8

20 5 0
                                    

"Hai kak Ren"

Adel menyapa Rendi yang tengah berjalan sendirian di koridor sekolah. Rendi hanya menatap datar Adel. Rendi melanjutkan langkahnya.

Adel tidak pantang menyerah ia mengejar Rendi.

"Kak tunggu"

Adel mencekal tangan Rey dan langsung ditepis oleh Rey.

"Jangan jutek jutek dong ke aku"

"Bukan urusan Lo"

"Kakak kenapa sih"

"Aku boleh minta no watshapp kakak?"

"Buat?"

"Buat ngehubungin kakak lah"

Adel terkekeh mendengar jawaban Rendi yang sama sekali tidak lucu.

"Gue gak suka diganggu"

"Aku gak ganggu kok"

"Lo itu ganggu"

"Gue gak suka sama Lo. Lo itu kaya murahan tau gak Lo deketin semua cowok. gue gak akan suka sama cewek kaya Lo."

Adel menatap Rendi dengan tatapan tak percaya. Rendi hanya menatap sinis Adel.
Rendi pergi meninggalkan Adel yang tengah menatap kosong lantai.

"Oh yah dan satu lagi.."

Rendi menghentikan langkahnya Adel menengok kearah Rendi.

"Gue udah ada yang punya jadi tolong jauhin gue, gue gak mau cewek gue sakit hati"

*

Adel kini tengah berjalan kearah kelas nya dengan lemas. perkataan Rendi tadi masih terngiang ngiang dikepalanya.

"Gue gak suka sama lo. Lo itu kaya murahan tau gak Lo deketin semua cowok. gue gak akan suka sama Lo"

Adel menghela nafas panjang. tapi bukan Adel namanya jika ia tidak bisa memiliki apa yang ia ingin miliki.

"Kenapa?"

Adel berhenti ia menengok kearah orang tersebut. lalu memeluk nya Adel menangis dipelukan orang tersebut.

"Kak Han"

Johan tidak membalas pelukan Adel. ia hanya mengusap ngusap pucuk kepala Adel.

"Kenapa ada yang nyakitin kamu?"

Adel menggeleng sambil mempererat pelukannya.

"Kamu cerita sama kakak ada apa?"

"Aku gak papa Kak"

"Kamu bohong Del"

Adel melepas pelukannya untung saja saat ia memeluk Johan disana sepi tidak ada seorang pun.

air mata Adel masih membekas dipipinya lalu Johan menyusut nya menggunakan kedua ibu jari nya.

"Kamu udah kakak anggep adik kakak Del. kamu gak perlu sungkan buat cerita sama kakak"

"Makasih kak tapi aku gak papa kok kak"

"Bener?"

Adel mengangguk lalu tersenyum Johan pun tersenyum.

"Aku ke kelas dulu kak"

"Iya yang rajin belajar nya jangan males"

Johan mengacak ngacak rambut Adel.

"ih jangan di acakin dong"

Adel cemberut. Johan tersenyum ia melihat Adel dengan gemas.

"Yaudah sana"

"Iya bye kak Johan"

Adel melambaikan tangannya pada Johan Johan pun membalasnya.

*
Adel tengah melamun di bangkunya. ia tidak bisa melupakan kejadian tadi. hatinya sedikit sakit karna dikatai murah oleh orang yang ia suka.

Gina yang melihat Adel dari tadi melamun langsung memeluk Adel dari samping.

"Lo kenapa Del ada masalah?"

"Gak papa"

"Bohong"

Adel membalas pelukan Gina ia kembali menangis dipelukan Gina.

"Gin apa bener gue murahan?"

Gina terkejut ia langsung melepas pelukannya dan menatap Adel.

"Kata siapa? siapa yang berani katain Lo murahan?"

"Tapi janji jangan marah sama orang nya ya"

"Kak Rendi yang ngatain gue murahan Gin"

"Apa?"

"Keterlaluan banget tuh si Rendi"

Gina geram ia bangkit dari duduknya dan langsung berjalan dengan emosi. Adel tekejut dan langsung mengejar Gina.

"Gina"

Adel berteriak-teriak memanggil nama Gina. tetapi Gina tidak mendengarkan Adel.
Gina sampai ditujuan nya ia langsung membanting pintu.

"Dimana Rendi?"

Gina berucap sambil menentang. Adel sampe ia langsung menarik Gina agar pergi dari sana.

Semua orang yang ada dikelas Rendi terkejut dengan kedatangan Gina yang marah marah.

"Gue kenapa?"

"Oh jadi Lo yang namanya Rendi"

*

INSTANTLY DESTROYED) [UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang