Salah sangka dan 19 detik

236 32 5
                                    

"Nasi uduk semur jengkol, sambil duduk ngeremes-"

"Atsumu, congor lu ya."

"Apa sih Sam, gue nyanyi doang."

"Nyanyian lu ga sesuai keadaan anjim"

"Emang keadaan kita kenapa sih"

"Kita lagi di hukum guru, slur"

"Oiya ya.."

"Bacot banget lu berdua ah."

Si kembar sama Suna sekarang lagi dihukum sama Pak Takeda, gara-gara berisik di kelas.

*flashback

Suna sama Osamu lagi ngobrol di belakang Atsumu, kali ini Atsumu lagi alim. Dia lagi catat tulisan yang di tulis pak Takeda di papan tulis.

"Itu coba lu lempar kertasnya Sun"

"Ih gak mau, lo aja sono sum."

Niat mereka mau ganggu Atsumu pake kertas yang di remes-remes sampe bulet. Tapi pas mereka mau coba lempar..

"Heh! Siapa ini yang lempar-lempar kertas!"

Atsumu malah nunduk ala-ala orang yang lagi serius nyatet, dan kertasnya malah kena kepala Pak Takeda.

Suna nunjuk ke Samu, Samu nunjuk ke Atsumu nah Atsumu nunjuk ke Suna. Jadilah mereka bertiga disuruh keluar sama pak Takeda.

"Lu mah Sam, abangnga kalem dikit kaga boleh banget."

"Ya maap, kan ga sengaja."

"Tau luh, harusnya gak nunduk, ya kan sam?"

"Diem lo , Sunajing. Ini ide lo ya."

*flashback off.

Mereka masih tahan berdiri padahal udah hampir 2 jam mereka ada di posisi berdiri. Tapi yang paling kerasa sama mereka itu rasa bosen.

"Eh, maen tebak-tebakan yuk. Mau ga?"

"Tebak-tebakan apa Tsum, kalo tebakan yang iya-iya gua keplak ya pale lu."

"Yeee.. engga sunajing. Makanya dengerin."

"Yaudah apa."

"Nih ya, kira kira dari rumah lo ke sekolah berapa belokan?"

Suna langsung diem sambil mikir, habis itu dia langsung jawab tanpa rasa takut salah.

"Lima belokan kayanya."

"Salah. Masih mau jawab gak?"

"Hah? Emang lo tau berapa belokan dari rumah gue kesekolah? Rajin amat lo ngitungin belokan dari rumah gua ke sekolah."

"Bukan gitu, nyerah gak?"

Osamu yang udah gak sabar langsung mukul bahu Atsumu sambil marah-marah.

"Anda tau saya sabar ada batasnya, cepat jawab apa yang benar."

"Aduh aduh, Samu jahat.. jawabannya 2."

"Hah? Kok dua?"

"Iya dua lah, kiri ama kanan. Emang depan belakang atas lu itung? Kan yang gua tanya belokannya ada berapa."

"Lo jangan ngadi-ngadi dah Tsum, gue dah males."

Keluarga MiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang