Mafia Is My Boyfriend #16

135 6 4
                                    

Happy Reading

"Gue mager" Jungkook.

"Trus klo mager lu tadi ngapa suruh buat anak" Rara.

"Lupakan" Jungkook.

Rara berdiri, lalu ia berjalan menuju kamarnya, ia langsung mengembrukkan dirinya di kamar. Sembari menatap ponselnya,,,,

"Kenapa dia ga ngirim pesan, apa hubungan ini memang sudah berakhir, klo memang betul berarti gua cari yang baru gitu" Batin Rara.

Keesokan harinya...
Rara hanya di rumah bersama Jungkook, karena tak ada kegiatan. Rara mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Seulgi dan Yuju.

Rara : Pada ke rumah gue gih...
Yuju : Gue sakit anjim
Rara : Lha sakit apa
Yuju : Demam, tapi ga parah sih ya tapi tetep aja gue pusing...
Seulgi : Boleh
Rara : Oke gue tunggu, dan Lu Yuju semoga sembuh.
Seulgi : Lu di rumah sendirian emang.
Rara : Kagak sama Jungkook.
Seulgi : Owlh, Jimin ke mana tumben ga nemenin lu
Rara : nanti gue jelasin.
Seulgi : Gue otw...

Skip seulgi sampai....
Rara menyuruh Seulgi masuk dan duduk di sofa, Rara juga sedang membuat minum untuk Seulgi. Setelah selesai Rara juga duduk di sofa...
"Jadi gue uda gada hubungan sama Jimin" Rara.

"Apa!! " Seulgi.

"Dasar pakboyy, dia yang mutusin lu atau lunya" Lanjut Seulgi.

"Menjelaskan semuanya" Rara.

▼・ᴥ・▼

Rara berniat untuk mengembalikan sabuk dan senjata senjata yang di pinjamkan dari Kim. Rara sampai di depan rumah Jimin, saat ia hampir masuk ia di hadang oleh bodyguad Tuan Park.
"Maaf bisa tolong anter ini ke dalam, saya hanya ingin mengembalikan" Rara

Saat Rara hendak masuk mobil seorang memanggilnya...
"Rara" Kim.

"Mama" Tagis Rara.

Rara memeluk Kim sambil menangis, sementara Kim bingung kenapa Rara menangis, tiba tiba mobil datang dan turunlah seorang Park Jimin dengan wanita lain.

Kim melihat itu, ia tau pasti Rara dan Jimin sudah tak berhubungan lagi. Jimin terdiam saat melihat Rara menangis di pelukan ibunya.
"Kenapa dia nangis di mamamu sih" Bora.

Rara berbalik arah melihat Bora yang besar kepala, ia menampar nya hingga ia tersungkur jatuh. Kim merangkul Rara untuk menenagkanya.
"Lu tu ga punya hati atau gimana" Bentak Rara.

"Menurut lu" Sombong Rara.

"Jimin mendingan kamu pergi bawa cewe ini jan jangan pernah kembali ke rumah ini lagi" Tegas Kim.

"Lho ini kan juga rumah aku ma" Jimin.

"Kamu inget perkataan mama dulu, derajat wanita lebih tinggi dari pada laki laki, mama juga wanita Jim mama tau apa yang Rara rasa sekarang" Kim.

"Mama ngusir aku gegara aku ga sama Rara lagi" Jimin.

"Bukan... Mama hanya sakit hati kamu meniggalkan Rara deneren cara yang ga bisa di Terima" Kim.

"Oke aku pergi" Jimin mengandneeg Bora masuk mobil.

Rara tak ingin melihat kepergian Jimin ia memeluk untuk menunduk. Ia mencoba menahannya tapi percuma ia hanya bisa menangis.

Mobil Jungkook berhenti di depan rumah Jimin, ia sudah menduga Rara akan menangis di sini, Jungkook segera menyuruh orang untuk membawa mobil Rara ke rumah...
"Rara" Panggil Jungkook.

Rara langsung memeluk Jungkook, Kim menatap Rara sendu ia merasa bersalah karena tak mendidik Jimin dengen baik...
"Maafin Jimin ya" Kim.

Rara tak menjawab perkataan Kim
"Tan kita pulang dulu ya" Jungkook.

"Ya" Kim.

Beberapa hari kemudiann...
Rara mendadak demam, Jungkook kerepotan mengurus Rara ia ingin ini itu dan lain lain.

Rara merasa sangat tak enak badannya, ia merasa badanya panas dingin. Rara memanggil Jungkook untuk memgantarkannya ke kamar mandi.

Karena Jungkook tak kunjung datang, ia mencobanya sendiri tapi saat hendak bangt kepalanaya snaht pusiang seakan dunia berputar cepat sekali.

Brukk
Rara abruk di lantai, ia memegang kepalanya yang sangat pusing. Jungkook yang baru masuk terkejut melihat Rara di lantai.
"Rara, kenapa lu di sini sih" Jungkook.

"Ka, gue tu masih sayang sma Jimin hiks" Tangis Rara.

"Gue tau tapi percuma lu gini terus" Jungkook membantu Rara ke kasur.

"Apa gue harus gini terus sampai Jimin mau sama gue lagi" Rara.

"Tunggu di sini yah" Jungkook.

Jungkook keluar bentar, ia menelepon Jimin di luar, tapi Jimin menolaknya, ia kembali menelepon ya hingga lima kali ahirnya Jimin mengangkat.

Call
"Paan ganggu" Jimin.
"Jim tolong lu kesini" Jungkook.
"Lu napa nangis" Jimin.
"Lu ke sini, gue ga tega Rara uda tiga hari ga makan, dia sakit sakitan" Jungkook mulai  menangis.
"Harus gitu dia aja ga peduli dia aja ga peduli sama gue" Jimin.
"Kata siapa ga peduli, setiap dia tidur dia menggil nama elu" Jungkook.
"Biarin aja sampe mati" Jimin.
"Gue akan lakuin apapun asalkan lu ke sini" Jungkook.
"(Menghela nafas) iya gue ke sana" Jimin.
Call end

Tak lama Jimin datang dengan membawa Bora, Jungkook melihat itu menghampiri Jimin.
"Lu sadar ga sih hah" Jungkook.

"Apa" Jimin.

"Lu harusnya ga bawa dia ke sini, Rara makin parah" Jungkook.

Jimin tak menghiraukan perkataan Jungkook, Jimin langsung masuk di dalam dan melihat Rara sedikit kurus juga pucat. Rara tersenyum melihat Jimin, tapi tidak saat melihat Bora.

Suasana hening, Rara tak ingin berkata sesuatu karena tengirokannya sakit. Jimin sedikit kasian pada Rara karena ia sangat pucat.
"Dia kenapa sih" Bora.

"Diam" Jimin.

"Kenapa aku hanya bicara" Bora.

"Ra maafin aku, aku tau aku salah maafin aku" Jimin mencium bibir Rara sekilas.

"Jimin kamu apa apan sih, kamu itu punya aku, dan kamu harusnya ga ke tempat kotor ini, liat dia dekil kotor" Bora.

"Bilangan ap lu tadi dekil kotor, pergii lu dari sini" Bentak Jimin.

"Ihhh dasar gue ga mau sama lu lagi titik" Bora.

"Oke ga masalah" Jimin.

"Kenapa dadaku sesak, apa mungkin ini terahirku melihat Jimin, kalau betul tolong jaga dia baik baik, Aku percaya padamu" Rara

Jimin kembali menatap Rara, tapi Rara sepertinya sedang tertidur, Jimin mengelus kening Rara tapi kening Rara tiba tiba dingin. Jimin mengecek nafasnya, ia juga mengecek nadinya. Hasilnya nihil
"Ga ga mungkin, Rara sayang bangun jangan tinggalin aku sendiri, Rara bangun" Jimin menangis.

"JUNGKOOK" Panggil Jimin.

Mafia Is My Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang