Selamat membaca
Tidak ada salahnya untuk meninggalkan vote. Terimakasih ^~^
Maaf jika ditemukan beberapa typo, saya hanya manusia. Tempatnya salah hehe :D
{Dear My Honey}
°
°
°Dua minggu adalah waktu yang lumayan singkat untuk dirinya membiasakan diri. Membiasakan diri dari tidak berinteraksi dengan Levi maupun Petra, membiasakan diri untuk teguh mendukung acara pertunangan mereka, membiasakan diri untuk membantu angkatan Eren yang baru yang sibuk memilih pakaian untuk menghadiri pernikahan kapten mereka nanti. (Name) mencoba meneguhkan hatinya, mengucapkan selamat berulang kali kepada Petra yang tak sengaja berpapasan dengan nya.
Dan sial nya kini ia terjebak dengan calon pengantin Levi itu. Gadis belia meminta tolong padanya untuk memilih hiasan rambut yang akan dipakai pada pernikahan mereka.
"(Name) san" panggil Petra ramah
"Ada apa?"
"Setelah kami menikah nanti pasti memiliki anak kan? Apa sebaiknya aku berhenti jadi prajurit saja? Menjadi pengusaha atau penjual makanan?"
Untuk sejenak pertanyaan konyol itu membuat dirinya terdiam, seakan dia sengaja bertanya untuk menyadarkan posisinya, menyadarkan dirinya dan menyadarkan ia untuk segera membuka lembaran baru akan tetapi jika benar begitu mengapa Petra bisa mengetahui nya?
"Terserah diri mu saja, kau masih bisa sewa pengasuh jika masih ingin berjuang di divisi ini."
"Kalau (name) san sendiri bagaimana?"
"Apanya yang bagaimana?"
"Setelah menikah dan memiliki anak apa (name) san tetap akan menjadi prajurit?"
Terdiam sejenak. Di dalam hati ia mengutuk calon pengantin Levi ini yang menurutnya kurang sopan. Menanyakan hal privasi pada orang lain adalah sikap yang meresahkan.
Dengan senyum bijak (name) menjawab, "jawaban ku tidak akan kau terapkan juga bukan? Hidup kita berbeda dan tentu saja akan menjadi hal percuma jika kah mendengar jawaban ku. Lebih baik kita segera pulang, langit sudah gelap. Tidak baik calon pengantin perempuan berkeliaran di malam hari."
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Plak!
Iris obisidian membelalak terkejut mendapati sebuah tamparan mutlak dipipi kanan nya. Bodohnya ia tidak bisa marah ataupun mencaci perbuatan pelaku yang menampar pipinya, dirinya hanya bisa terdiam menatap wanita dihadapan dengan ekspresi bingung.
"Apa yang-"
"Tidak kah kau malu dengan diri mu sendiri wahai calon pengantin pria? Bertemu dengan wanita lain di lumbung makanan kemudian mencium nya dengan alasan rindu?"
"Tenang dulu ada alasan-"
"Kau tidak bisa memperlakukan ku seperti ini lagi Levi, masa depan dan lembaran baru sudah jelas berada di depan mu. Kau hanya akan membuat pandangan orang-orang menjadi buruk pada ku ketika mereka mengetahui hubungan kita yang sebenarnya."
Levi memilih diam, membiarkan sang kekasih berbicara.
"Kini kita hanyalah orangtua dari Viona, tidak kurang dan tidak lebih-"
KAMU SEDANG MEMBACA
You. What Your Name? ||Levi X Reader [END] ✓
RomanceIngin menyerah namun masih memendam rasa. Dirinya tak akan pernah menyadari seberapa besar rasa cintanya ini. Disudutkan oleh berbagai pilihan membuat batin nya menjerit. Dari aku yang menyukai kekasih mu