Leonil Matius Zerlucks
ku tatap lembar kerja yang kudapat dari dosen. asing bener namanya, aku menggarukkan kepalaku sebentar.
brak!
beberapa kertas berjatuhan dikakiku,
"duh, sori sori gue galiat liat", ucapku sambil membantu merapikan barangnya yg jatuh."gapapa kak, aku yang ga liat kok. aku buru buru juga soalnya" katanya.
"makasih ya kak," ucapnya setelah kuberikan barangnya, dia segera berlalu. aku menatapnya dari kejauhan,
"DOR!"
aku terkejut, kulihat sesosok lelaki dengan wajah tengilnya sedang terkekeh."kaget gak? muka lu kocak na ah, hahaha"
kutatap sinis wajahnya, dn segera pergi meninggalkannya yang sedang tertawa dibelakang,
"rainaa! tungguin" kudengar tapak kaki seolah menyetarakan langkahku."apanih?" ucapnya seraya mengambil LK milikku . "Kiana Ansell? siape na?" . aku terkejut. segera ku rebut kembali LK ku,
aish, pasti ketuker sama kertas tadi
"yah fan, LK gue anj. ketuker, tadi .. itu .. nabrak duuhhh" ucapku seraya mengacak rambutku. "gimana dong .."
"kok lu nanya gue? ya cari lah",
Kucubit lengan reffan, "cari kemana ? mahasiswa disini bukan 5-10orng doang ratusan"
reffan menoyor kepalaku, "eh bego . nih" dia mengetuk kertas ditanganku, "ini ada namanya sama fakultasnya, tinggal cari ke fakultasnya aja kenapa si?" ah benar juga
aku terkekeh memandangnya, "iya juga ya hehe"
dia menggelengkan kepala, "bego!"
-------------------------------------
"sudah kukasih ke orangnya kak, dia emang jarang masuk kelas . tapi kertasnya udah dibawa kok"
Aku mengitari sekitar gedung kampus, sudah hampir satu jam aku berkeliling, lelah. Kuputuskan mengunjungi kantin untuk melepas dahaga.
"bu, mau es teh nya ya 1", kataku,
ibu kantin langsng membuatkan pesanan sesegera mungkin, dan memberikannya padaku. Setelah membayar, aku menghampiri salah satu meja yang kosong, dan kurebahkan kepalaku disana.tak lama, kurasakan seseorang mencolek pundakku, "ngapain?", katanya
kuangkat kepalaku dan menoleh, "ah, lu gem. cape abis ngiterin gedung"
"gue baru tau lu senolep itu, gedung kampus diputerin," ucapnya sambil menarik kursi didepanku dan mengeluarkan netbooknya.
"ada tugas?"
"kaga sih, gue cuma iseng aja bikin penelitian kecil kecil an gitu",ucapnya sambil cengengesan.
"penelitian soal?", sungguh aku penasaran dengan cara kerja otak gema.
Dia segera mengubah raut wajahnya menjadi serius,"penelitian tentang remaja Indonesia yg kecanduan sama tiktok"
ekspresi wajahku, yg awalnya penasaran berubah menjadi datar.
"serius gue na, nih ya lu masa ga penasaran apa? kenapa si harus tiktok, padahal ada musically, smule, hago atau apk yg lain gitu. dan lu tau kan? dulu juga kan tiktok smpet dilarang kan? tp kenapa seka-"
"gem. . gema. setop ah, gamau denger teori lu, gue pusing" ucapku sambil menutup telinga dan kembali merebahkan kepala diatas meja.
"pusing apaan si? tumben ."
"LK gue diambil, sama si Leonil,"
"ya ambil aja lagi, repot amat. emng kenapa diambil?"
kuceritakan semua kejadian, dimulai dari insiden tabrakan dengan kiana sampai aku mengitari kampus hanya untuk mencari orang yang belum pernah kulihat wujudnya.
"Ohh.. Gue kenal . Leo mah setau gue emng jarang di area kampus. dia biasanya nongkrong di warnet ujung jalan sono noh, yg deket tukang pecel janda gatel, kan depannya ada warnet, nah disitu tuh", jelas gema panjang lebar.
-------------------------------------
Hehehehe...
Halo lagiii!! kayanya aku up 10 hari sekali ini, aku bener bener gabisa bagi fokuss ╥﹏╥ .
maaf lagi, semoga kalian suka sama ceritanya. mohon dukung "Raina" yaa!!
terimakasihh ( ˘ ³˘)❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina [ Slow Update ]
Teen Fictiongadis yang terkunci pada kenangan manis dimasa lalu, bisakah dia melupakannya dan memulai kembali dengan kisah baru? "ga segampang itu mik. satu tahun itu bukan waktu yang sebentar" - Raina "gue datang diutus sama dia buat nemenin lo disini rain,"...