"Leoo!" , Gema berteriak setelah kami menemukan seseorang yg kucari sedari tadi. Laki laki itu tampak berkumpul bersama dengan temannya (?) entahlah. ia menoleh kearah kami, dan segera memalingkan arah pandangannya.
ngomong ngomong, kenapa aku bisa bersama Gema, itu karna dia mengenal Leo, dan aku harus mengorbankan uang jajanku demi mengganti waktunya ini dengan seporsi dimsum nanti. kami pun segera menghampirinya,
plakk
keras, kulihat dengan ringannya tangan Gema mendarat di belakang kepala pria berkulit putih itu. dengan cepat teman leo meninggalkan kami bertiga,"klo dipanggil tuh nyaut setan.", katanya.
"kenapa si?! segitu kangennya ama gue apa lu sampe nyamperin gue kesini?", ucapnya sambil melirik kearahku, tetapi segera kembali menatap kearah gema.
"lu megang lembar kerja ga? klo gasalah dari si Kiana, anak kedokteran",
dia terlihat berpikir, "oh ada, kenapa dah? punya gue kan?"
"engga! eh..-" sanggahku, gema dan leo menatapku diam.
"engg.. maksud gue, iya emang itu punya lu, tp punya gue juga .. kita kerja bareng"
Leo sedikit memiringkan kepalanya, terlihat seolah berpikir sambil menatapku, dan menganggukkan kepalanya.
"oh, ini Raina anak psikolog juga, dia sering satu kelas sama lu keknya" ucap yedam memecahkan keheningan barusan."gue tau kok," katanya sambil berdiri,
"Davina Raina Altezza, duduknya selalu dibarisan ketiga dari depan, dijulukin cewe terjudes sefakultas"anjir satu kata terucap dibenakku,
"gue kira lu ga kenal le," kata Gema heran.
"emang ga kenal kok, tapi gue tau. apasi yang ga gue tau, hehe" katanya sambil nyengir, "jadi? kapan kita mulai kerja?" katanya menatapku, dengan jarak yg cukup dekat.
segera ku dorong badannya menjauh, "nafas lo bau, gausa deket deket" ucapku, "besok dateng aja ke kampus, nnti kita diskusiin disana, kalo skrng udah kesorean."
kulihat Leo sedang menghembuskan nafasnya ketelapak tangan, dan gema menyembunyikan tawanya, "gem ayo balik"
"Yok, yauda le, duluan ya" kata gema.
aku dan gema pergi meninggalkan tempat itu menyisakan leo yang masih penasaran dengan bau mulutnya.
-------------------------------------
"jadi udah ketemu sama si leonil ?", ucap mika sambil mengunyah pentolnya. aku menganggukkan kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina [ Slow Update ]
Novela Juvenilgadis yang terkunci pada kenangan manis dimasa lalu, bisakah dia melupakannya dan memulai kembali dengan kisah baru? "ga segampang itu mik. satu tahun itu bukan waktu yang sebentar" - Raina "gue datang diutus sama dia buat nemenin lo disini rain,"...