"AAARRGHHHHH!!" Axell meringis kesakitan.
"Ini belum seberapa, sampah," ujarnya dengan suara santai tapi terdengar sangat dingin sambil memerkan senyuman iblisnya.
"Jawab pertanyaan gue dengan cepat! Brengsek!" Satu tangan jeno melayang dan mendarat mulus tepat di sebalah kana rahang Axell.
"APA YANG LO CURI DARI GUE?!" gertaknya seraya mencengkeram kuat kerah Axell. Sedangkan, Axell? Menatap tajam tanpa menggubris perkataan Jeno.
"Bukannya lo udah tau? Kenapa masih tanya, BODOH!!" desis Axell yang sudah membangun singa yang sedang tertidur lelap.
“BAJINGAN!!” Dengan kasarnya kaki Jeno menghatam perut Axell.
BUGH!
BUGH!
Jeno sudah membabi buta musuhnya. Jangan lupakaan kalau Jeno tidak akan segan-segan menghabisi musuhnya.
BUGH!
“LO PRIA YANG PALING BRENGSEK!!” Axell benar-benar lemas.
BUGH!
“Gue tau gue brengsek, gue juga tau kalau gue bajingan. Tapi gue pinter dan bersih untuk melancarkan aksi gue sebagai pria bajingan ga kayak lo tolol! Seenggaknya kalau lo mau curi lo pikir dulu otak dangkal lo bisa atau ga di ajak mikir? Tuan Axell.”
Axell tersungkur jauh, pukulannya terlalu keras sehingga tali yang menjadi pengikat Axell terlepas.
Jeno yang sudah bersatu dengan semua persetanan ini, ia sudah membabi buta lawannya. Baik Jaemin atau anak buah lainnya sama sekali tidak bisa berkutik sama sekali.
Kalau pun mereka mengambil jalan yang salah bisa-bisa aja mereka yang akan kena imbasnya, dengan kasarnya Jeno menghempaskan tubuh Axell.
Siapa pun yang menjadi lawannya, ia dikenal sebagai si pendendam yang tak mandang bulu. Masih ingat?
"KENAPA LO JUAL SAHAM GUE KE MUSUH GUE! BRENGSEK!" Jeno yang sudah membabi buta.
Axell meludahkan darahnya dan menatap sengit Jeno. "KARNA SIFAT SOMBONG LO! ANGKUHNYA LO! DAN LO SELALU MEMANFAATKAN GUE SEMENA-MENA! ITU YANG BUAT GUE MUAK!" pekik Axell yang masih sedikit sadar.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Jeno langsung menendang kuat perut Axell. Axell mulai tak berdaya dan sulit untuk bernapas, bagi Jeno orang sudah munafik akan selamanya menjadi munafik.
Kemeja putih Jeno sudah berlumuran darah. "Siksa si kotoran ini dalam waktu 2 jam! Siapkan air panas perasan lemon!" perintahnya lalu berjalan mundur untuk duduk manis seraya menyaksikan pertunjukan yang akan segera dimulai.
"Ka, jangan lupa di rumah ada ka Nara." Jaemin yang mulai memperingati Jeno, Jaemin juga tidak melupakan adanya Nara di rumah.
"Hmm."
"AAAARRRGGGHHHH! SAKITTTTT!" teriak Axell yang kesekian kalinya.
“LEEEE JENNOOOOO LO GABAKALAN BAHAGIA! AAHRKKK!" pekik Axell.
Jeno membalikan badan. “Gue peduli gitu?” Jeno menampilkan wajah songongnya.Rahang Jeno mengeras lalu berdiri dari kursinya.
"BERHENTI! SIRAM KOTORAN INI DENGAN AIR LEMON DAN BUANG KOTORAN!"
Empat anak buah Jeno masuk ke dalam ruangan lalu mengguyur seluruh badan Axell. Axell ga bisa berkutik lagi tubuhnya terlalu lemas untuk melawan, untuk yang terakhir kalinya Axell yang merintih kesakitan.
"AAAARRGGGHHHH!!"
Jeno yang menyaksikan pertunjukkan di depannya tersenyum menyeringai sedangkan Jaemin hanya menatap nanar korbannya. Walaupun ia ga menyiksa langsung korbannya namun, Jaeminlah yang mencari semua data sikorban dan terperangkap dalam kandang buas.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S MINE | LEE JENO
Ficción GeneralSeseorang tuan muda besar yang merupakan CEO dari perusahaan terbesar sepanjang masa dalam dunia bisnis yang tak lain adalah LJ Company. Lee Jeno, ialah pemilik perusahaan tersebut. Dengan sifatnya yang arogan, sombong, dan angkuhnya tak luput denga...