Markas

52 9 1
                                    

hayu vote dulu atuh<3

🦋Happy Reading!🦋

"Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu, karena pada dasarnya ketika diawal sudah takut lebih dulu, sama saja namanya kamu kalah sebelum berjuang."

"Bantuin gue." katanya sangat dingin.

"H-hah? Bantuin?" ucap Vea bingung.

"Cariin makanan." titah Sergio.

"Makanan? Snack kayak punya gue?" tanya Vea kepada Sergio.

Sergio hanya menganggukkan kepalanya, Ia seperti tak mau ambil pusing. Okelah kini Vea membantu Sergio, karena sudah tiga kali lelaki itu membantunya.

"Mau berapa snack?" tanya Vea.

"Terserah." singkat, padat, jelas. itulah Sergio!

Vea diam, Ia tak ingin banyak bertanya kepada orang di depannya ini, Vea segera memilih beberapa snack di rak yang tidak terlalu tinggi.

"Segini cukup?" tanya Vea hati hati.

Sergio hanya menganggukkan kepalanya. Vea segera memberi keranjang snack kepada pemiliknya.

"Gue duluan ya ke kasir, ngomong ngomong makasih udah nolongin gue tadi." kata Vea sambil tersenyum tulus, lalu segera beranjak ke kasir.

Namun apa daya, tangannya lagi lagi di cekal lebih dulu oleh Sergio. Yang Vea rasakan sekarang, hanya takut.

"Gue ikut." kata Sergio dengan mimik wajah yang sangat datar.

Tidak kah ada sedikit senyuman di wajahnya? Selalu saja datar, Vea selalu berfikiran seperti itu ketika melihat wajah datarnya Sergio.

Vea mengangguk, "Yaudah, ayo."

Sergio jalan lebih dulu, dan Vea Ia dibelakang.

"Ck,minta bareng tapi gue jalan dibelakang dia." gumam Vea sambil mengerucutkan bibirnya dan tentu saja dengan volume suara yang sangat kecil.

"Sini." ucap Sergio ketika sudah sampai di depan kasir.

Vea bingung, "Hah? Apanya?" tanya Vea.

"Barang lo."

"Gak usah, gue bayar sendiri aja."

"Gue gak bilang buat bayarin." ya dengan mimik wajah lebih datar lagi.

Vea meringis, Ia malu, "Oh, yaudah nih." kata Vea sambil memperlihatkan giginya.

Setelah melihat Sergio membayar semuanya Vea segera mengambil barang miliknya, karena ada barang yang sangat penting untuk perempuan.

"Semuanya berapa ini?" tanya Vea kepada Sergio.

"Duluan." ucap Sergio langsung pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Vea itu.

"EH INI TOTALNYA BERAPA?" teriak Vea sangat kencang sehingga membuat orang orang disana menatap nya aneh.

Vea sadar Ia di perhatikan banyak orang, Vea malu, sangat malu. Ini semua karena si kulkas berjalan itu!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SERGIO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang