37

325 45 8
                                    

~Selamat Membaca~
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku sudah memaafkannya tapi kau akan menyakiti hatinya! Kau sangat egois." Kawaki memang kesal pada Boruto karna mencelakai Sarada tapi dia masih punya hutang budi dengan keluarga uzumaki yang dulu sempat merawatnya dan menyekolahkannya hingga Kawaki bisa sesukses ini dan mandiri jika bukan karna alasan itu maka Kawaki juga malas memaafkan Boruto lagi pula Kawaki tulus menyayangi Boruto seperti saudara sendiri.

"Maaf ...." hanya kata maaf yang bisa Sumire katakan dia tak tau harus berkata apa hatinya benar benar hancur jika memang mereka tak berjodoh tolong bantu dirinya untuk melupakan Boruto.

Kagura datang dan langsung menarik Sumire,"sudah cukup mengobrolnya!" ucapnya dingin.

"Aku akan datang kepesta pernikahan kalian! Siapkan saja pestanya agar meriah mungkin akan ada banyak orang yang datang," ucap Kawaki sebelum pergi dia tersenyum tipis pada keduanya bagi Kagura biasa aja tapi bagi Sumire itu adalah sebuah pertanda pasti Kawaki akan melakukan sesuatu.

------

"Kau lihat! Sumiremu masih hidup tuduhanmu tak terbukti" Kawaki melempar undangan itu pada Boruto yang terduduk dipojok kamar.

"Kenapa aku sangat yakin?karna hanya ada satu nama Sumire Shigaraki aku juga sudah bertemu dengannya!" Kawaki mengeluarkan ponselnya dia tadi sempat merekam pembicaraannya bersama Sumire saat dicafe.

Boruto menutup wajahnya bahunya bergetar, dia menangis. Menangis karna semua kebodohannya dan tindakkan konyolnya yang menuduh Kawaki tanpa sebab hingga mencelakai Sarada padahal kedua sahabatnya tidak salah apapun.

"Kenapa kau menangis hah!Laki laki tidak boleh menangis bodoh"

"Maaf!Maaf atas semua perlakuanku padamu aku benar benar menyesal!aku terlalu dibutakan oleh amarah dan dendam"

" ... Aku mencelakai sahabatku sendiri aku bodoh!Aku menuduhmu tanpa menyelidikinya lebih lanjut dan sekarang aku akan benar benar kehilangan Sumire," gumam Boruto putus asa.

"Aku sudah memaafkanmu aku tak pernah memutus tali persaudaraan dan persahabatan di antara kita! Boruto jika aku berada diposisimu aku juga mungkin akan melakukan hal yang sama" Kawaki berjongkok dan menepuk bahu Boruto untuk menguatkan pemuda itu.

Semua telah terjadi lalu apa yang harus disesali? Mereka semua salah! Boruto memang dibutakan oleh amarah dan dendam tapi Kawaki sejak awal terlalu sibuk melindungi Sarada dari Boruto tanpa melihat inti dari masalahnya seharusnya dia membantu Boruto untuk mendapatkan kebenarannya bukan malah terlalu fokus melindungi Sarada dan dia akui itu salah!

Apakah ini semua yang dikatakan suratan? ketetapan dari Tuhan
Yang tak dapat dielakkan.

Apabila semua ini memang cobaan tolong berikanlah kekuataan pada Boruto agar bisa menanggung semuanya.

Seandainya Kawaki membantu Boruto mendapatkan kebenarannya mungkin semua masalah ini akan cepat selesai, begitu sedangkan Boruto sendiri keras kepala dengan satu bukti yang belum tentu benar dia bahkan tak menyelidiki faktanya karna sudah dikuasai dendam kusumat dan malah percaya dengan orang lain hingga konspirasi besar ini terjadi.

"Jangan cengeng! Kau ingin merebut kembali Sumire kan?Aku mendukungmu."

Boruto menatap Kawaki dengan perasaan haru,"Kenapa?kenapa kau mau memaafkanku dan tetap menganggapku teman/saudara lalu kenapa kau mendukungku?" tanyanya tak mengerti.

"Kita dididik oleh orang yang sama,ayahmu tak pernah mengajariku untuk menutup hati" Kawaki tersenyum tipis dan Boruto pun menatapnya tanpa berkedip.

"Kenapa aku tak boleh membenci orang tuaku? Mereka menelentarakanku" Kawaki berumur sekitar 12 th itu menatap pria berambut Kuning yang selama ini sudah merawatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa aku tak boleh membenci orang tuaku? Mereka menelentarakanku" Kawaki berumur sekitar 12 th itu menatap pria berambut Kuning yang selama ini sudah merawatnya.

"Kawaki jangan membenci mereka!Hubungan orang tua dan anak itu terikat erat akan sia sia kau membencinya lagi pula apakah kau sudah tau kenapa mereka menelentarakanmu?" Naruto menunduk menatap anak itu.

"Tidak ...." Gumam Kawaki polos.

Naruto mengusap kepalanya dengan lembut,"Kalau begitu jangan mengatakan hal itu dan cobalah pahami dari berbagai sisi."

Kawaki mengangguk hatinya memang belum sepenuhnya menerima namun apa salahnya mencoba apa yang diajarkan Naruto pria itu sudah sangat baik mau menampungnya dikeluarga uzumaki dan menyekolahkannya.

Alasan dia tak memakai nama Uzumaki karna Kawaki tak mau lebih banyak merepotkan keluarga itu. Perlahan lahan Kawaki tumbuh menjadi anak yang mandiri dan berhasil membangun perusahaan dengan kerja kerasnya, Naruto tentu saja bangga dengan dirinya.

"Sekarang kau mengerti?" Tanya Kawaki dan Boruto pun mengangguk dan kembali bersemangat.

"Lupakan masalalu kita perbaiki semuanya."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

----TBC----

"PEMBUNUH!KAU MEMBUNUH PUTRAKU"

Nah lho^^

Kawasara/Borusumi : Revenge Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang