"Sidang indisipliner tanggal dua belas September atas pelanggaran yang dilakukan oleh... [name]..."
Cornellius Fudge berhenti, beberapa saksi ikut menunggu seraya bertanya dalam hati.
"... [name] Gaunt Brookheimer..."
Seluruh peserta sidang yang semula redam kini diterpa riuh.
Daniel duduk sendiri di arena saksi, hanya menghela nafas berat. Dugaannya benar, rahasia keluarga yang selama ini ia simpan rapat-rapat kini sengaja dibuka begitu saja.
Para Juri masih mengeluarkan gestur terkejut, beberapa menatap aneh si gadis yang terdiam di kursi pesakitan.
"... beralamat di 33 The Avenue East Central London. Penginterogasi, Cornellius Oswald Fudge, Perdana Mentri Sihir..."
"Tuduhannya?" Daniel tak kuat dengan segala basa-basi dan tak mau rahasianya terbongkar lebih jauh lagi.
"Tuduhan terhadap terdakwa adalah sebagai berikut...." Kakek tua itu melirik sepucuk kertas di atas meja. "Mengeluarkan mantra imperius kepada salah satu murid. Lalu menjadi saksi terakhir yang ditemui tersangka lari, Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore."
[name] menaikan kedua alis. Sepertinya sidang kali ini juga sudah dibuat segala skema rekayasa yang hasilnya sudah ditentukan para atasan.
"Nona Brookheimer, apakah Albus Dumbledore mengatakan padamu kemana dia akan—"
"Kukira kau akan bertanya soal penggunaan mantra imperius." Gadis itu memotong pembicaraan yang sudah dibelokan sejak awal.
"... pergi."
"Tidak."
"Tolong jangan katakan apapun yang tidak berkaitan dengan apa yang kutanyakan."
"... oke. Terserah."
Kepala [name] sudah terlalu pusing.
Semalam, ia baru saja mendengar cerita panjang lebar dari sang Ayah. Soal garis keturunan mereka yang ternyata berarti besar. Untaian kisah yang harus ditelan bulat-bulat itu dituturkan dalam waktu satu malam, cukup menyita tenaga si perempuan. Wajah [name] kian pucat, badannya tak kalah lemas ikut diterpa pikiran berat.
"Anak itu keturunan keluarga Gaunt! Merlin, tak kusangka akan bertatap muka langsung dengan salah satu dari mereka!"
[name] sedikit berbalik, menatap sang Ayah yang bisa-bisanya masih berusaha tenang. Terlintas ingatan panjang, percakapan yang terjadi malam tadi. Daniel yang mewanti-wanti soal identitas keluarga mereka, memberitahu sang gadis tentang garis keturunan yang disangka telah punah sepenuhnya.
"Jadi, begini.
Ceritanya panjang. Siapkan telinga dan otakmu, Nak. Tak akan bisa kusingkat-singkat.
Dulu, di Sacred Twenty-Eight, ada keluarga bernama Gaunt. Keturunan langsung sekaligus penerus dari Salazar Slytherin. Mereka kaya raya, namun karena semuanya tamak dan terlau meninggikan diri, harta keluarga itu habis sampai tahun 1900an.
Gaunts punya mental yang tak stabil, mereka keras. Ini dikarenakan kebiasaan menikahi saudara sedarah demi mempertahankan kemurnian keluarga.
Salah satu keturunan terakhirnya, Merope Gaunt, punya adik laki-laki, Morfin Gaunt. Ayah mereka namanya Marvolo Gaunt. Hidup di awal 1900an, di tengah gubuk kecil yang terletak di hutan. Marvolo sangat kasar, ia membenci semua muggle meskipun keluarganya membutuhkan bantuan.
Lalu, diam-diam Merope menyukai seorang anak tetangga, seorang Muggle ganteng dan kaya. Namanya Thomas Riddle.
Kau mulai mengerti 'kan cerita ini mengarah pada siapa?

KAMU SEDANG MEMBACA
handwritten. | cedric diggory
FanficMemiliki teman dekat seorang Draco Malfoy, mulut setannya tak mau berhenti menghina [name] setiap hari. Apalagi ketika tahu gadis itu menaruh rasa pada Cedric Diggory, [name] yang tak kalah setan dari Draco mendadak ciut setiap kali bertemu sang lo...