13#

323 50 10
                                    

~Selamat Membaca~
.
.
.
.

"Jangan membuatku terus khawatir Sumire." Boruto memeluknya saat sudah bertemu Sumire dirumah Wasabi.

"Maaf ya Boruto-kun."

Wasabi mendengus malas saat mendengar suara Yodo yang dibuat buat semanja mungkin demi apapun Yodo sama sekali tak terlihat seperti Sumire hanya saja wajahnya yang mirip dan Boruto sangat bodoh karna mempercayainya.

Sumire dan Boruto pergi lalu Wasabi masuk kembali rumahnya lagian dia juga malas melihat drama dua orang itu.

"Kita mau kemana?" tanya Sumire. Boruto masih fokus menyetir mobilnya lalu dia tersenyum lembut pada Sumire dan mengusap pucuk kepala gadis ungu itu dengan sebelah tangannya yang menganggur.

"Ke Rumah pohon itu kenangan saat kecil kita dulu," ucap Boruto namun Sumire terlihat bingung karna jujur saja dia tak tau menahu tentang rumah pohon yang dimaksud Boruto.

"Apa apa? Kenapa kau terlihat bingung," tanya Boruto curiga merasa dicurigai Sumire buru buru mengubah ekspresi wajahnya dengan senyuman.

"Tidak kok aku hanya lupa tentang rumah pohon itu," ucap Sumire pelam namun masih bisa didengar oleh Boruto.

"Kupikir kau masih mengingatnya, karna saat kita kecil kau bilang 'Aku akan selalu mengingat tempat ini Boruto-kun' " Boruto sedikit kecewa karna Sumire mengingkari ucapannya namun dia paham mungkin Sumire banyak pikiran hingga melupakannya.

Sumire benar benar gugup tak tau harus berkata apa, dia bukan Sumire mana mungkin tau tentang kenangan masa kecil mereka.

"Ah lupakan saja, kita sudah sampai."Boruto dengan semangat melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil begitu pun dengan Sumire.

Gadis itu terlihat menatap kesana kemari dan mengeryit jijik saat harus berada disekitar hutan berdanau memang indah dan terlihat asri serta sejuk tapi Sumire tak terbiasa ada disini lebih baik menghabiskan uang di mall dari pada ditempat seperti ini.

"Boruto-kun kita ke mall saja aku tak mau disini." Sumire memeluk lengan Boruto sambil memasang ekspresi cemberut.

"Mall?" Boruto jelas merasa aneh dia tau betul Sumire tak menyukai Mall malahan gadis itu lebih suka ketempat ini dan rumah pohon adalah tempat favorit mereka tapi kini Sumire terlihat enggan dan tak berminat.

"Iya mall!"

Boruto mengambil tangan Sumire yang sebelah kanan lalu menatap jari jari gadis itu.

"Di mana cincin yang kuberikan?" tanya Boruto saat tak mendapati cincin pemberiannya untuk hadiah ulang tahun Sumire beberapa bulan yang lalu.

"Eh cincin?ak-aku ah iya lupa cincinnya hilang Boruto-kun" Sumire segera memasang wajah so sedihnya agar Boruto percaya tapi pemuda uzumaki itu tetap menatapnya dengan curiga.

"Apa kau bukan Sumire?" tanyanya pada akhirnya seketika itu Sumire membulatkan matanya syok.

"Ap-apa aku sumire! ...."

Boruto tertawa jahil dan saat itulah Sumire menyadari bahwa Boruto hanya mengerjainya.

Sumire juga tertawa dengan terpaksa padahal baginya tak ada yang lucu dia sudah syok takut Boruto tau yang sebenarnya tapi ternyata pria itu hanya usil.

"Pemikiranku bodoh sekali ya bagaimana mungkin aku berpikir kau bukan Sumire."Boruto terkekeh lalu mengajak Sumire mendekati pohon besar yang diatasnya telah dibangun rumah pohon dengan desain yang cantik karna dia telah memperbaikinya hingga menjadi lebih nyaman.

Sumire terpaksa naik keatas mengikuti Boruto meski dia malas namun demi misi dan tujuannya dia rela melakukan semua ini.

Boruto tersenyum saat sudah sampai diatas dia bisa merasakan setiap kenangan dirinya dan Sumire disini.

"Boruto-kun lihat apa yang kubuat!ayo cepat pakai." Sumire kecil yang berusia sekitar 13 th itu memakaikan sebuah mahkota karangan bunga yang baru saja dia buat di kepala kuning Boruto.

" Sumire kecil yang berusia sekitar 13 th itu memakaikan sebuah mahkota karangan bunga yang baru saja dia buat di kepala kuning Boruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm ada yang kurang! Ayo tersenyum jangan cemberut begitu." Sumire menarik sudut bibir Boruto dengan tangannya agar tersenyum dan dengan berat hati Boruto tersenyum padahal dia jengkel sekali karna harus dipakaikan mahkota bunga memangnya Boruto perempuan napah!

Sumire tertawa seketika Boruto terdiam merasa terpesona dengan senyuman gadis violet itu begitu lepas, tanpa beban dan tulus. kebahagiaan terpancar dimatanya dari situlah dia mulai menyukai Sumire atau mungkin sejak mereka berteman saat umur 5 tahun? Entahlah dia lupa sejak kapan dia mulai menyukai Sumire.

"Boruto kenapa melamun?" tanya Sumire heran, Boruto kemudian mengeledah laci yang ada disana dan mengeluarkan sesuatu sejenis mahkota bunga yang dulu Sumire buat untuknya.

"Kau ingat ini?" tanya Boruto dengan semangat dia hanya ingin Sumire mengingat kenangan mereka tapi ternyata gadis itu tampak acuh dan mengangkat bahunya dengan cuek.

"Mana aku tau!Buang saja itu benda jelek,"ucapnya sebal apa apaan itu apakah Boruto akan memberikannya?Kenapa harus benda itu kenapa bukan emas permata atau barang barang mahal.

Senyum Boruto memudar dia kemudian meletakan benda itu kembali ke laci.

'Sumire tampak seperti bukan sumire dattebasa'batinnya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

----TBC----

Kawasara/Borusumi : Revenge Love [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang