Hallo!! Ketemu lagi sama Aska versi terbaru 🔥❣️
Di versi ini hampir keseluruhan berbeda dengan versi lamanya, ya.
Ikuti kisah mereka! Jangan lupa tinggalkan jejak, dan selamat membaca 😍❣️
✨✨✨
"Di saat aku merasa hidupku terlalu monoton, justru kamu hadir membawa setitik warna di hidupku." --Aska Dinantara
✨✨✨
Hari yang sial bagi Aska. Hari pertama sekolah, justru terlambat. Dikarenakan semalam bergadang, alhasil dia harus menerima resiko di pagi ini.
Aska terburu-buru memarkirkan motor Vario hitamnya di belakang sekolah. Decakan sekaligus umpatan terlontar begitu mendapati pintu belakang sekolah tertutup rapat.
Tidak mungkin jika dia harus melewati gerbang depan. Dia yakin, pasti akan lebih susah dan berujung mendapat hukuman dari guru.
"Ah, masa bodo."
Tidak memusingkan resiko, Aska nekat menaiki pintu tersebut. Memang itu lebih tinggi dari pintu belakang Sekolah Menengah Pertamanya. Namun, dia sudah terbiasa memanjat.
"Anjing. Tinggi banget."
Dugaan Aska salah. Dia kira aman mudah untuk mendaratnya. Namun, itu semua benar-benar di luar ekspektasi.
"Gila, ini mah bisa mati gue."
Raut wajahnya tampak ragu untuk mendarat. Menenangkan diri sejenak dan meyakinkan dirinya, bahwa tidak akan terjadi sesuatu.
"Dengan izin Allah aja deh." Mulutnya mengucap basmallah.
Melempar tas terlebih dahulu dan melompat dengan mata terpejam. Seketika erangan kesakitan terdengar.
"Anjing, ini mah sakit bukan main."
Posisi yang sangat tidak menguntungkan. Tangan kiri yang tertindih tubuh. Dan wajah yang mencium tanah.
Aska tak bergerak dari tempat. Hanya erangan kesakitan yang terdengar. Sengaja membiarkan ototnya tidak terlalu kaku.
Hingga suara lembut seseorang perlahan mengalihkan perhatiannya.
"Eh, ngapain lo tiduran di tanah?"
Pertanyaan yang terdengar konyol. Namun, di balik itu tersirat nada khawatir.
Aska tertegun melihat sosok di depannya. Gadis manis dengan kuncir kuda dan sebuah name tag yang menggantung di lehernya. Dan juga ada sebuah pita bunga matahari yang terselip di poninya.
"Ayo, gue bantu."
Gadis itu mengulurkan tangan yang diterima baik oleh Aska.
"Tangan lo berdarah!"
Pekikan tertahan dari gadis itu membuatnya melihat tangan kiri. Dan benar, darah perlahan terlihat semakin banyak.
"Sans. Nggak berasa ini mah." Dengan santai, Aska mengusapnya begitu saja.
"Tapi, nanti infeksi." Gadis itu memicing tak terima.
Aska mengulas senyum tipis. "Udah biasa."
Tanpa berkata, gadis itu mengambil tas Aska dan menariknya menuju tempat duduk. Aska menatap genggaman tangan dengan perasaan tak menentu.
Gadis itu menatapnya sejenak. "Sorry, kalo lancang."
Setelahnya, dia membersihkan sisa pasir yang menempel di area tangan menggunakan tisu yang dia simpan di saku rok.
"Ada air nggak?" tanyanya diangguki Aska. "Mana?"
"Di pojokan toko."
Gadis itu mendengus. "Serius!"
Tak banyak kata, Aska mengeluarkan botol minum miliknya. "Ngapa? Lo aus?"
Aska meringis saat gadis itu tiba-tiba menyiram air di luka. "Pelan, ngapa sih!"
"Berisik banget," gumamnya dan melanjutkan aktivitasnya. "Selesai." Terakhir dia kembali mengeringkan luka itu dengan tisu.
"Tunggu."
Aska mencekal pergelangan tangannya saat bangkit. Cukup lama terdiam, Aska bertanya, "Nama lo siapa?"
"Nara. Kelas sepuluh IPA satu." Nara menyeka keringat di pelipis. "Jangan sering-sering kesiangan. Kalo guru BK tau, bisa kena semprot lo."
Dia mengambil tisu di sebelah Aska. "Gue duluan." Melambaikan tangan dengan senyum tipisnya.
Aska tersenyum. Tatapannya tak beralih dari punggung Nara yang semakin menjauh.
"Cantik. Kayak orangnya," gumamnya tak melunturkan senyum.
Pandangan Aska terpusat pada gantungan kunci berbentuk sapi yang terjatuh di rumput. Dia mengambilnya dan menatapnya dengan senyum kecil.
Mungkin lain kali dia akan mengembalikan pada Nara. Menjadikan benda itu sebagai alasan agar dia bisa mendekati gadis itu.
Sejak saat itulah, pertama kali Aska tertarik bahkan menaruh hati pada sosok Nara Anantasya.
✨✨✨
Gimana sama prolog-nya? Seru nggak? Hihihi.
Kalo ada typo atau ada kata yang kurang nyambung, kasih tau ya. Kritik dan saran aku persilahkan 😃
Next or no?
MoccaCrispy
18 Desember 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA (New Version)
Teen Fiction"Mendapatkanmu sesulit aku menggapai bulan. Namun saat mendapatkanmu, aku terjatuh ke dalam kesakitan yang teramat dalam." --Aska Dinantara-- _____ Tentang perjuangan yang berujung kesakitan. Aska yang selalu berusaha mendapatkan Nara. Namun, satu f...