Prolog

60 9 4
                                    

Udah malam banget, loh, ini. Kamu masih belum pulang?

Sebuah pop-up pesan muncul di ponsel yang Sheril biarkan tergeletak di atas meja. Ia dan teman-temannya masih berkumpul di salah satu wisata kuliner yang berada dekat dengan kampusnya. Ia sedang berkumpul dengan tujuan rapat. Walaupun, sampai saat ini rapat hanya sebanyak 40 persen, selebihnya mereka habiskan untuk pembicaraan yang sangat abstrak. Entah itu membicarakan keanehan salah satu teman mereka, sampai pembicaraan mengenai politik kampus mereka sendiri.

Jam yang melingkari tangannya menunjukkan waktu hampir jam sebelas malam. Memang waktu yang sudah larut, apalagi ia seorang perempuan. Akan tetapi, semenjak menginjak bangku perkuliahan, ia sudah tidak merasa asing dengan waktu berkumpul di malam hari. Karena siang hari harus diisi dengan hal-hal yang menyangkut perkuliahan, waktu yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpul bersama tersisa di malam hari. Apalagi, saat ini, teman-temannya belum menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri perkumpulan ini.

Bagi Sheril sendiri, berkumpul bersama mereka sudah seperti obat penawar rasa penat setelah menjalani masa perkuliahan. Mungkin, fisiknya tetap merasa lelah. Tetapi, perasaannya selalu membaik setelah berkumpul seperti ini.

Belum. Mereka belum ada tanda-tanda mau kelar kumpul. Aku juga nebeng Galen, enggak bisa pulang duluan.

Yah, beginilah balada orang-orang yang menjalin hubungan jarak jauh. Banyak orang yang menyerah untuk hal ini. Namun, Sheril sudah terbiasa. Terlalu terbiasa jauh dengan orang-orang yang ia kasihi. Apalagi, Revano tidak terlalu mengekang Sheril dalam kehidupan sosialnya di sini.

Ya udah kalo gitu.

Ntar kalo udah balik kabarin aku.

Lagi-lagi begini. Entah Revano bermaksud tidak mengekang atau ia sudah lelah menghadapi kehidupan Sheril yang terlalu bebas semenjak di bangku kuliah ini. Padahal, jauh di lubuk hatinya, Sheril ingin sekali saja, Revano marah atas kehidupannya di sini. Ia juga ingin mencicipi amarah Revano yang tak pernah sekalipun ditunjukkan di hadapannya.

Oke.

restart [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang