Lanjutan Buku Pertama

6.3K 578 132
                                    

"Btw namaku Jaehyun, senang bertemu denganmu Haechan."

"Oh...ya....hai j-jaehyun?" Ntah lah ada apa dengan Haechan, kenapa dihadapan lelaki ini membuat dia terlihat bodoh. Apakah ini efek karena jarang diajak ngobrol dengan orang?

"Apa aku terkenal di sekolah? Sampai kau tau namaku tapi aku tak tau namamu" ucap pelan Haechan, dan jaehyun mengangguk.

Anggukan jaehyun mengundang helaan nafas yang tentunya Haechan harap dengan keluarnya helaan nafas hatinya membaik setidaknya sedikit saja tapi itu tidak bekerja sesuai kemauannya. Bahkan air mata Haechan sudah siap untuk keluar tapi Haechan pikir ia harus menahan air matanya untuk tidak keluar "Tentu saja aku terkenal, padahal hari ini hari pertama ku tapi segala hal buruk yang tak ingin terjadi malah terjadi."

Terkenal dengan reputasi buruk sungguh tidak menyenangkan. Haechan kembali melamun memikirkan nasib nya, dan Tindakan apa yang harus Haechan lakukan, menceritakan ke ibunya tentang luka di sekujur tubuhnya atau menyembunyikan luka nya dan berlagak seakan tidak terjadi apa-apa.

Jaehyun yang melihat Haechan melamun dengan mimik wajah yang menyedihkan sontak mengundang ibanya. Ia ulurkan tangannya untuk mengelus rambut Haechan, dan tebak! Kali ini tidak ada penolakkan dari Haechan.

。*゚+*.✧

Hari demi hari Haechan lalui, dirumah tetap dibenci dengan 3 saudara itu, disekolah lebih buruk lagi karena seisi sekolah membuat banyak siksaan lebih kejam seakan tidak bosan dan tidak puas yang telah mereka lakukan sebelumnya. Dan ini sudah 5 bulan Haechan mengenal jaehyun, yang ternyata jaehyun seorang guru magang di sekolah ini. Yang berarti 1 bulan lagi masa magang jaehyun akan habis, dan itu membuat Haechan sedih.

Jaehyun terkadang membantunya dengan melindungi Haechan dari siksaan, dan sering membantunya mengobati luka yang didapatkan oleh Haechan. Dan tentang rumor yang Haechan dapatkan bertambah! semenjak kedekatannya dengan jaehyun, ada yang mengatakan Haechan telah ditiduri dengan jaehyun, maka dari itu jaehyun sering membantunya. Ada juga yang mengatakan Haechan terlebih dahulu menggoda jaehyun. Haechan tidak masalah dengan itu, karena itu semua bohong maka dari itu Haechan diam. Selain itu, pasti tidak ada yang akan mempercayainya jadi untuk apa ia membantah rumor itu.

"Jaehyun hyung" panggil Haechan, saat ini mereka sedang di dalam uks sekolah. Ya mau ngapain selain mengobati luka Haechan.

"Hmm" hanya deheman yang jaehyun beri.

"Hyung... sepertinya, aku menyukaimu."

Ungkapan perasaan Haechan membuat jaehyun terdiam tanpa melihat ke arah Haechan. Kebalikan dari jaehyun, Haechan memilih untuk melihat jaehyun agar ia tau reaksi apa yang akan ia terima.

"Bagaimana ini?" Sambung Haechan.

"Benarkah?" Tanya jaehyun

Haechan mengangguk antusias dan bibir yang melengkung ke atas. 'Apa jaehyun hyung juga merasakan hal yang sama?' Batin Haechan bertanya.

Jaehyun meletakkan kapas yang tadi ia pegang, dan berdiri tepat di depan Haechan. "Haechan-ah, hyung juga menyukaimu. Apa kau mau menjadi....hmm" Ada keraguan yang jaehyun rasakan. Rasanya seperti tidak ingin mengungkapkan kata tersebut.

"Jadi pacar hyung?" Bukan, bukan jaehyun yang bicara, melainkan Haechan yang terlalu pede sekali. Jaehyun tersenyum, Haechan pikir itu tandanya jaehyun mengajaknya untuk berpacaran maka dari itu tanpa berpikir dua kali Haechan langsung mengatakan iya.

。*゚+*.✧

Seperti biasa, sesampai di sekolah Haechan akan menundukkan kepalanya di lorong menuju kelasnya agar dia tidak melihat tatapan mereka yang menakutkan. Sesampai di depan pintu kelas, pintu kelas itu terbuka dan seorang laki-laki manis yang sudah berdiri didepan Haechan dengan angkuh. Haechan kenal orang itu, pacarnya jeno.

"Ikut aku" perintahnya yang untuk Haechan.

Laki-laki itu mendorong Haechan ke samping untuk menyingkirkan Haechan dari jalannya. Setelah laki-laki itu pergi dari kelas semua seisi teman kelas Haechan juga ikut pergi, termasuk jeno dengan tatapan dan senyuman bangga melihat sikap pacarnya.

'Huft, kali ini seisi kelas' batin Haechan.

Disini lah sekarang Haechan berada, rooftop sekolahnya bersama teman-temannya tiga jung saudara, beserta masing-masing antek-antek mereka. Haechan berada di pojok dengan orang seramai ini, kira-kira lebih dari dua puluh orang?

"Aku heran kenapa manusia sepertimu hidup? Seharusnya kau mati saja!" Teriak pacarnya jeno tepat di muka Haechan.

Rambut Haechan ditarik dan itu membuat Haechan jatuh kebelakang tak sampai disitu, dengan keadaan badan Haechan yang masih menyentuh lantai rooftop, rambut Haechan tetap ditarik sampai ke perbatasan tembok rooftop.

"Hey chan, aku dengar kau pacaran dengan guru magang itu." ucap mark mendekati Haechan.

"Siapa nama guru magang itu?" Ucap sungchan sambil pura-pura mikir.

"Itu pacar mu datang chan." Ucap jeno saat melihat jaehyun datang dengan muka tanpa ekspresi, berdiri didepan pintu masuk.

"Wah lihat lah pangeran kuda putihmu datang chan" ucap mark yang tadinya menatap Haechan lalu beralih menatap ke jaehyun, dan berkata "Hey jaehyun, kau pacaran dengan anak pelacur ini?" Tanya mark

"Tidak, pacarku sedang berada di jepang sekarang." Jawab jaehyun santai tanpa merasa iba atau kasihan melihat keadaan Haechan sekarang.

"Benar juga ya, pacarmu kan Taeyong." Setelah mark mengucapkan itu, semua mata tertuju ke arah Haechan yang terduduk dan menunduk tak ingin melihat jaehyun, atau orang-orang yang selalu menyiksanya.

"Kau dengar itu?" Tanya Jeno, dengan ujung sepatunya yang terarah ke dagu Haechan agar Haechan menatapnya. Jeno pergi dari Haechan terus membawa kekasih nya untuk duduk di sofa yang sudah tak digunakan lagi di sekolah tapi masih disimpan di rooftop, dan disusul oleh mark dan sungchan.

"Kalian tau kan harus apa?" Perintah mark ke preman kecil di sekolah.

Preman-preman kecil itu menghampiri Haechan, dan mulai melukai Haechan. Seperti memukul, menarik rambutnya, menendang, menginjak badannya. Haechan berusaha melindungi badannya sekuat tenaga.

"Tidak bisakah kalian berhenti memukulku?" Rintihan Haechan

"Berhenti" ucap Haechan lagi dengan lemah

"Aku mohon berhenti" Haechan terus mengatakan untuk mereka berhenti, tapi tetap saja mereka tidak berhenti.

Haechan ingin melawan, tapi tenaga nya melemah. Preman-preman yang diperintahkan oleh mark berenam sedangkan Haechan hanya sendiri. Haechan tidak sanggup melawan mereka semua, selain itu luka yang sebelumnya didapatkan membuat Haechan terbatas dalam menggerakkan tubuhnya. Puas melihat Haechan tersiksa sambil memohon, mark mengangkat tangannya, dan mereka berhenti memukuli Haechan.

"Kau mau berhenti?" Tanya mark. Pandangan Haechan mulai buram, darah sudah keluar dari kedua lubang hidungnya. Haechan mengangguk mendengar pertanyaan mark. "Lompat lah dari rooftop ini."

Deg

'Bukan, bukan seperti ini yang ku bayangkan' batin jaehyun.

"Kalian bantu Haechan berdiri" perintah mark keenam orang tersebut. Haechan berdiri dengan tumpuan kaki kanannya. Dilihat dari pandangan Haechan ternyata di bawah sudah ada beberapa murid yang memegang handphone seperti siap untuk mulai video. 'Apa mereka sudah tau ini akan terjadi?' Batin Haechan bertanya.

Haechan mulai menaiki perbatasan rooftop. Haechan masih berharap jaehyun hyungnya akan menolongnya kali ini, tapi tatapan tanpa ekspresi yang Haechan terima. Haechan masih menatap ke arah jaehyun, jaehyun kini mengalihkan pandangannya dari Haechan karena tak sanggup melihat wajah Haechan yang meminta pertolongannya. Kemudian mata Haechan tertutup dengan senyuman. Haechan telah dalam perjalanan dari rooftop menuju tanah.

~Buku Pertama END~


;TBC

_____

Please give me shining star to support me😗

|
|
|

See you in next page

Get Into The Storybook - (Haechan Harem)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang