney and Holland… minta dad’s advise lah tu pasal kes-kes dorang…
“when do you plan on getting married?” ah? Tetiba pula dad menanya soalan sebegini…
“bukan ada 9 months plus lagi ka, dad?” baru dekat 3 bulan kami bertunang… 1 tahun pula tu janji kalau tiada penangguhan lah…
“9 bulan untuk apa? Untuk anak kau keluar?” huh? dad ni kan.. sikit tertumpah kopi saya…
I heard Holland and Sydney sniggering sana… bikin panas oh ni dua orang kalau bergabung…
“Ya bah, dad… tidak juga tu…” kau confident, London? Macam kesemua 6 round termasuk the first time, kau menabur benih saja tu… tinggal masa mau menuai lagi… tsk tsk…
“Ya bah apa? 9 months you should be planning which church, which hotel, which bridal, wedding organizer…” terus dad menghela nafas kasar… “You see… you see… you make me sound like your mom sudah…”
Erk, ya oh… sedangkan mom pun belum menegur saya lagi pasal kahwin… dad lagi duluan bah…
“ahhh, come on, Don…” Sydney… saya menjeling ke arah dia… “don’t be such a p*ssy when you already tasted the p*ssy..”
“Sydney… ya ampun..!” dad nearly choked.. kitai bah Sydney ni…
“kitai kau, Syd…!” saya letak kopi saya on the coffee table and came after Sydney…
“buduh bah kau, Syd…” saya terdengar suara Holland, tapi macam dia terkekeh lah lupa…
Apa yang lucu?
Saya naik atas Sydney sambil menarik baju dia kegeraman… mau saja saya tumbuk… Holland sama dad menahan tubuh saya…
“Mummy! Mummy!” sial oh Sydney…! Yang paling sial lagi gaya dia, dia melucutkan boxers saya sampai ternampak lelew saya…! terus dia ketawa sambil saya attack dia…
YOU ARE READING
I'm a Sucker for Pain
Romance3rd RCB Love Legacy #IMASUCKERFORPAIN Original Writer: Amanda Dulagan Genre: Sabahan Slang Love Story Category: Love Story, 🔞🔞🔞-read at your own risk *** "YOU." The shock. "What the fuck...?!" She cursed. "Your honour! Contempt of the court." H...