Hari semakin sore, dan Yuri masih mendiami Heeseung karna otak lemotnya. Heeseung dan Jay menghampiri Yuri yang sedang bermain HP dan Yuri yang sedang melihat-lihat panci pink yang dijual online pun langsung mengalihkan perhatiannya kepada sisulung.
"Udahan dong marahnya mam, gak baik loh nanti cepet tua" Rayu sisulung.
Yuri yang posisi awalnya sedang tiduranpun mulai mendudukan tubuhnya. "Apaan si? ganggu aja. Mama lagi liat-liat panci pink"
"Minta uang, Aku sama adek mau ke pasar malem, mau mancing ikan-ikanan." Heeseung menyengir kearah Yuri sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Yuri mengeluarkan sebuah kartu hitam dari dompet bermerek GUC* dan memberikannya kepada sisulung. "Nih pake Blackcard papa aja"
Kedua anaknya membulat, Hah? Blackcard? pasar malem? "Mama jangan ngadi-ngadi deh! masa ke pasar malem pake bawa kartu papa. Yakali mam, dikira mau beli kontrakan?" Yuri menghela nafas
"Mama gak ada uang receh" Jawabnya sambil memasukan kembali kartu hitamnya.
Emang siapa yang minta uang receh? "Mam aku cuma mau minta uang 300 rebu doang, mana ada aku sama bang Sung minta duit receh." Final Jay
"Kan kalian gak ngomong, yaudah nih. Kembaliannya ambil aja tuh si adek nya bangunin suruh mandi juga, pelan-pelan banguninnya, nanti jantungan dianya." Fiks Yuri Laknat.
⚪⚪⚪⚪
"Kak Jay, bang Sung. Unoo mau kembang manis" Ucap Sunoo setelah sampai dipasar malam, Jay pun mengangguk dan menuntun adiknya ketempat penjual kembang gula.
"Sekarang kemana lagi? main pancingan ya?"Tanya Heeseung pada Sunoo lalu diangguki oleh bocah itu.
Saat Sunoo sedang fokus dengan alat pancingnya tiba-tiba Jay berbisik kearah telinga Heeseung. "Bang, Aku mau nemuin Arin dulu ya, janji bentaran doang" Ucap Jay sambil mengangkat kedua jarinya sebatas telinga.
Heeseung yang yak terimapun melarang Jay, Ia mencekal tanggan kiri Jay. " Heh! gak bisa aku juga mau ketemu Taerin, kamu jaga adek!"
Keduanya terus berdebat untuk saling mendapatkan izin, namun karna terlalu asik dengan perdebatan keduanya Sunoo merasa kesal dan rasa ingin menjahili kedua kakaknya muncul. Perlahan ia mengendap-endap dan?
Ia menalikan kedua tali sepatu kakaknya dengan sengaja. Sunoo yang merasa misinya sudah selesai langsung berteriak.
"ARIN NOONA, TAERIN NOONA!" Heeseung dan Jay menghentikan perdebatannya dan suara benturan keras itu terdengar sangat nikmat ditelinga. Keduanya terjatuh dengan tengkurap, tanpa merasa bersalah Sunoo terkikik gemas dengan kedua tangannya yang digigit pelan seperti bayi yang sedang tertawa karna diajak bermain oleh ibunya.
Sakit sih tidak, hanya saja-
Malu sampe ubun-ubun, bagaimana tidak puluhan pasang mata tertuju pada Jay dan Heeseung."Aku harap kali ini kau akan selamat Sunoo"_Jay
KAMU SEDANG MEMBACA
A daily life with Kim Family || ENHYPEN
HumorKeadaan rumah besar itu tak pernah hening kala ketujuh anaknya lahir kedunia, saking berisiknya ketujuh pria bersaudara itu sampai sampai orang tua mereka memilih tempat tinggal yang lumayan jauh jaraknya dengan tetangga, biang onar, biang kerok, pe...