*Vio Pof*
Hari ini perayaan festival bulan dan cafe diliburkan. Aku pun hanya bersantai-santai di rumah. Josh pergi ke pesta dengan jane. Sebenernya mereka sudah mengajaku tapi aku tidak mau karena gak enak jadi nyamuk mereka.
Suara keributan parade pun terdengar. Haa memang membosankan ya kalau hanya dirumah. Aku pun mengambil kotak itu dan membuka nya lagi. Kotak hitam itu sangat indah dan gaunnya pun sangat indah. Haa ini mengingatkan diriku dengan masa lalu dan hatiku pun sakit mengingatnya. Aku pun menutup kotak itu lalu mengambil gaun biru tua sederhana di lemari dan memakai nya. Lalu aku menatap topeng hitam ungu itu. Sangat indah dan sangat cocok untuku. Rambut emas ku aku biarkan terurai panjang membuat diriku menonjol dengan gaunku. Akhirnya aku pun memutuskan memakai wig ku seperti biasa namun aku sanggul. Aku melihat diriku dicermin dan sempurna. Aku pun siap pergi ke alun-alun.
-----
*fabian Pof*
Aku memandang ruangan dengan resah. Mataku tidak henti-henti nya melirik ke arah pintu menanti wanita itu datang.
"Ngapain sih lu ngeliatin pintu terus." Tegur hendry.
Dia memakai jas putih dengan ornamen biru yang mewah. Sedangkan diriku memakai setelan hitam dengan ornamen ungu yang menarik. Baju ini khusus dibuat sehingga samaan dengan wanita itu. Hah apa sih yang kuharapkan dari wanita itu.
"Gapapa." Bohongku
"Spertinya dia ga dateng ya." Katanya seperti membaca pikiranku.
Kamu berdua sedang berdiri di balkon lantai dua dan menatap ke bawah aula yang sudah terisi dengan bangsawan" yang diundang.
"Sepetinya begitu. Mana marry?" Tanya ku membalikkan pembicaraan.
"Dia sedang berbincang dengan temannya. Apa kau hanya akan disini sepanjang malam?"
"Mungkin."
"Jasmine mencarimu kemana-mana loh."
Jasmine wanita dengan tubuh sempurna itu. Dia beberapa kali menjadi teman tidur ku atas tawaran hendry. Well laki-laki tetap laki-laki ini tetap kebutuhan.
"Aku sedang tidak ingin."
"Wah tumben sekali. Biasanya kau akan memilih satu gadis dan akan kau bawa ke kamar."
Aku hanya diam. Aku pun juga bingung kenapa aku menjadi seprti ini. Selama 5 tahun selama menjadi raja aku menikmati teman-teman tidur ku namun sekarang sedang tidak ingin? Yang benar saja.
"Sudahlah ayo kebawah setidaknya kau harus menunjukan batang hidungmu sebagai penguasa yang baik."
Perkataan hendry benar, ini memang tata krama yang membosankan tapi ini lah kenyataan nya dibanding nanti timbul gosip yang buruk tentang diriku dan malah menarik perhatian Raja Kohel. Aku pun mengangguk dan mengikuti dia ke bawah.
- - - - -
Seperti biasa ada beberapa bangsawan yang mengajak mengobrol dan bahkan ada yang memperkenalkan putri-putri nya. Padahal ini pesta topeng tapi rasanya seperti tidak berguna topengnya jika mereka diperkenalkan langsung begini.
Aku meminum sampanye ku pelan sambil mengobrol dengan perempuan yang kulupa namanya yang tadi diperkenalkan denganku. Sampai aku merasakan hendry datang dan menyikut tanganku. Aku pun hendak marah namun tatapanku tertuju pada arah yang sama dengan hendry. Dua orang wanita sedang menuruni tangga utama menuju aula utama. Wanita pertama memakai gaun pink anggun dengan rambut cokelat bob nya. Aku yakin itu marry namun yang menarik perhatianku adalah wanita disampingnya. Wanita itu. Memakai gaun sederhana berwarna biru tua yang anggun dengan topeng hitam berornamen ungu. Rambutnya hitam di sanggul sehingga hanya beberapa helai saja yang keluar dari sanggulnya. Padahal dia memakai topeng tapi kecantikannya tetap terpancar bahkan beberapa pria juga mulai berbisik" menanyakan siapa dia.
Tidak salah lagi dia vio.
Kedua wanita itu datang kearah hendry.
Saat marry sudah dekat hendry mengambil tangan marry lalu mencium punggung tangannya.
"Kau sangat cantik malam ini cintaku."
Aku hampir muntah mendengarnya. Namun marry hanya tersipu dan malah memeluk hendry. Lalu saat mereka melepaskan pelukannya, Marry berkata
"Maaf ya aku terlambat. Dia susah sekali dibujuk." Katanya sambil menunjuk vio.
"Lagian siapa suruh kamu membujuk orang yang susah dibujuk," kata wanita itu kesal karena dijadikan alasan
"Hahaha senang kau ada disini nona vio."
"Wah apa aku terlalu mudah dikenali?" Tanya nya bingung
"Awalnya aku tidak mengenalimu tapi aku mengenali topengmu." Kata hendry sambil mengedip ke arah vio
"Oh begitu." Lalu dia melihat kearahku dan berkata "Terimakasih atas kebaikan anda tuan."
"Bukankah sekarang aku bukan tamu mu? Jadi jangan panggil aku tuan," kataku
"Hahaha baiklah."
Lalu lagu dansa pun dimulai. Hendry pun mengajak marry bersama pasangan" lain.
Aku pun berkata "mau berdansa denganku?" Sambil menjulurkan tanganku
"Ah aku tidak pandai berdansa."
"Ayolah sebagai ganti hadiahku?"
"Wah anda memang susah ya ditolak."
Lalu aku melangkah bersamanya ke tengah ruangan bergabung dengan pasangan-pasangan lain. Aku pun meraih pinggang nya dan memegang tanggan kanan nya. Sedangkan tangan kiri nya memegang dadaku. Kami pun mulai berdansa.
"Katanya tidak pandai tapi kamu cukup pandai," kataku membuka obrolan
"Hahaha aku kan bilang, aku tidak bilang aku tidak bisa."
"Apa kau tidak suka gaunnya?"
"Suka. Gaunnya sangat indah."
"Lalu kenapa tidak kamu pakai?"
"Gaunnya terlalu berlebihan untuk saya."
"Lalu apa topengnya tidak berlebihan untukmu?" Tanya ku sambil mendekatkan wajahku.
Dia sedikit terkejut namun berkata "tidak pesona topeng ini sangat susah ditolak."
"Lalu bagaimana denganku?"
"Apa?" Tanyanya bingung
"Apa pesona ku juga susah ditolak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
F & V
خيال (فانتازيا)Aku menatap sekitar dengan panik. Saat aku melihat pintu, aku pun berdiri namun aku terdorong lagi oleh fabian yang menahanku agar tetap duduk di sofa. Kulihat matanya berang seperti binatang buas yang hendak menyantap mangsa nya. Bisa kulihat dia m...