Chapter Three

1.5K 258 20
                                    

Tiga hari berlalu tanpa ada komunikasi diantara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari berlalu tanpa ada komunikasi diantara mereka. Seperti perjumpaan mereka yang mendadak dan tanpa alasan. Kali ini jarak di antara mereka pun muncul sangat mendadak dan tanpa alasan.

Sebenarnya mungkin Wang Yibo harus merasa lega oleh perubahan ini, begitu pun Xiao Zhan harusnya lebih bahagia karena bisa melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap bantuan Wang Yibo yang tanpa pamrih.

Keduanya tidak menyadari bahwa hal-hal sederhana terkadang bisa jadi sangat rumit jika sudah melibatkan emosi.

Sore itu sepulang kerja, Xiao Zhan menelepon sahabatnya.

"Yibo, datanglah ke rumahku," ujarnya.

"Acara pertemuannya sudah siap?" sindir Wang Yibo.

"Pertemuan apa?"

"Keluargamu dengan keluarga Jian Li."

"Itu tidak penting." Suara Xiao Zhan terdengar defensif.

"Tapi ayahmu menganggap itu penting." Wang Yibo bersikeras.

"Ini bukan tentang hal itu," tukas Xiao Zhan.

"Apa ada sesuatu yang istimewa untukku?" akhirnya Wang Yibo melunak.

"Mobil baruku baru tiba tadi pagi. Satu unit Audi biru. Aku ingin pertama kali mencobanya denganmu," kata Xiao Zhan.

Wang Yibo menelan ludah. Jantungnya berdebar.
"Kemana kita akan pergi?"

"Kemana pun. Kita akan makan malam bersama."

"Baiklah.." Wang Yibo tiba-tiba jadi antusias.

Tapi ternyata begitu cepatnya keberuntungan seseorang berubah. Ketika malam itu Wang Yibo tiba di rumah Xiao Zhan dan bersiap untuk berangkat, keluarga Lian Jian Li muncul di sana.

Tn. Xiao dengan semangat berapi-api memprovokasi putranya untuk mengajak gadis itu ikut makan malam bersama keduanya.

"Ayah, aku sedang tidak ingin berkencan," Xiao Zhan berbisik memprotes.

"Tidak ada ruginya kan," sahut Tn. Xiao. "Jadi kau ajak saja dia."

Xiao Zhan melirik pada Wang Yibo yang mengalihkan pandangan, menatap sesuatu yang jauh di sana.

"Yibo tidak akan keberatan," kata Tn. Xiao lagi.

"Betul kan Yibo?" pria tua itu mengedip pada sahabat anaknya.

Wang Yibo ternganga bingung.

Aku hanya ingin berdua saja dengan Zhan ge, malah jadi semakin terlibat perjodohan konyol ini...

Wang Yibo berdoa dalam hati agar Xiao Zhan menolak gadis itu. Dia menatap penuh harap.

Xiao Zhan mengangkat bahu, memvoutkan bibir merahnya.
"Baiklah.. " ujarnya. Nada suaranya terlalu baik dan merendah.

𝐖𝐡𝐞𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐈 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐢𝐧 𝐓𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐨𝐫 𝐍𝐨𝐭 [𝐄𝐧𝐝 𝐏𝐝𝐟]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang