Happy Reading
"Ra kamu nangis" Tanya Kim dalam telepon.
"Enga ma.... Cuman lagi pilek aja" Bohong Rara.
"Kamu harus rahim minum aer anget, biar pilek hilang, kamunya mikirin apa sampe pilek ke gitu, parah lho itu peleknya" Kim.
"Em... Eh ma aku ada urusan sebentar nanti aku telepon lagi" Rara langsung menutup teleponnya.Rara menatap perutnya, ia merasa sakit di bagian rahimnya, Jimin terlalu keras melakukannya pada Rara dan tentunya dengan paksa.
▼・ᴥ・▼
Rara berada di rumah sakit, ia duduk di depan meja dokter yang rapi dengan alat alatnya. Rara menunduk kesakitan sedari tadi rahimnya terasa sangat sakit.
"Mungkin tadi anda melakukannya dengan keras hingga dinding rahim ibu terdorong sangat dalam, dan mohon maaf sebesar besarnya ibu tidak bisa mempunyai--" Ucap dokter mengantung kata."Tidak bisa amempunyai apa dok" Rara panik.
"Anak, maaf yang sebesar besarnya" Dokter itu mengelus perut Rara.
"Aisshhh kenapa semua terjadi padaku.... Aku ga Terima ini semuanya pasti membenciku nanti" Tangis Rara.
"Saya akan bawakan obat pereda nyeri, bila anda merasa nyeri segera minum ya sekali lagi mohon maaf" Dokter.
Rara seluar mengenakan masker agar tangisannya tak di lihat oleh orang, ia juga mengenakan kacamata hitam. Rara berjalan menyelusuri lorong rumah sakit, ia masih saja meneteskan air mata sembari berjalan.
Rara duduk di slah satu kursi yang di sediakan rumah sakit untuk duduk, ia membuka ponselnya ia menelpon Yuju untuk menjemputnya.
Call
"Ju jemput hue di rumah sakit" Ringkas Rara.
"Lu kenapa sakit" Tanya Yuju.
"Cepetan" Rara.
"Lu kenapa sih" Yuju bingung.
"Bacot lu cepetan ke sini" Rara
"Iya sharelok" Yuju.
"Iya" Isakan Rara seakan terdengar.
Call endTak lama Yuju datang, melihat Rara memakai kaca mata dan masker, Yuju duduk di samping Rara, beberapa kali Yuju mendengar isakan Rara.
▼・ᴥ・▼
"Apa!! Ga mungkin Jimin paksa lu dan dia tau padahal lu itu sepupunya sendiri, wahh gila tu orang" Yuju mengoceh sendiri.
Sembari menyetir Yuju mengoceh sendiri, ia menyindir nyindir Jimin padahal di salam mobil hanya ada dirinya dan Rara. Yuju bersumpah akan membalas Jimin atas perbuatannya.
Yuju memasang speaker, ia memencet nama Seulgi.
Yuju menjelaskan semua pada Seulgi, agar dia bisa menemani Rara di apartemen, karena dirinya sendiri mau pergi ada urusan pribadi. Seulgi hanyaengiyakan perkataan Yuju di sebrang sana.
Cukup 10 menit mereka sampai di apartemen bisa di sebut rumah Rara, Rara masuk ke dalam dan mendapati Jimin barada di ruang tamu, Yuju menatap tajam ke arah Jimin, namun ia sedang tak ingin berdebat dengan Jimin.
"Ra gue pamit pulang yah, jaga diri baik baik jan sampe tu pria brengsek(menyindir Jimin) nyelakain lu" Yuju memeluk Rara."Pasti, lu juga yah jan sampe bernasib sama ke gue" Air mata Rara turun dari pipi tanpa izin.
"Oke, gue pergi dulu byee beb" Yuju melambaikan tangan.
"Byee" Rara juga ikut melambaikan tangan.
Rara berjalan melintasi Jimin yang merenungkan kesalahannya, Jimin menatap Rara melintasinya begitu saja. "Dari mana saja kamu, lama banget" Tanpa menatap Rara.
"Apa pedulimu" Rara mengabaikan Jimin.
Tak lama mobil berhenti di depan apartemen Rara, mobil itu mengeluarkan sosok wanita, Seulgi ya itu Seulgi yang akan menemani Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Is My Boyfriend (END)
RomansaBagaimana Jika seorang gadis berpacaran dengan Mafia. Apakah dia akan juga akan menjadi Mafia atau meninggalkannya. . . . Itulah yang di alami oleh Park Rara ia bertemu seorang pria yang berinisial JM. . . . Cerita ini buka untuk di tiru...