perasaan tegang menyelimuti ruangan ini . semalam aku mendapat telpon bahwa abang mengalami kecelakaan, ia korban tabrak lari .
aku mondar mandir, aku panik, takut, khawatir . emak dan ayah tak bisa dihubungi sejak tadi . apa yang harus ku lakukan sekarang, kulihat abang terbaring lemas dengan perban dan infus ditangannya .
aku menghampiri ranjang abang, untunglah luka yang didapat ga terlalu serius . "baang.. bangun kenapa si?"
suaraku serak, mataku sembap, hanya menangis yang kubisa sekarang . tak lama terdengar suara langkah kaki, membuka ruangan dan terlihat davin dan reffan disana . melihat keberadaan mereka aku lega, dan air mata ku menetes kembali tanpa sengaja.
reffan menghampiriku, memelukku.
"sshh .. naa, uda uda jangan nangis, ada kita disini"aku mengangguk, dan melepas pelukannya. davin tersenyum teduh kearahku, dan matanya seolah mengatakan semua akan baik baik saja.
"mika mana?"
"dia masi ada urusan sama anak taekwondo, nanti dia nyusul kesini"
aku mengangguk, "lo istirahat aja na, biar kita yang jagain bang kean."
"gue ga tenang dav, dari semalem abang belum bangun juga . dia belum buka mata sama sekali .. gue takut.."
"hey, lo mikir kejauhan" reffan mengusap lenganku lembut.
davin mengangguk menyetujui ucapan reffan, "gue yakin lo juga belom makan kan? lo tunggu gue beli dulu"
"dav gausah, gue galaper"
"makan na. kalo lo sakit, siapa yang jagain abang lo?"
aku menghela nafas, "oke,"
"gue temenin. fan, lo disini aja ya, jagain takutnya si mika kemari gada orang entar"
reffan mengangguk dan mengacungkan jempolnya. sedangkan aku dan davin segera keluar dari ruangan.
-------------------------------------
pesan bertumpuk diponselku . semua menanyakan keadaanku, sedangkan aku tak selera untuk membalasnya, hingga satu buah panggilan dari leo masuk ke ponselku . baru saja aku ingin mengangkatnya, panggilannya terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina [ Slow Update ]
Teen Fictiongadis yang terkunci pada kenangan manis dimasa lalu, bisakah dia melupakannya dan memulai kembali dengan kisah baru? "ga segampang itu mik. satu tahun itu bukan waktu yang sebentar" - Raina "gue datang diutus sama dia buat nemenin lo disini rain,"...