31. [George Weasley] Fred

5.4K 679 70
                                    

Perang sihir kedua telah berakhir, banyak dari mereka yang tak selamat. Pulang membawa kemenangan namun juga kesedihan, berusaha melepaskan mereka yang telah tiada.

Termasuk George, yang kehilangan kembarannya untuk selamanya. Saudara, sekaligus setengah dari hidupnya telah hilang.

Tak hanya George sebenarnya, tapi juga seluruh orang yang mengenalnya, termasuk kamu.

Kamu dengan seluruh anggota keluarga Weasley, minus Fred, dan juga orang tua mu yang telah berteman dekat dengan keluarga Weasley, pulang ke burrow untuk mengistirahatkan diri.

George langsung menaiki tangga dan berjalan menuju kamarnya. Kamu yang melihat George langsung menyusulnya. Berjalan pelan-pelan, pintu ditutup, kamu berdiri didepan pintu dengan ragu sampai pada akhirnya mengetuk pintu.

"George, ini aku, (Name)." Tak ada balasan sama sekali dari dalam, membuat mu membuka pintu perlahan, menampakan ruangan yang tak terlalu luas dan juga gelap dengan 2 kasur yang bersebrangan di dalamnya.

George terduduk di pinggir kasur sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Kamu duduk di sisi kanan George, menatap lelaki di samping mu dengan iba.

"Dia telah pergi..." Gumam George yang masih dapat kamu dengar termasuk isakan kecilnya.

Kamu reflek memeluknya dari samping, dan George tak bisa menolak, karna kamu yang ia butuhkan saat ini. George menangis di bahu mu.

Kamu mengelus punggung lelaki itu, sambil menempatkan pipi mu diatas kepalanya. "Seharusnya aku tak menangis dihadapan mu..." Kamu mendorong sedikit pundak George.

"Georgie, semua orang punya hak untuk menangis, termasuk dirimu." Kamu menghapus air mata George dengan kedua ibu jari mu. Berusaha tersenyum menenangkannya.

Tetapi George lebih memilih kembali menangis di pundak mu. Ia menarik pinggang mu mendekat, sedangkan kamu terus mengelus punggungnya.

"Georgie, aku tau ini seperti kehilangan setengah dari hidup mu. Tapi selalu ingat, aku, Ginny, Ron dan yang lain masih ada disini untuk mu." George semakin mengeratkan pelukannya padamu, semakin menangis di pundak mu.

20 Years Later

"Ayo anak-anak! Kalian tidak ingin ketinggalan kereta bukan?" Teriak mu dari dapur.

Suara derap kaki yang bergerak cepat menuruni tangga terdengar, seorang anak perempuan yang sangat antusias untuk tahun pertamanya di Hogwarts, Roxanne Weasley.

Roxanne memakan roti lapisnya, sementara menunggu Fred keluar dari kamarnya.

Kamu menaiki tangga dan berjalan menuju kamar Fred, mengetuk 2 kali pintu kayu dihadapan mu. "Fred, aku peringati sekali lagi, jika kau membawa produk Weasley dan mencoba membuat masalah lagi, aku tak segan-segan memotong uang jajan mu."

"Oh ayolah!" Protes Fred dari dalam kamar.

Kamu membuka pintu kamar Fred, menampakan isi kamar laki-laki itu. Lantainya sangat berantakan dengan beberapa produk lelucon Weasley. Kamu bertolak pinggang di hadapannya, memintanya untuk mengeluarkan semua produk-produk itu dari dalam kopernya.

"Ibu sudah menerima beberapa kali surat dari McGonagall tentang laporan mu. Kau ngin ibu kirimi howler, hm?"

Fred menyengir ngeri kearah mu. "Ampun nyonya ibu."

"Bagus, cepat bereskan barang mu, sehabis ini kita akan menjemput ayah mu."

***

Salah satu toko lelucon yang ramai di kunjungi, berada di Diagon Alley nomor sembilan puluh tiga-- Weasley's Wizard Wheezes.

Kamu, Roxanne dan Fred telah sampai di depan toko. Fred sangat senang jika mengunjungi toko milik ayahnya itu.

George terlihat sangat sibuk dengan para pembeli yang kian semakin banyak. "Dad!" Kata Fred, membuat  George berhenti dari ucapannya yang sedang mempromosikan produk baru. "Fred!" George sedikit membungkuk dan memeluk putranya itu.

Kamu datang padanya sambil menggandeng tangan Roxanne. George melepaskan pelukannya dari Fred dan beralih memeluk Roxanne. "Siap untuk tahuj pertamamu?" Kata George yang diangguki semangat oleh Roxanne.

George tersenyum pada putrinya dan mengacak-ngacak rambutnya, membuat perempuan itu mengeluh. "Kalian masih ada satu setengah jam sebelum kereta berangkat. Jadi lihat-lihat toko saja dulu." Kata George membuat kedua anaknya berhamburan pergi.

George menatap mu dan mencium mu, kau balas menciumnya. Ciuman kalian terputus saat Fred berteriak. "Mom! Dad! Apa aku boleh melihat-lihat produk baru?!" Tanya-nya dari kejauhan, dekat dengan rak berisi kembang api berbagai macam.

Kamu terkekeh dan George mengangguk. "Ambil sesuka mu!" Kata George yang membuat Fred senang, sekaligus mendapatkan cubitan darimu.

"Aku tidak mau jika sampai mendapat surat laporan lagi tentangnya." George terkekeh.

Roxanne datang dan menarik baju George. "Dad, bisa aku mendapatkan itu? Mereka terlihat menggemaskan, aku tidak pernah melihat itu sebelumnya." Roxanne menunjuk kearah kandang berisi buntalan bulu lucu yang berguling-guling. "Pygmy Puff? Kau bisa mengambilnya sayang, itu nyaman untuk dipeluk-peluk." Kata George.

Roxanne tersenyum senang dan menghampiri kandang itu, dibantu dengan pekerja yang ada disana, Roxanne mengambil salah satu dari mereka yang berwarna ungu.

Kamu menatap toko dengan senyuman, George memeluk bahu mu membuat mu bersender di bahunya.

"Fred pasti senang melihat tokonya semakin berkembang."

"Yeah, dia juga pasti senang melihat keponakannya, apalagi saat tau kita menamai anak kita dengan namanya." George menunduk melihat mu, mencium puncak kepala mu.

Kamu mendongak sedikit agar bisa menatap mata George. Kalian berdua saling bertukar pandang, sampai pada akhirnya George mencium mu.

"Aku mencintai mu, (Name) Weasley."

Harry Potter IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang