Pasar malam yang ramai itu mulai memelankan suaranya.
Awalnya berupa lirihan nada. Sampai akhirnya benar-benar sunyi. Hanya diramaikan oleh suara rintik hujan yang mulai turun.
Dan di tengahnya, seorang pemuda berjongkok. Menunduk dalam dengan tatapan lurus ke tanah.
"Hei."
"Jangan bicara padaku, orang asing."
"Aku bukan orang asing. Kau yang orang asing."
"Apa, sih? Sama saja!"
"Kalau begitu ayo berkenalan."
Pemuda itu mendongak. Melayangkan dengusan sinis pada entah siapa yang berdiri memayunginya.
"Aku punya nama dan namaku Haechan. Siapa namamu?"
Senyum hangat yang diberikan melunturkan ragu. Namanya meluncur dengan mudah.
"Chenle."
"Ini sudah larut. Kau ingin ikut bersamaku?"
Chenle mengangguk. Membiarkan Haechan menuntun jalan sampai sebuah minimarket ada di depan mata.
Satu cup ramyeon panas ditawarkan dan Chenle tidak punya alasan untuk menolak.
"Kau bertengkar dengan kakakmu?"
"Bagaimana kau tau?"
"Karena aku adalah seorang kakak, Chenle-ya."
"Maka kau sama saja dengan kakakku."
Haechan tertawa, "Sepertinya begitu."
Dagu Chenle ditarik mendekat. Membuatnya mematung kala secarik tisu bergerak menghapus sisa makanan di bibirnya.
"Seorang kakak memang begitu, Chenle-ya. Kami mungkin sering protes dan marah, tapi semua itu adalah bentuk kasih sayang. Kami tidak pernah benar-benar membenci adik kami."
Chenle termangu. Menyimak perkataan Haechan dalam diam.
"Percaya padaku. Pasti sebentar lagi ia akan meneleponmu untuk meminta maaf."
Ponsel Chenle bergetar sesaat setelah Haechan mengatupkan bibir.
Renjun Hyung🦊 is calling
"Kan? Apa kubilang? Cepat angkat dan berbaikanlah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go [Haechan]
Fanfiction𝙺𝚎𝚝𝚒𝚔𝚊 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚎𝚗𝚊𝚖. ■bxb■ ■very short chapters■ ■angst■