Sesampainya di kantin kami, mendapatkan tempat duduk yang baik dan strategis serta memesan makanan untuk mengisi kekosongan perut yang. Sedang berdangdut untuk minta makanan.
"Bu, gua mesen bakso dan jus jeruk yah!" Pesan Digo
"Kalau Fano mie goreng dan teh biasa!
"Kok Lu minum teh biasa?" Bantah Digo
"Yang biasa-biasa nanti juga akan jadi luar biasa. Oiyah Lu mau pesan apa Rio?"
Aku hanya diam dan tersenyum ya pa mengeluarkan sepatah kata pun hingga mereka mulai berfikir dengan raut wajah butuh jawaban. Sekarang aku menatap sepasang mata mereka yang penuh dengan pertanyaan.
"Lu kenapa? Lu nggak usah fikirin deh masalah gadis itu." Tangkas Digo
"Nggak, gua harus memenangkan permainan ini, kalian tahu kan gua gimana? Sifat gua yang tidak mau menyerah sebelum mendapatkan apa yang gua inginkan." Aku sedikit berfikir lalu buka bicara lagi. "Kalau dalam 6 hari ini gua beri bunga dan kata-kata manis maka, kedepannya gua akan ngubah itu semua. Nggak akak lagi ada kata manis dan bunga indah"
Mata Fano dan Digo terlihat ingin bertany padaku. Guratan senyuman yang aku lontarkan pada mereka tanpa memberitahu apa yang akan aku beri selanjutnya pada Gadis itu.
"Ini mas pesanannya!" Ucap ibu kantin yang penuh dengan rasa ramah tamah
Makanan terlah tersedia di meja, dengan sangat lapar Fano dan Digo mulai menyantap makanan tersebut.
"Mas Rio? Ndak mesen toh? Tumben"
"Oiyah Bu, bakso dan teh biasa satu yah"
Ramah, sopan dan santun ibu kantin aku balas dengan lembut pula. Ia mulai berlalu dan meninggalkan kami semua yang sedang makan dan berfikir pada diri sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
UKHTI, TUNGGU AKU MENJADI IKHWAN
Teen FictionMenceritakan kisah cinta, sahabat dan menjadikan ... YUK KEPOIN CERITANYA 🤗🤗 Mulailah dengan follow Dulu lalu berikan komentarmu dan jangan lupa Vote nya bentuk apresiasi kalian buat pengarang🤗🤗 🌹Stay enjoy bacanya 🌹Cari tempat ternyaman kalia...