"gaenak na"
"yang enak mah indomi pake telor bang"
"nah boleh tuh"
"lo lagi sakit bego, buruan deh makan . biar cepet balik sumpek gue disini"
"kok lu yang sumpek? kan gue yang dirawat"
"gue sumpek liat lo rebahan doang, kan gue juga pengen"
kira kira begitulah perdebatanku siang ini dengan abang. sudah hari ke 2 dia dirumah sakit . dan hingga hari ini pun abang belum mau menjelaskan bagaimana bisa ia kecelakaan, dan dia juga tak ingin mengkasuskan masalah ini . toh ia juga baik baik saja sekarang .
"udah na, gaenak. lo aja makan itu"
"ah ribet", aku meletakkan makanan abang di meja samping tempat tidur dan memasang wajah kesal.
abang yang ga bisa menahan senyumnya, langsung mengacak rambutku "gausa cemberut kek bocah lo"
aku hanya meliriknya sinis dan ia malah tertawa, ia mencubit kedua pipiku gemas dan memasang tampang bodohnya . membujukku dan mengatakan hal hal yang baik padaku .
"sakit !"
aku mengusap kedua pipiku saat kulepas paksa cubitannya."janji, pas pulang nanti gue bakal ceritain semuanya."
"Janji?"
"iya janji, uda gausa cemberut . trus buang aja makanannya gaenak"
"makan! sedikit lagi"
"halah bocah gila, dari tadi lo bilang dikit lagi dikit lagi tapi ga udah udah"
aku tertawa mendengarnya . memang adik dan kakak akan merasa bahagia jika saling menjahili seperti ini .
menurutku loh ya? kalo kalian engga ya maap kita beda kasta 😎 .enggatak lama ponselku berdering, id caller menunjukkan seseorang yang sudah beberapa hari ini kuabaikan . siapa lagi jika bukan leo?
aku mengabaikannya bukan tanpa alasan, hanya saja . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina [ Slow Update ]
Teen Fictiongadis yang terkunci pada kenangan manis dimasa lalu, bisakah dia melupakannya dan memulai kembali dengan kisah baru? "ga segampang itu mik. satu tahun itu bukan waktu yang sebentar" - Raina "gue datang diutus sama dia buat nemenin lo disini rain,"...