Vote ⭐️ sebelum membaca..
___________________DRTT.. DRTT..
Notif dial dari handphone ku menampilkan nama Yoongi.
"Rae, kamu pulang ke Daegu?"
"iya. Ayah pulang hari ini, Yoon" jawabku
"kenapa kamu gak bilang?" tanya Yoongi
karena aku mau melihat kondisi keluarga kamu, Yoon
"aku sebentar doang kok" ucapku
"aku susul ya!" ucap Yoongi yang kemudian mematikan telfonnya
Saat sampai di stasiun Daegu, aku langsung mencari taksi menuju rumah lama Yoongi.
TING
Yoongi: Rae, aku udah di kereta ya
Aku hanya membaca pesan yang Yoongi kirimkan tanpa ada niatan untuk membalas pesannya. Aku turun dari taksi dan menemukan kediaman Min dengan kondisi rumah yang sudah sangat tidak terurus. Feeling ku mengatakan bahwa rumah ini sudah lama ditinggalkan dan dibiarkan begitu saja.
Ku langkahkan kakiku memasuki halaman belakang rumah. Daun-daun kering berserakan disekitaran halaman. Minimnya cahaya membuat suasana rumah tampak menyeramkan.
Aku berjalan menuju rumah pohon yang dahulu merupakan tempat aku dan Yoongi bermain atau sekedar menghindar dari keributan dunia. Rumah pohon ini tampak seperti terakhir kali aku kesini. Semua barang-barang Yoongi juga masih berada di rumah pohon ini.
Ku nyalakan senter dari handphoneku menuju ke ujung belakang rumah pohon yang menghadap ke pemandangan danau dengan cahaya lampu malam yang minim.
"Yoon, apa yang sebenarnya terjadi disini?" ucapku bermonolog
Tanpa sadar mataku mulai sayup dengan semilir angin diawal musim gugur.
DRTT.. DRTT..
Hembusan angin dingin mulai menusuk kulitku. Dan getaran dari dalam saku mantelku pun tak henti-hentinya bergetar. Ku lihat dial telfon dari Yoongi muncul dilayar handphoneku. Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ini berarti aku sudah tertidur disini sejak 3 jam yang lalu.
Sial.
Dengan cepat aku keluar dari halaman rumah Yoongi dan mengangkat telfon darinya.
"kamu dimana?!" ucap panik Yoongi dari seberang telfon
"eum.. itu tadi aku habis jalan-jalan dulu sebentar" alibiku
"aku hampir mau menggeladah rumah kamu tau!"
"Yoongi!" omelku
"aku kira kamu disekap ibu tiri kamu lagi"
"jangan gila ya kamu! Aku udah didepan jalan nih" ucapku sambil sedikit berlari
Aku mematikan telfonnya ketika ku lihat atensi Yoongi yang sedang berdiri didepan rumahku. Ku tepuk pundaknya yang kini membuat ia menoleh ke arahku.
"satu jam yaa aku disini berdiri. Hampir mau mati tau!" omel Yoongi sambil menjitak pelan kepalaku
"kemarin babak belur gak mati tuh" ledekku
"mulut kamu tuh yaa sekarang udah pinter banget ngelesnya"
"kamu kan yang ngajarin" ucapku
Yoongi terkikik mendengar penuturanku. Aku pun mengajak Yoongi masuk ke dalam rumahku. Ayahku nampak terkejut ketika melihatku pulang tanpa mengabarinya lebih dulu.
"ayah, aku kangen!" ucapku sambil memeluk ayahku manja
"putri ayah sudah besar. Kenapa tanganmu dingin sekali?" tanya ayah
Aku menjauhkan tubuhku dan tersenyum kikuk.
"soalnya aku kesini bareng manusia es batu, yah. Jadinya dingin" ucapku yang disambut tawa ayah
Yoongi yang mendengar aku menyinggungnya hanya tersenyum tipis.
"Yoon, aku dengar ayahmu sakit dan sekarang perusahaan diambil alih oleh bawahanmu?" tanya ayahku pada Yoongi yang berdiri dibelakangku
"eum. Ayah dirawat di luar negeri jadi perusahaan sementara diambil alih bawahannya dulu sampai nanti aku lulus" ucap Yoongi dengan santainya
Jika Yoongi bilang ayahnya dirawat di luar negeri, lalu pria siapa pria di rumah sakit jika yang dokter Seokjin maksud? Apa mungkin itu penghuni rumah milik Yoongi setelah mereka pindah.
"lalu rumah kalian sekarang siapa yang menempati?" tanya ayahku lagi
"rumah sudah lama dijual"
Aku mengerutkan keningku. Jika rumah Yoongi sudah lama dijual, kenapa bangunan rumah pohon yang berada dibelakang pekarangannya tidak terusik sama sekali? Apa ada sesuatu yang sedang Yoongi sembunyikan?
Yoongi membantuku mencuci piring setelah aku dan Yoongi makan malam dirumah. Karena ayah, ibu tiri, dan adik tiriku sudah makan, jadi kami hanya makan berdua malam ini.
"Yoon" panggilku
"hm?"
"apa rumah pohon kita masih ada?" tanyaku
"gak tau. Kan sudah menjadi milik pemilik baru, mungkin saja sudah di rubuhkan" jawabnya
DRTT.. DRTT..
Ku lihat Jungkook menguhubungiku. Aku segera membilas tanganku sebelum mengangkat telfon darinya.
"halo, Kook" ucapku yang membuat Yoongi menoleh ke arahku
"Rae, aku sudah menghubungi keluarga dari pemilik alamat tadi"
To be continued..
Halo..
Gak bosen-bosennya untuk mengingatkan readers untuk vote cerita ini yaa..
Terima kasih telah membaca :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow - MYG
FanficShadow: Irasionalitas hidup manusia dan mungkin akan menyebabkan kekacauan. -Jung New chapter every Thursday ✨