Vote ⭐️ sebelum membaca..
___________________Yoongi menarikku ke dalam dekapannya. Aku yang sudah sangat panik hanya menenggelamkan wajahku pada dada bidang Yoongi yang saat ini juga sedang berdetak dengan sangat kencang.
"Yoon" bisikku
"husst" ucap yoongi sambil menaruh telunjuknya di bibir
Saat Jihoon tengah memeriksa ke sekeliling gudang, Yoongi menggunakan kesempatan ini untuk bisa keluar dari lemari ini.
Ia membuka pintu lemari ini perlahan-lahan, agar kami bisa keluar dengan mengendap-endap.
KREKK
Sialnya, pintu lemari ini mengeluarkan suara saat Yoongi hendak membukanya.
"sial!" runtuk Yoongi
Jihoon dan pasukannya yang mendengar suara decitan pintu lemari ini pun segera berlari menghampiri kami. Saat mereka sudah siap dengan tongkatnya dan menunggu kami untuk keluar dari lemari, Yoongi dengan kuatnya menendang pintu lemari itu hingga terlepas dan mengenai beberapa orang hingga terkujur.
"Rae, lari!" titah Yoongi
Tanpa pikir panjang, aku berlari keluar dari gudang itu. Namun hatiku jelas khawatir dengan keadaan Yoongi yang melawan orang-orang tersebut, ditambah mereka membawa tongkat. Dengan panik, aku menghubungi 911.
"halo. Pak, tolong! Teman saya di keroyok" ucapku sambil menjelaskan tempat dan kondisi saat ini
Dengan gusar, aku berjalan mondar-mandir diujung gang karena Yoongi yang tak kunjung keluar dari gudang tersebut. Tak lama, aku mendengar sirine mobil polisi yang semakin mendekat. Dibarengi dengan keluarnya Jihoon dan pasukannya, aku melihat Yoongi yang sudah babak belur bersusah payah untuk keluar dari gudang itu.
Aku yang melihat Yoongi tertatih itu, kemudian berlari menghampirinya dan membantu memapahnya.
"aku kan nyuruh kamu untuk lari" ucap Yoongi sambil menahan sakit
"aku gak tenang kamu ngelawan mereka yang bawa tongkat begitu!" omelku
Aku mendudukan Yoongi pada sofa panjang apartemennya. Ia sedikit meringis ketika aku menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar.
Aku mengambil sebaskom air hangat dan selembar kain untuk membersihkan luka diwajah Yoongi.
Yoongi hanya diam saat aku dengan telaten membersihkan luka di wajahnya.
"Sakit ya, Yoon?" tanyaku
"engga" jawabnya
Dengan jahil aku menekan ujung kain yang ku gunakan untuk menekan sedikit luka di sudut bibirnya.
"aww" pekik Yoongi
Aku pun tersenyum melihatnya merintih kesakitan.
"katanya ga sakit" ledekku
"aku lapar, Rae" ucap Yoongi
Setelah diingat-ingat, aku dan Yoongi tidak jadi makan sore ini. Melihat Yoongi dengan wajah lebamnya membuatku ingin memasak saja untuknya.
"kamu mau makan apa?" tanyaku
"ramen" jawabnya yang kemudian ku hadiahi pukulan dilengannya
"aduh! Kamu kenapa sih? Lagi pms apa gimana?" Omelnya
"wajah kamu tuh udah biru-biru masih mau makan ramen?!"
"tapi aku lagi mau ramen" ucap Yoongi
"gak boleh! Aku yang masak, jadi kamu harus makan apapun yang aku masak!" Ucapku yang kemudian meninggalkannya di ruang tengah
Aku membuka isi lemari es milik Yoongi. Cukup terkejut dengan isi dari lemari es miliknya. Sayuran, daging, susu bahkan beberapa kaleng soda tersusun rapih di dalamnya.
"pria ini bahkan memiliki segalanya di dalam lemari es, tapi masih selalu menumpang makan padaku. Sungguh keterlaluan!" Runtukku
Aku membuat gomtang (sup daging sapi) untuk makan malam kami berdua.
Tanpa sadar aku memperhatikan Yoongi yang sedang fokus memaka gomtang.
"baru sadar kalau aku ini tampan?"
Aku tersadar dari lamunanku saat mendengar ucapan Yoongi.
"duh, udah muka babak belur begitu masih bisa dibilang ganteng?" Sahutku
Dia hanya menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.
"kamu tuh sebenarnya ada masalah apa sih dengan Jihoon? Sampai dia bawa banyak orang begitu hanya untuk mukulin kamu"
"gak ada masalah apa-apa. Aku hanya iseng aja mau mukul dia" ucap Yoongi dengan entengnya
Aku tercengang mendengar alasan Yoongi. Yang benar saja, ribut karena iseng. Benar-benar gila pria ini!
"gila! Kamu hampir mati gini cuma karena iseng, Yoon?" Omelku
"Hmm"
Dengan kesal aku mengambil tasku dan mengeluarkan plester pereda nyeri yang sebelumnya sudah ku beli di mini market.
Raut wajah Yoongi terlihat bingung melihatku yang misuh-misuh mengambil sesuatu dari dalam tas.
Aku berlutut di samping Yoongi yang sedang duduk di meja makan. Ku buka dengan paksa kaos bagian perut nya. Ia cukup terkejut dengan apa yang sedang ku lakukan.
Aku tempelkan plester pereda nyeri pada perut Yoongi.
Setelah itu aku langsung keluar menuju apartemenku yang berada di seberang pintu kamar apartemennya.
"nyebelin banget!" Omelku sambil melempar tasku di atas sofa
"tau gitu gue tinggalin aja tadi, gausah dibantuin"
TING
Sebuah notif muncul di handphone ku.
Yoongi: Rae kamu belum cuci piringnya
Aku benar-benar naik pitam sekarang. Kalian lihatkan betapa menyebalkannya seorang Yoongi.
Raena: Cuci sendiri! Aku tadi cuma
iseng ngotorin piring kamu
To be continued..
Halo..
Jangan lupa vote yaa biar aku makin rajin up 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow - MYG
Fiksi PenggemarShadow: Irasionalitas hidup manusia dan mungkin akan menyebabkan kekacauan. -Jung New chapter every Thursday ✨