Pagi nya Shila sudah siap dengan seragam sekolah nya, melangkah pergi dari kamar nya menuju meja makan yang sudah di tunggu oleh keluarga nya.
Shila mengayunkan kaki nya di atas tangga sambil bersenandung, tiba-tiba kaki nya terpeleset dan membuat Shila terjatuh terguling ke bawah dari atas tangga.
Aaaaaaaa
Bukhh
Dion dan orang tua nya yang sedang berada di meja mendengar suara teriakan Shila segera mereka berlari menghampiri nya dan sudah mendapati Shila tergeletak di lantai berlumuran darah di dahi nya.
"Shila...." Teriak mereka kaget Dion segera membopong adik nya menuju mobil.
"Mah kunci mobil." Teriak Adista yang sudah di luar lupa membawa kunci nya.
Nita berlari ke kamar nya mengambil kunci mobil dan segera berjalan keluar dengan tergesa-gesa.
"Shila bangun kenapa bisa jatuh sihh makanya kalo jalan lewat tangga tuh hati-hati supaya gak jatuh kayak gini." Ucap Dion khawatir dan bisa–bisa nya dengan keadaan adik nya seperti ini masih bisa mengomeli nya.
"Pahh cepet." Ucap Nita mengelus rambut anak nya sayang.
Dion membopong adik nya keluar dari mobil segera berjalan memasuki rumah sakit.
"Suster suster." Nita berlari masuk ke dalam rumah sakit dan sudah ada suster membawa brankar dengan tergesa-gesa.
"Sus tolong tangani anak saya." Ucap Nita lirih.
"Baik bu ayo kita bawa keruangn UGD." Balas suster.
Mereka pun mendorong brankar yang di tempati Shila, Nita histeris menangis melihat anak nya berlumuran darah di dahi nya.
"Mohon maaf kalian tunggu saja disini." Ucap suster menutup pintu ruangan UGD.
Nita menghela ketika anak nya memasuki ruangan UGD dengan suster.
"Pah anak kita hiks hiks." Nita histeris menangis di pelukan suami nya.
"Gapapa mah sudah ada dokter yang menangani." Ucap Adista mengelus punggung istri nya.
Dion hanya termenung duduk memikirkan adik nya sekarang tak tega ketika melihat dahi berlumuran darah, menyeka air mata nya yang mulai menetes dan mengusap wajah nya kasar.
10 menit dokter menangani Shila di dalam kemudian keluar dengan raut wajah yang sulit diartikan.
Dion dan orang tua nya menghampiri dokter yang telah keluar dari ruangan itu.
"Dengan keluarga pasien?" Tanya dokter
"Saya dok." Jawab Adista
"Dia baik-baik saja, nanti akan siuman sebentar lagi." Ucap dokter sembari berpamitan pergi dari sana.
Mereka pun masuk ke dalam ruangan itu dan mendekati ranjang Shila, Shila masih memejamkan mata nya terpasang infus di tangan nya dan terpasang selang di hidung nya.
Nita mengelus puncuk kepala anak nya sayang dan menciumi nya.
"Sayang bangun nak ini mamah." Ucap nya beralih menciumi tangan nya yang dipasang infus.
"Sudah mah nanti juga siuman." Balas suami nya mengelus punggung istri nya.
"Shila bangun ini Abang, bangun yaa nanti Abang beliin es krim yang banyak buat Shila tapi Shila harus bangun dulu." Ujar Dion menciumi tangan sebelah Shila yang tidak terpasang infus.
Mereka pun menjaga Shila Sampai malam, tetapi ayah nya terpaksa harus pergi ke kantor karena ada panggilan dari bos nya, Nita dan Dion tetap menemani adik nya sehingga tidak pergi ke kampus nya dengan meminta izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Boyfriend
Teen FictionJangan salahkan seseorang jika orang itu menyukaimu tapi salahkan dirimu kalo dia membenci mu. Seorang Andrea yang tadinya ga suka sama satu orang cewe, menurutnya terlalu biasa-biasa aja bagi dirinya, tetapi seiring berjalannya waktu perasaan cinta...