Aku menyusuri trotoar yang dikelilingi dinding dinding tinggi. Suara mobil dan motor yang menderung berlalu lalang di sekitarku. Terdengar juga suara orang orang sekitar berbicara berbagai hal. Akan tetapi, aku menutup telingaku dengan memutar musik yg aku sukai.
Menaiki sepeda yang sudah agak usang, aku mulai berangkat ke tempat kerjaku. Tempat kerjaku sendiri tidak jauh dari rumahku. Hanya tinggal melewati 4 perempatan, kemudian berbelok ke arah kiri.
Tempat kerjaku tidak terlalu besar. Mungkin lebih seperti rumah dibandingkan tempat kerja, karna dulunya pernah ditinggali seseorang kemudian dijadikan kantor kecil.
Pekerjaanku adalah ilustrator yang di bayar jika ada pesanan. Hal itu juga membuat perkerjaanku terlalu berat, tapi tidak terlalu mudah juga. Gajiku sendiri tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil, dan semua itu tergantung kerja kerasku dan berapa banyak aku menerima pesanan.
Hari ini, aku menerima 4 pesanan dari orang yang berbeda yang aku harus selesaikan sebelum minggu berakhir.
Hari ini... Mungkin aku akan belanja sedikit, untuk beberapa kebutuhanku. Mungkin aku harus puasa daging terlebih dahulu, atau uang bulananku tidak akan cukup bulan ini, pikirku selama perjalanan."Ooosssuuuu!!!!!" Teriak seseorang sambil menepuk punggung ku dengan keras. Seketika diriku langsung tersentak kaget dan hampir saja jatuh karenanya. Aku langsung menatapnya dengan tajam.
"Maaf maaf, aku tidak bermaksud begitu" balas orang yang baru saja menepukku sambil menyatukan kedua telapan tangannya sebagai tanda rasa bersalahnya.
"jahat sekali kamu... Padahal aku kan perempuan..." Kataku yang masih terasa jantung ku berdegup kencang.
"Memang kau cewe?" Tanyanya yg menyindir ku. Aku benar benar merasa jengkel saat dia bilang seperti itu. Padahal rambutku tidak sependek laki laki.
"Jika aku harus memilih orang jahat untuk aku jadikan komik, aku akan memilih kamu dan aku akan membuatmu menderita. Dasar tidak tahu perasaan" balasku. Dia hanya tertawa mendengar hal itu.
Orang yang menjahiliku tadi adalah Jason. Namanya memang seperti bule, akan tetapi dia orang asli kota ini. Dia cukup tinggi, berambut runcing berkilauan seperti emas yang selalu memakai kaos dan celana training setiap kali dia berangkat kerja.
"Ah ya, apa kau tahu risa? Sekarang akan ada orang baru masuk. Aku tidak tahu sih apa dia cewe atau cowo, tapi aku berharap dia cewe. Uhuy~" katanya dengan semangat dan terlihat menjijikan untuk.
"Wahh... Serigala sudah siap berburu mangsanya" celetukku sambil mempercepat laju sepeda.
Dia yang mulai tertinggal, mulai mengayuh sepedanya untuk menyesuaikan kecepatannya denganku.
"Hei hei hei, tentu saja aku mengingikan ada member cewe lainnya selain dirimu. Kau tahu, aku juga ingin dapat cinta dari orang lain" katanya saat dia sudah menyamai kecepatanku.
"Yup, dan serigala sepertimu tidak akan mendapatkan apapun kalau kau sendiri masih menebar pesona ke setiap perempuan yang kamu temui" balasku.
Aku mulai risih dengan perbincangan ini, aku mulai mendesah keras dan berkata lantang padanya "siapapun yang akan datang, aku harap dia berkerja lebih baik dari pada dirimu. Aku duluan, bye~", sambil mengayuh lebih cepat dan melambaikan tanganku.Aku tidak ingin mendengar apapun soal hubungan seperti itu. Aku harus fokus pada karirku dan memperbaiki diriku sendiri. Aku tidak punya waktu membahas gosip gosip semacam itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trustworthy
RomansaRisa adalah seorang wanita yg sudah berkerja. Dia berkerja sebagai ilustrator di sebuah media cetak kecil di kotanya. Dia pernah merasakan rasanya cinta sekali dan bertunangan dengan orang tersebut. Akan tetapi dia membuat sebuah kesalahan yg membua...