You

3 0 0
                                    

*Fabian Pof*


Setelahnya aku meminta untuk para pengguna auror untuk membuat dinding pelindung lapisan baru untuk mengantisipasi kejadian ini lagi. Aku pun juga mengadakan rapat dengan para petinggi tentang seberapa buruk kehancuran kota. Untungnya kehancuran nya tidak separah yang dipikirkan dan sama sekali tidak ada korban jiwa. Namun memang daerah pinggiran yang terdekat dengan banteng yang paling banyak mengalami kerusakan. Aku pun memerintahkan petinggi pembangunan untuk membangun bangunan yang rusak sementara warga di daerah pinggiran tetap aku evakuasi karena takut hal ini akan terulang lagi. Meskipun penasehat memberi tau kalau membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan auror sampai bisa menghancurkan kota seperti itu. Jadi setidaknya kita bisa bersiap lumayan lama.

Aku juga memberikan pesan darurat kepada ibu kota dan kota asmir. Namun sampai saat ini masih tidak ada balasan. Ditambah lagi yang membuatku kawatir Hendry kembali hanya dengan marry.

"dimana Vio?" tanya ku dengan gusar padanya.

"aku sudah mencari nya kemana-mana tetapi dia tidak bisa ditemukan."

"Bagaimana bisa itu terjadi. Dia tidak mungkin ......."

"Tidak fabian. Aku yakin dia masih hidup berharap saja sekarang dia sedang bersembunyi disuatu tempat."

Akupun menatap Hendry sendu. Kenapa.... Kenapa disaat ku pikir aku menemukan seseorang yang kusuka dia selalu menghilang tiba-tiba. Vio.... dimana kamu sekarang?


-----


*Vio Pof*


Aku membuka mataku dengan berat. Rasa sakit yang tak terkira menerpa tubuhku.

"aahh...." Rintihku.

Aku pun menatap langit-langit familiar berwana putih itu.

"kau sudah bangun?" tanya jane dari ambang pintu. Aku meliriknya berat. Dia mengenakan pakaian rumahan sederhana dan mengikat rambutnya asal-asalan.

Dia lalu menghampiriku membantu ku duduk lalu memberikanku segelas air. Aku meminum 2 gelas dengan cepat saking hausnya.

"sudah berapa lama aku tertidur?"

"nyaris seminggu," kata nya sedih.

"waw.... Lebih lama dari dugaanku."

"apa kau baik-baik saja?"

"badanku lemas mungkin karena efek belum makan."

"berbaringlah lagi aku akan menyiapkan bubur untukmu."

Aku pun mengikuti sarannya dan berbaring lagi. Aku menatap jendelaku yang terbuka. Angin sepoi sepoi masuk kekamarku sambil memainkan tirai putihku. Langit terlihat berwana oranye menandakan sebentar lagi matahari tenggelam. Sudah seminggu ya.... Itu berarti aku melewatkan waktu janjian kami di café. Apa fabian masih ingat padaku?

Padahal baru sebentar tapi jane sudah masuk lagi kekamar dengan nampan Kasur yang berisi semangkuk bubur, soup kentang dan teh panas. Aku pun memakan bubur dalam diam sambil mendengar penjelasan jane tentang apa yang terjadi.

Dia berkata kota berhasil diselamatkan tepat waktu dan tidak menimbulkan korban jiwa satupun. Daerah pinggiran kota yang mengalami banyak kerusakan karena goncangan yang kuat. Karena itu masih ada warga yang dievakuasi. Untungnya daerah rumahku ini tidak terkena dampak guncangan jadi kami masih bisa tinggal disini.

"Namun nona sepertinya kita harus pergi dari kota ini."

"kenapa begitu?"

"para penasehat penguasa dan juga pengguna auror lainnya pasti sekarang sedang mencari pengguna kekuatan besar yang berhasil menghilangakn pengaruh auror hijau. Kalau sampai nona ketauan maka nyawa nona kan berada dalam bahaya lagi."

F & VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang