- DIA KENAPA

48 22 8
                                    

Matahari mulai menampakkan dirinya,  cahaya masuk melalui celah-celah jendela membuat ruangan yang tadinya redup sekarang menjadi cerah.

Andrea masih berbaring di ranjang nya yang masih nyaman dengan tidur nya, dengan tidak terganggu sedikit pun.

Tetapi ketika Andrea mencoba membuka mata nya dan bangun dari mimpi nya, kepala nya yang pusing malah semakin menjadi.

Mencoba untuk pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka nya, tetapi ketika ingin berdiri badannya engga seimbang dan membuat nya terjatuh.

Memegangi kepala nya yang semakin pusing dan mencoba lagi untuk berdiri dan alhasil Andrea malah pingsan.

Mamah nya yang sudah berada di ambang pintu melihat anak nya sudah tergeletak di lantai.

Membuat diri nya kaget, mamah nya segera berlari mendekati anak nya yang sudah pingsan di lantai.

" An...an... Hey kamu kenapa sayang." Nita sangat khawatir dan terus berusaha membangunkan anak nya dengan menepuk-nepuk pipi nya.

Melihat Andrea yang masih memejamkan mata nya mamah nya teriak minta tolong kepada orang yang ada di rumah.

Papah nya yang sedang makan di meja makan mendengar istri nya berteriak memanggil nama nya dan meminta tolong.

Seketika papah nya berlari menuju ke arah sumber suara yang di yakini pasti istri nya.

"Ada apa mah kamu kok teriak–teriak?" Ucap Ferry ayah nya Andrea

" Pah Andrea pingsan." Nita terus menerus mencoba untuk membangunkan anak nya.

" Yaudah kita bawa ke rumah sakit cepat." Segera menggendong anak nya membawa nya ke mobil.

Diperjalanan Nita mamah nya Andrea sangat khawatir dengan keadaan anak nya yang seperti ini.

Karena sebelum nya dia juga pernah pingsan dan menderita penyakit kanker tapi waktu itu masih bisa di sembuhkan.
Karena masih stadium awal jadi masih bisa di sembuhkan.

Ketakutan nya semakin kepikiran karena penyakit yang lama takut bisa jadi kambuh lagi.

Setelah sampai di rumah sakit Nita mencoba berteriak memanggil suster dan suster pun keluar sambil membawa Brankar.

"Sus tolong tangani anak saya." Ucap mamah nya dengan suara gemeteran.

Brankar di dorong menuju salah satu ruangan yang ada di sana.

Tetapi ketika di tengah perjalanan di sana ada Shila yang sedang berjalan berarah lawanan dengan brankar yang ada Andrea di situ.

Shila melihat sekilas ke arah brankar yang di dorong oleh tiga orang, satu suster dan dua lagi pastinya kedua orang tua nya.

Setelah mengamati cowok yang ada di brankar seperti nya dia mengenali nya, bener itu ialah Andrea yang pernah menolong nya waktu itu.

Tetapi kenapa dia pingsan apa mungkin dia sakit, kalo emang dia andrea tapi kemarin dia masih sehat-sehat aja tuh masih bisa berdiri dan lari-lari juga.

Brankar yang di tiduri Andrea engga kelihatan lagi ketika sudah berbelok menuju salah satu ruangan.

Nita terus mondar-mandir di pintu ruangan UGD yang di dalam ada anak nya.

Pintu ruangan terbuka menampilkan dokter keluar dengan wajah yang sulit di artikan.

"Gimana dok keadaan anak saya?" Ucap Nita khawatir dengan mata yang mengeluarkan air mata.

"Maaf sebelumnya mari ikut keruangan saya supaya lebih jelas." Ucap dokter sembari berjalan melalui Nita terlebih dahulu.

Nita dan Ferry berjalan mengikuti dokter dari belakang menuju ruangan nya.

My Love BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang