MOCHI PEMALAS

2K 100 3
                                    

"Sunoo-ya bangun. Mama sudah membuat sarapan kesukaan mu. Kakak-kakakmu sudah menunggu dibawah." Seorang wanita paruh baya sedang berusaha membangunkan sang anak tengah yang masih mendengkur dalam selimbut tebalnya.

"mama aku masih mengantuk, bisakah memberi waktu sebentar lagi?" Bocah itu kembali menaikan selimbutnya hingga menutupi dadanya.

Suara langkah seseorang kini terdengar lagi. Namun terdengar pelan diiringi elusan lembut dikepala bocah berusia sepuluh tahun yang masih menutup tubuhnya dengan selimbut tebal.

"Anak ini, selalu saja seperti ini. Bagaiman bisa kau menggapai mimpimu jika bangun tidur saja sangat susah. Dasar mochi pemalas!"

Bocah 10 tahun itu terbangun dalam tidurnya dan langsung mengucek matanya dengan kasar.

"Aku bukan mochi pemalas! Kau saja yang terlalu rajin. Dasar kakak tidak punya ahlak dan kalo aku tidak bisa menggapai mimpiku aku tinggal memejamkan mata saja lalu setelah itu semuanya menjadi mimpi." Bocah itu adalah Sunoo. Sunoo si pemilik pipi mochi dan orang yang lebih tua darinya adalah Heeseung sang kakak pertama.

Setelah merasa cukup berdebat kini Sunoo dan sang kakak sudah berada di meja makan. Wanita paruh baya yang tadi menghampiri Sunoo adalalah Yuri. Dia adalah satu-satunya wanita dirumah ini.

Yuri adalah istri dari Kim Tae oh. Dosen dari sebuah Universitas bahasa asing sekaligus ayah dari tujuh pangeran tak beradab.

"Mama kenapa ayam gorengnya item? Niki mau ayam goreng putih bukan item!"Semua mata tertuju pada si bungsu Niki.

"Mama dulu ngidam apaan si ngelahirin anak kayak dia, mana ada ayam goreng warna putih, dimana mana ayam goreng itu coklat bukan putih! Kalo mau putih ngak usah di goreng ngak usah di masak" Bukan Yuri yang menjawab melainkan si Swag Heesung.

Niki cemberut, bibirnya dimonyongkan 3cm. "NIKI BUKAN KANIBAL"

Yuri dan Tae oh menghela napas lelah, Niki si bungsu selalu saja mempertanyakan sesuatu yang tak masuk akal.

"Bukan mama yang ngidam tapi papa kalian yang ngidam, salahin papa kalian." Yang dipanggil tidak terima dan menatap tajam sang istri

"Kenapa jadi papa yang disalahin? Mana ada papa ngidam. Mama mah gitu ngak mau disalahin. Semua wanita sama ya?" Tiba-tiba mata Yuri berbinar

"Berarti mama mirip Rose Black Pin* dong"

"Mana ada, cantikkan Rose BP lah." oke fiks malam ini si papa pasti tidur diluar.

Tangan Yuri udah ijo, kayak Hulk urat-uratnya udah pada nonjol. Muka nya udah kayak kepiting rebus pake saus tiram. Sedangkan si papa yang ngak berani natap istrinya dan malah nunduk sambil mainin jari-jari tangannya persis seperti anak kecil yang lagi dimarahin karna banyak makan es krim.

Tae oh udah bener-bener menciut dan bersiap untuk kabur dari amukan sang istri tercinta, dan benar saja Tae oh sudah melarikan diri dari hadapan istrinya yang lagi kerasukan.

Hingga sebuah sepatu melayang diudara dan tepat mendarat pada kepala sang kepala keluarga, setelah aksinya melempar sepatu mama tertawa sinis persis seperti tokoh jahat pada film anak-anak.

Dan lihat sekarang ketujuh anak dihadapan Yuri sudah memerah karna menahan tawa dan kakak tertua mukanya sudah basah karna semburan air dari mulut kakak tertua ke-2 Jay. Yang sudah tidak tahan menahan tawa karna aksi konyol kedua orang tuanya. Bukannya merasa bersalah karna sudah membuat si kaka tertua marah dia malah kabur karna tidak ingin nasibnya sama seperti si papa.

"JAY!!" Teriak Hessung sambil mengusap wajahnya yang sudah basah

"JAY!!" Teriak Hessung sambil mengusap wajahnya yang sudah basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A daily life with Kim Family || ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang