06

509 30 5
                                    

Hari keberangkatan.

Hari yang ditunggu telah tiba. Empat kelompok genin yang telah terpilih kini berangkat bersama menjadi satu rombongan dengan sang Uzukage.

Sementara Sandaime Uzukage akan menyusul saat Ujian Chunin memasuki babak ke tiga atau bisa dibilang babak terakhir.

Perjalan menuju Konoha memang cukup jauh. Ditambah lagi mereka harus sedikit memutar untuk menghindari daerah rawan konflik.

Dengan melakukan perjalanan dalam beberapa hari akhirnya mereka sampai juga di Konoha.

Mengingat mereka telah terdaftar diujian Chunin jadi bukanlah hal yang sulit bagi mereka masuk ke daerah Konoha. Nagato dengan tenang berjalan didepan rombongan, tujuan mereka kali ini adalah apartemen yang akan mereka tinggali selama ujian chunin ini berlangsung.

"Oii alis keriting apa kita harus sekamar?" Tanya Dellinger.

"Mana ku tau tanya saja sama Uzukage-sama." Balas Sanji santai, kedua tangannya dia masukan kekantong celananya.

"Tch meyebalkan."

"Uzukage-sama berapa kamar yang akan anda sewa?" Tanya Akame ke pemimpinanya.

"Hanya dua satu untuk para pria dan satu untuk para wanita." Balas Uzukage santai dan tentu saja mendapat tatapan cengong oleh anak-anak.

'Apa dia bilang? Dua kamar? Sebegitu miskinkah Uzushiogakure.' Batin Dellunger nelangsa.

"Baiklah kita sudah sampai." Ucap Uzukage. Hal pertama yang mereka lakukan adalah menatap bingung ke arah Uzukage. Karena saat ini Mereka sedang berhenti disebuah rumah dua lantai yang terlihat cukup besar. Bukankah dia tadi bilang kalau hanya menyewa dua kamar lalu kenapa berhenti disebuah rumah?

Nagato yang ditatap pun langsung membuka suara.

"Maaa, sebenarnya aku tidak menyewa apartemen tapi langsung menyewa rumah. Dan kurasa rumah ini cukup untuk menampung kalian semua." Jelas Nagato lalu membuka pintu rumah dan meninggalkan rombongannya yang terlihat masih mencerna apa yang dia ucapkan.

"Yeheeee setidaknya kita tidak perlu tidur berdesak-desakan!" Seru Dellinger setelah sadar dari bengongnya.

"Kau berisik sekali Delli-kun." Ucap Wave yang tampaknya agak kesal dengan anak didiknya itu.

"Lebih baik kita segera masuk kasihan Uzukage menunggu lama." Ajak Kurome.

"Baiklah." Balas Dei, lalu mereka pun segera memasuki rumah itu.

Setelah memasuki rumah itu, mereka segera membagi kamar lalu membereskan barang bawaan mereka.

Setelah Nagato selesai mandi dia menuju ruang makan (disini ruang makan dan dapur jadi satu). Terlihat disana ada Akame dan Kurome yang sedang menyiapkan makanan untuk mereka, yeah mengingat mereka memang belum makan sedari tadi.

"Uzukage-sama." Sapa Kurome.

"Hm, kalian masak apa?" Tanya Nagato.

"Hanya membuat nasi goreng, semoga Uzukage-sama suka." Balas Akame.

"Oii Wave! Kembalikan ramenku!!" Seru Tatsumi.

Tak berselang lama muncul Wave yang berlari sambil membawa sebuah Cup ramen. Dan dibelakangnya sudah ada Tatsumi yang telah siap dengan pukulan mautnya.

Duakk

"Ittaai~"

"Tch sialan kau!!" Maki Tatsumi kesal.

"Yeii apa yang kalian lakukan ha?!" Seru Dei sambil menatap tajam Tatsumi dan Wave.

"Tanya saja ke dia!" Balas Tatsumi sambil mengambil sebuah cup ramen dari tangan Wave.

UzushiogakureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang