Hari Pertama

5 2 1
                                    

"PYARR..." terdengar suara barang pecah dari kamar Mili.

"Mili, buat ulah apalagi kamu" teriak Bunda dari dalam dapur.

" gelas minum Mili pecah Bunda" balas Mili.

Tingkah laku Mili benar- benar tidak berubah, padahal dia seorang gadis dan sudah SMP namun pikirannya masih seperti anak kecil dan tidak peduli sekitarnya.

Mili dan Ayahpun sampai di meja makan untuk sarapan dan Bunda datang dengan membawa nasi goreng dengan telur mata sapi kesukaan Mili

" Wah, ini kan nasi goreng kesukaan Mili Bunda"ucap Mili sambil menyendok nasi goreng ke piringnya dan menyantap dengan lahap.

"Pelan-pelan Li makan nya nanti bisa tersedak" ucap Bunda dengan perhatian.

Bunda pun menyendokkan nasi goreng juga pada Ayah dengan perhatian sambil berbincang-bincang.

"Li hari ini hari pertama kamu sekolah, jadi Bunda ingin kamu belajar yang sungguh-sungguh jangan buat ulah saat disekolah ?" ucap Bunda membuat Mili kaget dan tersedak.

" iya Bun, pasti Mili akan diem kok nggak bikin ulah, Oh iya Bun hari ini nggak usah anterin aku soalnya aku mau bareng Yura naik sepeda"ucap Mili

"Oh kalau gitu cepet selesaikan sarapanmu nanti Yura nunggu kamu kelamaan"ucap Bunda

Mili pun selesai sarapan dan bergegas ke garasi mengambil sepedanya dan segera berangkat.

Mili dan Yura pun berangkat bersama dengan naik sepeda sampai ke sekolah
Saat disekolah semuanya sangat antusias dan bersemangat sekolah namun Mili tetap seperti biasa, karena meskipun ada Yura sahabat barunya tetap saja ia mengingat Izora sahabat yang sudah lama mengenalnya.

" Li, ayo kita masuk ke kelas nanti keburu guru datang" ajak Yura menarik tangan Mili

" Selamat pagi semua"sapa Yura pada semua siswa dikelas itu namun Mili tetap dengan wajah juteknya tidak menyapa.

" Selamat pagi juga" serentak semua siswa membalas sapaan Yura.
Mereka pun segera memilih tempat duduk dikelas itu dan Yura mengajak Mili untuk sebangku dengannya.

" Li, kamu duduk sama aku aja ya"

" Oke Ra" Mili mengangguk setuju.

" Tapi duduk yang paling depan ya, soalnya aku lebih akan fokus kalau duduk didepan"

"Haa, paling depan maksudnya bertatap langsung dengan guru" ucap Mili terkejut.

" Iya Li, kenapa nggak suka"

" Bukan itu, emm yaudah deh Ra" ucap Mili dengan pasrah.

Saat sudah duduk dikursi mereka berkenalan satu sama lain meskipun guru belum datang dan dalam sesi perkenalan namun semua siswa sudah berinisiatif berkenalan.

"Hai salam kenal namaku Vika, nama kalian siapa" sapa salah satu teman yang dtempat duduknya hanya dibelakang Mili dan Yura.

"Salam kenal juga namaku Yura, dan ini Mili"ucap Yura dengan ramah dan memperkenalkan Mili

Namun Mili hanya cuek dan tidak peduli kemudian dia membaca buku kesukaannya sebelum guru datang. Sikapnya yang jutek membuatnya menjadi buah bibir semua siswa dikelas.

"Itu anak kok jutek banget ya, nggak kaya temen yang satunya ramah" ucap salah satu siswa yang diam-diam membicarakan Mili.

"HEYY, Siapa yang ngomongin aku. Kalau berani dari depan jangan dari belakang" teriak Mili membuat semua siswa terdiam.

Sikap Mili benar- benar kasar padahal sebelumnya Mili tidak bersikap seperti ini namun sejak kepergian Izora dan dipaksa sekolah dengan bukan kemaunnya membuatnya tak acuh dengan orang lain.

Beberapa jam kemudian guru datang, dan melihat tingkah laku Mili yang kurang baik terhadap teman- temannya. Membuat guru menegurnya dan melaporkan kejadian ini kepada kedua orangtuanya, karena Mili masih siswi SMP dan hari pertama dia bersekolah tetapi sudah membuat ulah.
Sepulang sekolah kedua orangtuanya sudah menghadangnya di depan pintu menunggu Mili datang.

" kamu buat ulah apa di sekolah Li, udah Bunda bilang hari ini hari pertama kamu sekolah Li. Katanya kamu janji nggak akan buat ulah " ucap Bunda kesal dan Mili hanya diam tertunduk melihat Bundanya bisa semarah ini dengan sikapnya.

" Maaf Bunda, Mili tau Mili salah karena bersikap seperti itu kepada teman- teman Mili"
Ayahnya yang ada disana kali ini tidak bertindak apapun, karena sudah pusing menghadapi sikap Mili yang keterlaluan dan tidak bisa berkata - kata lagi.

Mili pun pergi ke kamar dan meninggalkan mereka dengan wajah yang lemas setelah kena marah, saat di kamar ia benar- benar sedih dan menangis memeluk boneka kesayangannya.

_________________________

To be continue...

Di tunggu update selanjutnya..jangan lupa tinggalkan jejak, kasih vote ya
Biar makin semangat nulisnya

Maaf jika masih ada kesalahan tulisan/ kurangnya kata2😊😊

Salam kawaii

Putri AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang