seven; team-play

6.8K 1K 268
                                    

"Itu... turnamen." Kata Cedric seraya menunduk. "Aku masih punya telur untuk dipecahkan."

"Telur naga yang waktu itu?"

"Iya," Cedric menjawab dengan raut bingung. "Ternyata kau sejak awal menontonku ya?"

[name] mendengus, "Tidak kok, memang banyak yang membicarakannya saja."

"Hm? Benar?"

"Hng."

[name] menatap lurus ke arah jembatan yang akan ia lalui bersama Cedric, berusaha menangkal perhatian dari laki-laki manis yang tengah menatapnya dari samping.

'Kabutnya tebel.' Batin [name], sebisa mungkin mengalihkan pikirannya sendiri. 'Titan lagi pada sebat kali ya.'

Jangan salah, begitu-begitu tatapan Cedric sangat mengganggu. Setidaknya begitu bagi [name], meskipun sorot yang dilemparkan terkesan lembut, Cedric tak mau melepaskan pandangan. Malah cowok itu lanjut tersenyum, sesekali menengok ke arah lain, setelahnya terus memandangi wajah [name] dengan seksama.

Gadis itu menghentikan langkah, "Ced."

"Hm?"

"Katanya mau membicarakan sesuatu dengan si Jelly Potter?"

Cedric mengalihkan pandangannya ke depan, tepat saat Harry mulai berjalan pergi setelah mengobrol dengan Hermione. "Potter!"

Cowok berkacamata itu tampak sedikit gusar, namun tetap berhenti juga. Tak enak dengan yang lebih tua, mungkin begitu pikirnya. "Cedric."

"Err, apa kabar...?"

"Luar biasa."

[name] beradu tatap dengan Hermione, sama-sama mendengus geli.

"Begini, Potter. Aku belum pernah berterima kasih secara langsung soal naga di tes pertama."

Harry mengendikan bahu, "Tak apa. Aku yakin kau akan melakukan hal yang sama."

"Benar sekali, kau— hei! Tunggu dulu!"

"Kenapa lagi?"

Cedric mendekatkan wajah, "Kau tahu prefects bathroom di lantai lima?"

Harry mengangguk tanpa bersuara.

"Itu bukan tempat yang buruk untuk mandi," Pemuda itu kembali menjauh. "Bawa telurmu, dan... kau tahu, air panas."

Harry melemparkan sorot bingung. Sementara Cedric menyapa Hermione singkat, ia dan [name] melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.

✿ೃ


"Katanya kau belum memecahkan soal telur itu?" [name] mengerutkan dahi.

"—Ced, serius. Menipu itu sifatku, kau tak boleh begitu."

Pemuda itu menatap geli, "Tidak kok. Aku tidak menipu Harry."

"Lalu?"

"Aku sudah tahu isi telur itu apa, beberapa hari yang lalu sudah kupecahkan di kamar mandi." Cedric melirik dari ujung mata. "Sayang sekali kau tak ikut, padahal kita bisa mandi bersama."

"Hey."

"I—iya maaf! Argh sakit!"

[name] menimpuk Cedric dengan beberapa buku tebal yang bisa ia jangkau. Pemuda tinggi hanya mengerang kesakitan sesekali menertawakan. "Tapi aku belum tahu maksudnya apa, [name]. Makannya aku mengajakmu ke perpustakaan ini."

[name] mengerang singkat, "Oh, kita bisa tanya Neville!"

"Huh?"

Kebetulan yang sangat kebetulan, bungsu Longbottom tengah berada di tempat yang sama. Merapikan buku-buku, berniat sekalian menghabiskan waktu.

handwritten. | cedric diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang