🎈 annyeonghaseyo 🎈
Aku melenggang pergi dari ruangannya lalubberjalan kearah toilet. Di sana aku menangis aku meluap rasa lelahku.
"Maafkan saya, Nara," ucap sang pemilik yang terdengar menyesal.
Kurang lebih satu tahun ini pemilik cafe diam-diam memperhatian Nara dan sudah satu tahun ini juga ia memendam rasanya pada Nara.
Menyesal? Tentu.
Johnny Suh, ialah pemilik cafe tersebut sekaligus sahabat kecilnya Jeno.
Setelah berpamitan dengan semuanya, aku ga tau harus kemana lagi, yang aku rasakan pada hari ini hanya lelah. Semua tenagaku sudah terkuras habis.
Disisi lain Jeno sedang tersenyum kemenangan melihat Naranya sudah menderita karnanya. Ia melihat wajah gadisnya yang keluar dari cafe milik Johnny dengan wajah yang sangat lelah. Namun, Jeno tidak akan mengurungkan niatnya untuk terus menghancurkan kehidupan Nara.
Dddrrrttttt ddddrrrrttttt
Telefonku berbunyi, aku melihat siapa yang menelefonku dan ternyata perawat kamar mama.
"Suster A-yeong," gumamku sambil mengklik tombol hijau.
"Halo sus," ucapku yang dengan suara serak.
"Nara segera ke sini ya, kondisi mamamu semakin memburuk," jawabnya tergesa-gesa. Aku merasakan detak jantungku berdetak dengan sangat cepat atau mungkin bisa jadi aku sendiri juga tidak bisa merasakan detak jantungku.
Aku langsung berlari kencang menembus derasnya hujan yang mengguyur Kota Seoul menuju halte bus namun, tidak ada satu pun bus yang berhenti. Pikiranku semakin kacau, kejadian hari ini dateng dengan sangat sempurna.
Tin tin tin
Aku mengarahkan pandanganku ke depan. Aku melihat mobil mewah berwarna hitam.Jeno menurunkan kaca mobilnya dan tersenyum padaku.
"Naik!" Jeno tersenyum dalam hati.
aku hanya menatap bingung padanya. Kenapa bisa ada di sini?Dia ngikutin aku? pikirku.
Aneh aja rasanya ia bisa di sini.
Akhirnya Jeno memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan menghampiri aku lalu menutupi kepalaku dengan jasnya, aku dibuat kaget atas tindakan pemuda ini.Kenapa dirinya bisa sepeduli itu pada Nara. "Kenapa masih ga naik? Ga denger tadi saya ngomong apa? Kamu budeg?" ujarnya datar membuatku berdecak kesal.
Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan memasuki mobilnya tanpa bertanya-tanya lagi. Aku sudah sangat lelah.
"Gadis pintar," gumamnya sambil tertawa kecil.
"Mau kemana kita?" tanya Reza sambil menyalan mesin mobilnya.
"Mama."
"Baiklah tuan putri."
Aku jadi merinding mendengarnya.
Jeno langsung menjalankan mobilnya membelah jalanan Kota Seoul.Menangislah sayang atas penderitaan yang telah aku buat hari ini. Akan aku buktikan kalau kamu memang benar-benar membutuhkan bantuanku, batin Reza seraya menaikan alisnya satu dan tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S MINE | LEE JENO
Художественная прозаSeseorang tuan muda besar yang merupakan CEO dari perusahaan terbesar sepanjang masa dalam dunia bisnis yang tak lain adalah LJ Company. Lee Jeno, ialah pemilik perusahaan tersebut. Dengan sifatnya yang arogan, sombong, dan angkuhnya tak luput denga...