" Terkadang diam itu lebih baik daripada menceritakan, bukan mendapat kepedulian tetapi pengasihanan. "
***
Raga merebahkan badannya setelah ia sampai di apartemen miliknya. Hampir seharian di sekolah membuatnya merasa bosan.
Tidak ada hari-hari yang menarik bagi Raga. Hanya ada Alana, Alana dan Alana yang selalu mengusiknya.
Raga mengambil ponselnya yang berada di saku celana kemudian ia mengotak-atik benda pipih tersebut untuk mencari sesuatu.
Tak lama, ia mengembangkan senyum tipis setelah menemukan apa yang sedang di carinya.
Ia melihat foto Alana yang berada di galeri ponselnya. Foto itu Raga dapat ketika Alana meminjam ponsel Raga untuk selfi, dan sampai sekarang Raga masih menyimpan foto-foto itu.
*Flashback*
Saat Alana berjalan di taman sekolah, tanpa sengaja Alana melihat Raga yang sedang duduk sendirian di kursi taman. Alana berjalan ke arah Raga berniat mengagetkan laki-laki itu.
Namun, bukannya kaget Raga hanya memasang wajah datarnya."Kok ngak kaget Sih?" Tanya Alana polos.
Raga menatap Alana datar tanpa berniat menjawab ucapan Alana.
"Emm... Gue duduk disini ya?" Alana duduk tanpa menunggu persetujuan dari Raga.
"Eh? Teryata lo punya ponsel juga? gue kira nggak," Kekeh Alana dengan melihat tangan Raga yang sedang menggengam ponsel miliknya.
Tanpa aba-aba, Alana mengambil ponsel Raga lalu beranjak dari duduknya menjauh dari Raga,
"Gue pinjam ya?" Kata Alana sedikit berteriak.
"Balikin!" Ucap Raga.
"Pinjam bentar doang!" Tekan Alana.
"Dih, lo nggak punya akun sosmed sama sekali?" Cecar Alana
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga Alana
Teen FictionNyaris sempurna, adalah kata yang menggambarkan seorang Alvino Raga Latravis. Badannya yang tegap dengan tatapan mata elangnya mampu membuat siapa saja yang melihatnya terpana akan pesonanya. Namun, dibalik itu semua, Raga adalah seorang yang memil...