PART 5

20 1 0
                                    

6 hari kedepan aku masih memberikan Iya bunga dan kata-kata manis karenanya aku selalu bangun sangat pagi dan harus ke sekolah hanya untuk meletakkan bunga dan kata manis di atas mejanya. seperti biasanya aku selalu memantau dia untuk mengambil dan menyimpan bunga serta kata manis yang aku berikan dari hari yang lalu masih sama barang-barang yang aku beri dibuang lagi ke tempat sampah. dan hari ini aku berhenti tidak lagi mengirimkan Iya bunga dan kata-kata manis 5 hari aku berdiam dan tidak mengirimkan dia apa-apa lagi.

pulang sekolah aku memilih pulang sendiri tidak dengan kedua sobatku rekan pun tampak heran dari kejauhan melihat perubahanku hari ini. Aku mulai melajukan dengan kencang motor sport merah milikku tanpa menghiraukan para temanku yang sedari tadi memanggil-manggil namaku dengan keras dan kuat. Aku ingin cepat-cepat sampai ke rumah dan berada di kamarku sendirian.

Aku parkirkan sepeda motor milikku di dalam bagasi rumah, sampai akhirnya aku dihampiri oleh sesosok laki-laki

"Eh tuan Rio, cepat sekali pulang tuan."

"Iyah" jawabku singkat

aku hanya menanggapi singkat Pak Rendi menyapaku dia tukang kebun dan tataan bunga milik keluargaku istrinya juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah kami Dia dan istrinya telah banyak membantu keluargaku. hingga akhirnya aku keluargaku dan keluarga Pak Rendi masih dikategorikan berkeluarga

"Mama aku pulang"

Tanpa banyak bicara aku langsung menaiki anak tangga seakan menjadi eskalator bagiku sangat cepat langkah kakiku hingga tidak mendengarkan mama aku yang lagi mengajak aku ngobrol dengannya.

sesampainya di kamar tanpa buang waktu Semua yang bersangkut paut dengan cahaya dan penerang aku matikan dan tutup dari jendela, lampu, dan pintu. Iya! sekarang ini kegelapan yang mengelilingi ku dengan hebat. kurebahkan badan di atas kasur yang lembut dan mulai berpikir apa yang akan aku lakukan agar dia jatuh cinta?

"Ah! Karna Lu gue jadi gini, Kenapa lu jadi datang dan ada di hadapan gua? Gara-gara otak mumet nggak bisa mikir kalau nggak mikirin lu! Ah!" Bentaku seperti orang gila

rambut urak-urakan karena menggeliat di atas tempat tidur tanpa teratur dan amburadul. Aku bingung isi kepalaku hanya dia, Iya! Zamilatun azzahra gadis yang aku pikir sombong cuek dan sangat jutek. karenanya hari-hariku tidak menentu aku baru ngerasain yang seperti ini dari sebelumnya hanya karena gadis sombong hari-hariku melelahkan hanya untuk berpikir

5 hari kedepan nya aku mulai meninggalkan teman-temanku. Aku mulai sibuk menyendiri dan ke tempat yang jarang aku jumpai seperti taman dan perpustakaan sekolah. Aku tahu kalau Fano dan Digo selalu mengikuti tetapi aku tidak bisa dulu bergabung dengan mereka. hari ini aku memilih ketemuan dulu berdiam dan berpikir seluas-luasnya hari-hariku tidak tenang hanya karena dia ingin aku dekat tapi bagaimana caranya?

" aku mulai bosan dengan caraku mendekatinya, kalau cara-cara aku tidak juga dapat dekat dengannya aku katakan saja boleh saya aku benar-benar menyukainya bukan karena permainan memang dari hatiku, aku sangat pusing setiap hari dia menghantui hari dan pikiranku tapi, nanti dia bisa marah padaku jikalau ungkapan rasa apa adanya tunggu apakah dia kenal dengan ku? ah! kenapa aku bodoh sih ya jelaslah dia kenal dengan hukum sementara bukain buah bicara orang sekolah." Aku terus bergulat dengan hati dan pikiranku

Tidak karuan lagi aku dibuatnya faras cantik dan keanggunan nya membuat aku lupa siapa aku sebenarnya dan seakan-akan setelah kehadirannya aku banyak mengalami perubahan. Di saat otak dan hatiku sedang bertempur tiba-tiba saja dari belakang ada yang menepuk punggungku dapat kurasakan kalau itu tepukan seorang sahabat.

"Sob! Gua mau bilang sesuatu sama Lu" ucap Digo "Sob! Akhir-akhir ini lu banyak diam mengurung dan menghindar dari kami kenapa? Apakah karena Gadis itu lu jadi gini? Dan karena Gadis itu pula lu hindarin kami berdua? " Aku dapat merasakan kesedihan pada Digo melalui ucapannya.

"kalaulah permainan membuat kita saling renggang dan berjauhan bagaimana nanti di dunia yang nyata bisa-bisa kita saling perang satu sama lain" Sahut Fano " gua mau kita seperti dulu hindarin permainan yang dibuat oleh Digo sama lu"

ucapan mereka membuat aku terdiam memang akhir-akhir ini aku banyak menyendiri dan meninggalkan mereka tapi itu spontan terjadi tanpa yang aku inginkan.

"Rio kalau lu mau tiket pertandingan itu gua kasih tambah lu minta dan gue juga nggak maksa untuk dapetin cewek sombong itu"

" Maaf Sob akhir-akhir ini gue sibuk dengan diri gue sendiri ini spontan terjadi tanpa gua inginkan dan Maaf ya gua udah hindarin kalian berdua." Sahutku. Semua terdiam sejenak "oh ya gue tinggal dulu ya"

aku mulai berlalu meninggalkan dua sahabatku yang telah aku tinggalkan tanpa sepengetahuan mereka aku mulai beranjak dan pergi mengarah ke perpustakaan yang ingin aku kunjungi. Aku dapat merasakan aura dari mereka berdua yang sangat sedih karena kehilangan ku tapi ini spontan terjadi tanpa kuinginkan.

"Aku sudah keterlaluan sama mereka sorry guys ! gua berubah!" Bisikku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UKHTI, TUNGGU AKU MENJADI IKHWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang