"Cantik banget pacar gue"
"Adek gua"
"Anak emak"agak malu sebenarnya berpenampilan kaya gini, karna biasanya aku hanya menggunakan baju oversize, jeans atau jumpsuit.
"serius nih mak pake baju ginian? nana aga ganyaman, kependekan ga sih?"
"engga. kamu cantik. udah ayo, nanti telat", kata emak sambil merangkulku keluar, diikuti para lelaki dari belakang. emak tak habis habis memuji penampilanku malam ini, bahkan dia menyarankanku untuk memakai ini saat kekampus. sinting.
"kamu sama aku kan?", tanya Leo yang entah bagaimana sudah berdiri disampingku.
"gausah macem macem, adek gua pake baju begini lu ajak naik motor? mikir" abang menarikku kebelakangnya. aku menatap aneh keduanya. kenapa ribut mulu sih?
ayah yang melihat tatapan sengit antara abang dan leo segera menengahi, "udah nana biar ikut mobil ayah bareng emak. leo motornya taro sini aja naik ke mobil kean. biar cepet""ayah apaan sih, orang mereka berdua aja berantem mulu. malah disatuin, ntar kalo kenapa napa gimana?" tanyaku. ya coba pikir, kalo seandainya abang sama leo satu mobil, terus mereka berantem, kecelakaan, masuk rumah sakit? .. oke ini berlebihan, tapi kan jaga jaga.
"yaudah, kamu naik mobil kean sama leo. awasin mereka jangan sampe ribut, oke?"
bukan ini mau gue.. tapi yaudahlahakhirnya aku menaiki mobil abang, dengan duduk dikursi belakang diikuti leo, "heh. lu kata gue supir lu apa? nana kedepan" kesalnya.
baiklah, kuikuti maunya daripada masalah makin panjang.-----
makanan didepan mata sungguh menggugah selera makan siapapun, ini kaya woih ada acara apasih? okay. bye diet makan malam kali ini bener bener ga bisa ku lewatkan gitu aja. makan ala ala konglomerat, ayah cuma punya perusahaan kecil ya tapi kayanya sukses besar karena dia bisa ngajak makan ditempat kaum borjuis gini.
"yaudah makan, nunggu apalagi?"
setelah satu seruan keluar dari mulut ayah, kami mulai melahap makanan dengan perasaan suka cita. rasanya ga mau nelen ini makanan, maunya dikunyah aja terus sampe hambar. tapi masih banyak yang ingin kucicipi. abang memindahkan mash potato miliknya kepiringku, "gasuka makan kembaran lu", katanya.sialan, gue disamain ama kentang.
kalo bukan karena dress yang menempel anggun ditubuhku ini, sudah kupastikan segala macam hewan di taman safari akan keluar dari mulutku. disisi lain, leo mengambil piringku dan menukarnya dengan piring miliknya, disana sudah ada potongan kecil daging sekali gigit. aku menatapnya, dia tersenyum membalasku.
" makan yang banyak, biar makin enak unyel unyelnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina [ Slow Update ]
Teen Fictiongadis yang terkunci pada kenangan manis dimasa lalu, bisakah dia melupakannya dan memulai kembali dengan kisah baru? "ga segampang itu mik. satu tahun itu bukan waktu yang sebentar" - Raina "gue datang diutus sama dia buat nemenin lo disini rain,"...