Dari dalam ditarik, dari luar didorong.
…
Saat ini Epret akan membeli kebutuhan sehari-hari (gula, garam, sabun, dsb) di supermarket dekat rumah. Dia berjalan kaki karena jaraknya tidak begitu jauh, sekalian berolahraga. Begitu sampai di supermarket, Epret mendorong pintu dan mendapat senyum manis dari mas penjaga kasir. Ini nih mantap, udah ganteng ramah pula.
"Mau cari apa, Pret?" tanya Ikbal, penjaga kasir.
"Biasa Bang, disuruh Emak beli garam dan kawan-kawan." Epret segera mencari semua yang Emak suruh beli tadi. Ketika merasa semua sudah lengkap, Epret langsung membawanya ke kasir.
"Bang, gak ada diskon nih?" tanya Epret. Sebenarnya Ikbal anak dari yang punya supermarket, tapi dia malah kerja di supermarket bapaknya sendiri.
"Diskon mulu lo." Meskipun berkata seperti itu, Ikbal tetap memberikan diskon.
"Gue diskon sepuluh ribu." Epret tersenyum senang mendengar ucapan Ikbal. Lumayan sepuluh ribu buat ngisi celengan kodok di rumah.
Epret membawa belanjaannya setelah membayar. Saat Epret akan keluar, dia berpapasan dengan seorang ibu-ibu yang akan masuk. Epret menarik pintu, tetapi sepertinya ibu itu juga menarik pintu sehingga tidak bisa dibuka.
"Bu, jangan ditarik dari luar." Ibu itu melepaskan pegangannya di gagang pintu.
Epret menarik pintu itu, sekaligus membukanya untuk si ibu tukang ngeyel. Epret pergi dari sana dengan belanjaannya. Sepertinya ada yang tidak asing, ah iya … ibu itu yang sebelumnya tabrakan dengan Epret. Pantas saja ngeyel.
…
Kalau sama-sama dorong atau tarik, gak akan kebuka tuh pintu.
Note:
Dalam beberapa hal jangan sama-sama narik atau dorong, soalnya terkadang bisa gak sesuai. Kecuali kaya main tarik tambang, harus sama-sama narik.
KAMU SEDANG MEMBACA
LantAksara
RandomIni bukan cerita, hanya lantunan aksara dari saya. Baca saja dulu! Siapa tahu suka terus ketagihan terus vote terus komen terus follow terus terus terus.