🍃Raga Alana 13🍃

175 21 10
                                    

"Cinta mungkin hadir karena takdir. Tapi tak ada salahnya kita saling memperjuangkan."

***

Saat ini Alana dan juga Sevan tengah menjadi pusat perhatian di seluruh penjuru kantin terlebih saat tangan Alana menggandeng tangan Sevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Alana dan juga Sevan tengah menjadi pusat perhatian di seluruh penjuru kantin terlebih saat tangan Alana menggandeng tangan Sevan.

"Eh itu Alana ya?"

"Iya ya, itu alana."

"Bukannya dia lagi ngejar-ngejar Raga ya? tapi kok sekarang sama kakak kelas? "

"Bagus deh, Alana bisa move on dari orang aneh itu."

Alana memutar bola matanya jengah, mendengarkan orang-orang yang sedang bergosip tentang dirinya.

Sabar alana, ini resiko orang cantik, batin Alana.

Sevan menarik tangan Alana untuk duduk di kursi pojok kantin.

"Ayo kesana!" ajak Sevan.

Setelah sampai Sevan segera menanyakan apa yang Alana ingin kan. "Lo Mau apa?"

"Terserah," jawab Alana dengan nada malasnya.

"Oke, lo tunggu disini jangan kemana-mana." setelahnya Sevan beranjak untuk memesankan makanan.

"Eh anjir Ada yang dapat gandengan baru nih." goda Bulan.

Ntah datang dari mana yang jelas Dara dan juga Bulan sudah duduk di hadapan Alana.

"Mencium aroma aroma orang move on nih." sambung Dara dengan cengirannya.

"Apaan, nggak Ada"

"Nggak ada apa nih?" goda Dara.

" Hu.bu.ngan!" jelas Alana menekankan setiap kata.

"Nggak Ada hubungan tapi gandengan" tawa Dara dan Bulan meledak.

"Eh udah rame aja," kata Sevan yang datang dari arah belakang Bulan dan Dara seraya membawa nampan berisi makanan  dan minuman untuk dirinya dan juga Alana.

"Lan, cabut kuyyy."

"Kuyy, jiwa jomblo gue meronta ronta nih."

Raga Alana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang