Klik tanda bintang gaes:)
Follow akun IG aku @yomah_27Happy Reading❤
-
-
-Tak lama kemudian knop pintu kamar Steve bergerak dan pintu pun terbuka menampilkan sosok yang Ayrin rindu-rindukan.
__________
"Ko kamu di sini?" tanya Steve
"Emang salah aku kesini?" jawab Ayrin
"Ya enggak juga"
Steve masuk kedalam kamar di ikuti Ayrin di belakangnya. Pintu kamar Steve di biarkan terbuka.
Steve duduk di kasur king size nya diikuti Ayrin duduk di sampingnya.
Masih keadaan terdiam tidak ada yang memulai percakapan. Akhirnya Ayrin membuka suara terlebih dahulu.
"Gimana latihan basketnya?" tanya Ayrin
"Lancar" jawab Steve, Ayrin pun hanya mengangguk.
"Kenapa ko akhir-akhir ini kamu gak pernah ngabarin aku?"
"Kamu tau sendirikan aku sibuk"
"Tau ko, tapi setidaknya kamu ngabarin aku walau cuma nanya kabar atau udah makan belum atau apa ke"
"Aku tuh capek!" bentak Steve
Ayrin yang di bentak Steve pun matanya sudah berkaca-kaca.
"Ko kamu bentak aku sih? Kamu tau kan aku gak suka di bentak!" Ayrin pun mulai menangis.
Setelah itu Ayrin pergi dari kamar Steve. Ayrin menuruni anak tangga dan menghapus air matanya, di ruang tv ada Mita yang sedang duduk sambil nonton tv.
Tibanya di ruang tv Ayrin menghampiri Mita untuk berpamitan.
"Mi, Ayrin pulang" pamit Ayrin
Mita berdiri dari duduknya "Ko cepet banget sih, kamu habis nangis? Ada masalah sama Steve?"
"Nggak ko mi, Ayrin tadi habis kelilipan jadinya kaya habis nangis kaya gini" Ayrin ketawa hambar.
"Ya udah kamu pulangnya hati-hati ya"
Setelahnya Ayrin pergi untuk pulang, Ayrin berjalan kaki sambil menangis.
Dan di luarpun hujan tapi Ayrin tetep berjalan untuk sampai apartemennya.
Mungkin orang akan mengira dirinya gak waras, karena hujan-hujan terus saja berjalan dan tak berteduh.
-
Di lain tempat, kini Steve memakai jaket dan mengambil kunci mobilnya.
Steve ingin meminta maaf ke Ayrin, jadi sekarang Ayrin pergi menuju ke apartemen Ayrin.
Steve menuruni anak tangga dengan terburu-buru sampai suara Mita menghentikkannya.
"Mau kemana?" tanya Mita
"Mau ke Ayrin mi"
"Kamu ada masalah sama Ayrin? Dia kayanya pas mau pulang dia habis nangis deh, tapi Ayrin bilang dia cuma kelilipan doang, Mami tau Ayrin pasti ada masalah sama kamu. Kamu sama Ayrin udah dewasa seharusnya menyelesaikan masalah dengan secara dewasa juga" Steve mengangguk sebagai jawaban.
Setelahnya Steve pergi ke garasi untuk mengambil mobil.
Steve menyalakan mesinnya lalu menjalankannya meninggalkan pekarangan rumahnya.
Steve terus saja mengendarai mobilnya dengan dibawah rata-rata.
Di pinggir jalan Steve melihat ada seorang gadis sedang jalan menerobos hujan deras.
Steve berfikir kalau gadis itu gak waras, tapi pas deket ternyata itu Ayrin. Iya dia Ayrin gadisnya.
Tin..tin..tin..
Steve membunyikan klaksonnya supaya Ayrin menengok ke belakang. Dan benar saja Ayrin menengok dan berhenti.
Steve mengambil payung terlebih dahulu di jok belakang.
Steve turun dengan payung yang menjadi pelindungnya, Steve menghampiri Ayrin.
"Kamu ngapain hujan-hujanan?" tanya Steve
"Peduli apa?!" bentak Ayrin
Steve memeluk Ayrin "maaf" sesal Steve
Ayrin memukul bidang dada Steve "Hiks..hiks..hiks..kamu jahat" ucap Ayrin sambil menangis histeris.
"Masuk ke mobil dulu yuk" ajak Steve
Steve menuntun Ayrin menuju mobilnya, Steve membukakan pintu mobil untuk Ayrin.
Ayrin duduk di samping kursi pengemudi, Steve berlari menuju kursi penumpang.
Hanya butuh 20 menit akhirnya sampai di apartemen yang Ayrin tempati.
Steve dan Ayrin menaiki lift untuk menuju unti apartemen yang Ayrin tempati.
Keduanya masih sama terdiam tidak ada yang memulai percakapan.
Mereka berdua sampai di depan unit apartemen Ayrin, Ayrin membuka pintu dan masuk kedalam.
Ayrin membersihkan badan terlebih dahulu, sedangkan Steve duduk di ruang tv sambil memainkan ponselnya.
Hanya butuh 10 menit Ayrin selesai membersihkan badannya, Ayrin keluar dari kamar menuju ruang tv.
Ayrin duduk di samping Steve. Steve masih memainkan ponselnya, Keduanya saling diam dan beberapa saat Steve mulai berbicara.
"Maaf" menghadap ke arah Ayrin
"Udah ya jangan bahas lagi, aku capek aku mau tidur mending kamu pulang dan makasih udah anterin aku pulang"
Ayrin berdiri dari duduknya, tetapi sebelum melangkah tangan Ayrin di cekal oleh Steve.
"Ay, jangan kaya anak kecil"
"Aku kaya anak kecil ya, terus kenapa kamu meminta aku untuk jadi pacar kamu? Kenapa!" Ayrin menangis lagi
"Maaf" hanya kata itu yang Steve katakan
"Alasan kamu buat minta maaf apa?"
"Aku gak kasih kabar kamu"
"Terus udah tau kenapa gak ngabarin aku?"
"Aku sibuk akhir-akhir ini, aku banyak tugas di sekolah terus belum lagi latihan basket, besok juga mau tanding"
"Kan aku udah bilang sama kamu, sesibuk apa pun seharusnya kamu kabarin aku Steve"
Steve langsung memeluk Ayrin mencoba untuk memberi ketenangan lewat pelukannya.
Ayrin membalas pelukan Steve, Steve mempererat pelukannya.
"Maaf" ucap Steve, Ayrin hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Maaf gak kasih kabar, lain kali sesibuk apapun aku bakal kasih kabar"
"Jangan ngomongnya aja, buktiin juga"
"Aku bakal buktiin"
_____##_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama[On Going]
Teen FictionSteve dan Ayrin saling mencintai tapi beda agama, apakah harus tandas begitu saja? atau masih tetep bertahan? Follow terlebih dahulu ya gaes:)