BAGIAN O6

60 12 4
                                    

"nemu gembel dimana dah?"

mika yg asik makan pancong, sempat sempatnya berkomentar tentang penampilan Leo.

siapa sangka yang menolongku dia orangnya?. seseorang yang ditakdirkan untuk menghanguskan nilai sempurnaku.

jika diperhatikan penampilannya memang sperti gembel, celana sobek dibagian lutut, kaos yang kebesaran berwarna putih tapi kotor karna bekas perkelahian tadi, bahkan bercak darah pun menempel di baju nya. hanya saja dia tertolong wajahnya yang bisa dibilang cukup tampan.

aku menghiraukan pertanyaan mika, dan fokus mengobati luka diwajah leo. ujung bibirnya sobek, dan ia mendapat lebam di sekitar pipi dan mata. kasian..

"dah.", ucapku "nih, salep. olesin diperut lu, gue gamau."

"ngobatin jangan nanggung, sekalian lah. kan gue begini juga karna nolongin lu juga", katanya.

"heh. yg luka itu muka sama perut, tangan lo kaga kenapa napa. udah baik gue obatin muka lu. oles sendiri", ucapku tegas dan segera berlalu.

saat melewati mika tanganku ditahan olehnya, "mau kemana lo? udh sini aja. liat tuh tampangnya preman banget. ntar kalo gue diapa apain gimana? gue masih gadis sey" bisiknya ditelingaku.

"dia nafsu sama cewe, bukan bekantan" ucapku pelan.

"ANJING"

aku tertawa keras, menyisakan tanda tanya diwajah leo dan wajah kesal mika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku tertawa keras, menyisakan tanda tanya diwajah leo dan wajah kesal mika.

-------------------------------------

sinar matahari masuk melewati celah jendela kamarku, karnanya aku terbangun. kuraba tempat tidurku, kosong?
aku membuka mata dan tak kudapati mika di sebelah ku.

prang!

aku segera bangkit dan menuju dapur, saat sampai. kulihat mika sedang memasak.
tunggu.. mika? demika??? aku menghampirinya untuk melihat apa yg dia kerjakan .

"Pagi nanaa.", katanya dengan senyum cerah.

aku menempelkan telapak tanganku ke dahinya, ga panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku menempelkan telapak tanganku ke dahinya, ga panas.. pikirku.

"tumben? udah rapi. ada apaan?",

Raina [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang