Prologue

38 3 0
                                    

Aaron Jason, pemuda berambut hitam dan berkulit sawo matang kini menetap di Seoul.

Kala itu ia masih seorang mahasiswa, tepatnya sudah sampai semester 3. Sudah lebih dari satu tahun ia tinggal di negeri ginseng ini dengan biaya penuh dari pemerintah Indonesia. Bukan tanpa sebuah alasan, tentu saja ia cukup berprestasi pada pendidikannya.

Selain pintar, ia juga di anugerahi dengan tampang yang rupawan. Tak heran bila para gadis akan mudah terpikat padanya meski dirinya bukanlah pribumi.

Namun...

Kehidupannya terasa begitu hampa. Menjadi seorang jenius di usia muda serta di anugrahi oleh tampang bak seorang malaikat tak cukup untuk membuatnya bahagia.

Ia tak punya hobi ataupun sesuatu hal yang disukai. Hanya sebuah buku berjudul Nighmare Side yang selalu menemani dikala waktu senggangnya.

PLAK!

Suara hentakan sebuah benda pada meja Aaron srontak mengalihkan perhatian. Aaron memicingkan matanya ketika melihat sebuah album bertuliskan 'Savage' dibagian cover depannya.

Setelah itu ia mendongak.

"Nih! lagu yang cocok buat manusia nolep kayak lu ron," ucap pria berambut pirang beserta tato di lehernya.

"Ck!" Respon Aaron mendecak kesal seraya lanjut membaca buku, menghiraukan pria tersebut.

Namanya Jack Hilton, pria berkebangsaan Amerika Serikat ini adalah salah satu teman Aaron sejak ia tinggal di Korea.

Tampilannya memang sangar, sorot matanya seakan mengintimidasi lawan bicaranya. Tapi siapa sangka? Seorang mantan ketua gangster yang berhijrah ke dunia peridolan tidak hanya terjadi di dunia sinetron saja. Contohnya orang ini....

"Coba dengerin sekaliiiiiiiii aja, lu pasti bakal suka," ujar Jack dengan nada memohon yang justru malah membuat Aaron semakin jijik.

Yang benar saja? Preman mana yang memohon-mohon dengan wajah memelas.

"Huft... Lu suka lagunya, apa suka sama anggotanya?" seru Aaron dengan nada menyindir.

Tak sedikitpun sorot matanya teralihkan dari buku tersebut.

"Yaelah ron kayak gak tau gue aja, YA JELAS LAGUNYA LAH!" responnya.

Aaron spontan mendengus seakan tau tabiat pria di hadapannya.

"Sabtu ini lu datang ke apartemen gua, kebetulan tiket fanmeeting punya si Daiki gak ada yang pake," ungkap Jack, masih berusaha membujuk sang pria nolep.

Aaron lantas mendongak lagi.

"Weekend itu waktu produktif gua,"

"PFFFT!!" Jack spontan menahan tawa. "Produktif apaan, lu seharian paling cuma ngedate sama buku!" balas Jack lagi.

Aaron sempat terpaku.

"Si bajingan ini, tau aja kalau gua banyak senggangnya," Gerutunya dalam hati.

Jack beranjak dari tempatnya berada lalu berkata...

"Ingat, hari sabtu....," Jack menatap tajam.

Disisi lain Aaron nampak tak peduli. Dan sekali lagi, album bertajuk 'Savage' kembali mengalihkan perhatiannya.

Ia pun mengamati album yang menampilkan keempat orang gadis itu dengan cukup teliti.

Ia pun mengamati album yang menampilkan keempat orang gadis itu dengan cukup teliti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sabtu kah......," Ia bergumam.

Hatinya mulai bimbang, mengingat selama ini ia tak punya kegiatan apapun yang ia sukai. Tentu saja ia meyakini bahwa kebahagiaan seseorang bisa saja datang dari hal yang tak terduga, begitu pula sebaliknya....


~ To Be Continue ~

Note : Fanfict ini sengaja di buat tanpa pengenalan cast. Lagipula untuk Aespa sendiri pastinya udah pada tau kan? 😏

Dan untuk cast cowoknya gue serahkan ke imajinasi masing-masing pembaca aja, supaya lebih berasa feelnya 😁

Main cast : Yoo Jimin (Karina).

🤗🤗 Happy Reading 🤗🤗

Not A Romantic StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang