tiga 3#

13 0 0
                                    

"Hei!"

Suar berteriak sambil melambaikan tangannya ketika melihat Saka yang sudah menunggu di depan pintu menara mercusuar.

"Yuk," Suar langsung mengajak Saka ke suatu tempat.

Saka mengikuti Suar yang berjalan lebih dulu.

"Sini-sini, cepat"

Saka menghampiri Suar, yang seperti melihat sesuatu di balik bebatuan pinggir pantai.

"Liat ini, tukiknya terluka," Ujar Suar mengangkat anak penyu tersebut.

"Apa dia terpisah dari keluarganya"

"Jika dibiarkan dia mungkin akan mati," Ujar Saka

"Terus.."

"Gimana kalo kita rawat anak penyu ini"

Suar menatap Saka kamu yakin, Saka mengangguk lalu ia beranjak untuk mencari sesuatu. Suar hanya memperhatikan pergerakan Saka.

Saka kembali dengan membawa sebuah kotak, lalu di isinya dengan sedikit air laut.

"Taruh disini"

Suar meletakan tukik tersebut kedalam kotak yang berisi air.

Mereka berdua kembali ke menara mercusuar. meletakan anak penyu tersebut di sana.

''yakin mau disimpan disini''

''hem. menurut ku tempat ini cukup aman, tidak terlalu banyak orang''

''setiap pulang sekolah, aku akan kesini untuk merawat anak penyu ini''

''hem. Saya juga,'' ujar Saka

Seperti tukik yang berjuang untuk tetap hidup di lautan. Seperti itu aku saat melihat mu, berpura-pura tidak terjadi apa-apa, membohongi diri menyimpan luka sendiri.
-✿-

terduduk sendiri menikmati sesuatu yang entah bisa mengobati. Dengan earphone yang tersemat nyaman di daun telinganya, Kala menikmati lantunan musik yang ada dalam playlist nya.

''suka banget menyendiri ya,'' Naka tiba-tiba muncul dan duduk di samping Kala yang sebenarnya tidak nyaman dengan kedatangannya.

Kala masih diam, tidak mempedulikan Naka yang baru saja datang dan seenaknya duduk disampingnya.

Naka sedikit menelengkang kepala untuk melihat lebih jelas wajah Kala. ''saya seperti pernah liat kamu,'' ujar Naka

Bagaimana tidak pernah liat dari tadi aja kamu melihat aku, bicara Kala pada batinnya. Kala sibuk membalik buku di pangkuan tanpa mempedulikan makhluk disampingnya.

Naka tersenyum dengan sikap Kala ''semakin kamu cuek, semakin saya penasaran sama kamu,'' dengan melipat tangannya

Kalimat yang terlontar dari seseorang yang tak pernah Kala pikirkan, berhasil membuat fokusnya terpecah, matanya meninggalkan buku yang sedari tadi ia pandangi. Kala membereskan barang-barangnya dan segera pergi dari sana, namun baru tiga langkah

''Hei!''

Kala berhenti saat pemuda bernama Naka itu berteriak.

''semakin kamu menghindar, semakin kamu sering melihat saya. Waktu pertama bertemu saya tidak sempat tahu nama kamu. Setidaknya kamu kasih tahu nama kamu,'' teriak Naka

Kala masih diam memunggungi Naka, namun tidak mengatakan apapun.

"Kala!" Seseorang berteriak memanggil Kala dari kejauhan yang ternyata Karina.

A TO REMEMBER || Ten WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang