Chapter 2

49K 3.3K 543
                                    

°°°

Weekend kali ini, kegiatan bersantai Linzy harus terganggu oleh suara ketukan pintu yang terbilang rusuh. Tanpa perlu di tebak pun ini sudah pasti ulah kakak tercintanya, Nadine Elysia.

"Dek, bangun dong!"

Dengan langkah gontai, Linzy terpaksa berjalan menuju sumber suara. Di lihatnya Nadine dengan pakaian rapih, sedang tersenyum lebar menatapnya.

"Kakak tunggu di bawah 15 menit ya, buruan!" Selepas mengatakan itu, Nadine kembali pergi meninggalkan Linzy yang melongo. Kenapa status seorang kakak selalu bersikap seenaknya kepada si adik?

Aishhh, untung sayang!

Siapa sangka, bukannya menuruti ucapan Nadine, Linzy malah melangkahkan kakinya ke bawah menuruni tangga. Penasaran apa yang di lakukan kakaknya sehingga menyuruhnya untuk bersiap-siap.

Di sofa ruang keluarga sudah ada Ezra, tunangan kakaknya.

"Bang Ez, Kak Nadine nya kemana?" Tanya Linzy yang sudah mendudukkan diri di sebrang kakak iparnya.

"Tadi bukannya bangunin kamu?" Ezra balik bertanya.

"Iya sih, tapi Kak Nadine langsung pergi gitu aja."

Ezra mengangguk paham, "Ke kamarnya mungkin."

"Ahh pasti Kak Nadine bangunin aku nyuruh siap-siap buat jaga rumah kan? Kalian mau pergi nge-date ya?" Tebak Linzy yang memicingkan matanya itu membuat Ezra tertawa.

Mereka berdua memang layaknya adik kakak kandung, sudah sangat dekat. Apalagi sifat Ezra yang hangat membuat Linzy lebih terbuka kepada kakak iparnya itu.

"Arka lagi sibuk?" Ezra mengabaikan pertanyaan Linzy tadi.

"Engga, nanti siang Kak Agha ke sini."

"Astaga Adek!!!" Teriakan itu kembali menyapa telinga Linzy. "Di suruh siap-siap malah kebiasaan nempelin Ezra!" Dumel Nadine memasang wajah garangnya. Pasalnya bukan cuma sekali atau dua kali Linzy menempel pada Ezra, bahkan jika sepintas posisinya seperti Nadine yang menjadi kakak ipar Linzy. Sangking dekatnya mereka.

"Aku gaakan kemana-mana Kak, tinggal nungguin Kak Agha dateng. Selesai!" Balas Linzy santai.

"Lupa?"

"Hah? Maksudnya?"

Diam-diam Ezra tersenyum geli melihat perdebatan antara adik kakak itu yang sudah sering terjadi di depannya.

"Hari ini kamu sama Arka janji loh, mau nemenin Kakak foto prewedding."

Tanpa aba-aba, Linzy langsung berdiri tegak dengan ekspresi kagetnya yang menggemaskan. Seriously, Linzy benar-benar lupa dengan acaranya kali ini. Matanya beralih melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah 10. Sedangkan yang Linzy ingat sebelumnya, Nadine janjian bertemu dengan sang photographer pukul 10.

"Yah, aku bikin Kakak sama Bang Ez telat nih!" Paniknya. "Kalian berangkat duluan aja deh, nanti aku sama Kak Agha nyusul. Gimana?"

"Awas kalo ga nyusul!" Ancam Nadine.

"Iya Kakakku sayang, tenang aja. Okey?" Linzy mencium kedua pipi Nadine dengan cepat. "Aku siap-siap dulu. Nanti sharelock aja!"

Hari ini rencananya Nadine dan Ezra akan melakukan foto prewedding. Kurang lebih satu bulan lagi mereka akan menggelar pesta pernikahannya.

Orangtua Nadine pun sedang berangkat ke Turki, mengunjungi keluarga Papahnya yang berada di sana. Sekaligus memberitahukan kabar bahagia ini, rencana pernikahan putri pertamanya.

The Lecturer Is MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang